👀

22.8K 1.5K 9
                                    

Reyhan menggeliat dalam tidurnya, Dia terbangun pukul 04.45, Perutnya kembali terasa kram, Padahal kemarin dia baik baik saja, Tetapi hari ini dia kembali merasakanya.

Reyhan mendudukkan dirinya untuk bersamdar dikepala ranjang, Tanganya tak berhenti mengelus perut buncitnya berharap sakitnya akan menghilang.

Arva yang terusik dengan pergerakan disebelahnya pun mulai membuka matanya, Dengan mata yang masih mengerjap dia bisa melihat keadaan istrinya.

"Kram lagi sayang?" Tanya Arva seraya mendekatkan dirinya pada Reyhan lalu mengelus perut Reyhan

"Iya Dad, Maaf kalau bikin Daddy kebangun" Lirih Reyhan meringis

Cupp

"It's oke sayang, Sakit sekali?" Tanya Arva

"Sedikit nyeri" Ucap Reyhan

"Baring lagi sayang, Daddy elus perutnya biar bisa tidur" Ujar Arva membantu Istrinya kembali berbaring.

"Terimakasih Daddy" lirih Reyhan

Cup

"Pejamkan matamu sayang" Ucap Arva seraya kembali mengecup kening Istrinya.

Arva menatap wajah manis Istrinya ketika tertidur, Arva sangat bersyukur karena Reyhan mau bertahan sampai sekarang, Sebenarnya dokter dulu pernah menyarankan agar menggugurkan kandungan Istrinya sampai nanti tubuhnya dan mentalnya benar benar siap untuk kembali mengandung, karena dulu pada umur kehamilan menuju 5 bulan, Dokter mengatakan jika kehamilan pertama untuk Reyhan bisa saja membahayakan nantinya,Tetapi Reyhan tetaplah Reyhan, Laki laki manis dengan sejuta kebaikanya, Dia tidak ingin kehilangan baby yang ada didalam perutnya, Reyhan terlanjur berharap penuh pada baby yang sedang dia kandung.

Selain itu, Reyhan tidak boleh egois memikirkan dirinya, Reyhan juga harus memikirkan Arva yang notabenya adalah Suami dan ayah dari Baby yang ada diperutnya, Reyhan mengingat awal awal dia dinyatakan hamil, Arva sangat antusias, Bahkan Arva sangat over pada saat itu.

Arva yang saat itu dilanda serba salah pun diyakinkan oleh Reyhan, Reyhan mengatakan jika dia akan baik baik saja sampai nanti Baby lahir, Bahkan Reyhan memohon agar Arva tidak menyetujui usul dokter untuk menggugurkan kandunganya.

Tentu saja Arva sebagai calon ayah tidak ingin kehilangan Baby yang ada diperut istrinya, Tetapi dia juga takut nantinya akan terjadi sesuatu pada Reyhan, Setelah berfikir panjang dan juga dengan segala bujukan istrinya, Arva tidak menyetujui usul dokter, Tetapi dengan satu syarat, Reyhan harus mematuhi apa yang Dokter katakan, Termasuk meminum Vitamin penguat kandungan dan juga untuk penguat daya tahan tubuh Istrinya.

"Terimakasih" Lirih Arva seraya mengelus pipi Reyhan.

Beberapa kali Reyhan mengatakan hal yang membuat Arva takut, Takut jika ucapan istrinya menjadi kenyataan, Dengan segala fikiran positifnya Arva kembali membuang jauh jauh semua apa yang dia takutkan, Arva juga meyakinkan Reyhan bahwa Istrinya pasti akan bisa menjalani semuanya sampai akhir.

Mata Arva teralih menatap perut Reyhan,Tangan kirinya sedari tadi masih mengelus perut buncit itu.

"Baby jagain bubu ya, Baby harus kuat agar kita bisa kumpul sama sama, Terimakasih karena kalian mau bertahan" Lirih Arva berbisik pada perut istrinya.

Kegelisahan Arva berujung sampai Istrinya kembali terbangun pada pukul 06.50, Arva tidak sadar jika dia dari tadi terjaga dengan tangan yang masih mengelus perut Reyhan.

Reyhan kembali menggeliar, Matanya menatap Mata Arva yang juga sedang menatapnya dengan tatapan lembutnya.

Cupp

"Morning sayang" Ucap Arva seraya mengecup kening Reyhan

"Morning Daddy" Lirih Reyhan menduselkan tubuhnya kedalam dekapan Arva.

"Masih sakit?" Tanya Arva merapikan ambut Reyhan yang berantakan.

"Engga, Daddy tadi tidak tidur?"Tanya Reyhan mendongak menatap Arva.

"Tidak sayang, Daddy tadi sedang mengobrol dengan baby" Ucap Arva tersenyum.

Reyhan melepaskan pelukanya pada tubuh Suaminya, Dia berniat untuk mandi.

"Mau kemana hm?"tanya Arva melihat Reyhan melepaskan pelukanya.

"Rey mau mandi Dadd" Ucap Reyhan.

"Jangan mandi dulu sayang, Cuacanya sangat dingin, Cuci muka sama gosok gigi saja ya, Daddy takut nanti kamu masuk angin" Ucap Arva yang dibalas anggukan oleh Reyhan.






Gimana gimana? Ngga usah nunggu sampai besuk, Hari ini masih bisa ngebut walaupun cuma 1 chapter tambahan, mungkin besuk aku up nya malam soalnya pagi sampe sore masih puasa, Kalaupun aku up siang berarti aku udah nyimpen Draft dari sebelum sahur👍🏻👍🏻 Terus aku ingetin ya gaess, Aku ngga janji bisa up 1hari 1x, Karena dari awal puasa kemarin aku udah bilang kalu bulan puasa aku Up paling sedikit 2 minggu 1x, Dan ternyata bersyukurnya aku masih bisa up sebelum 2 minggu.

Posessif husband (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang