2 minggu menjelang persalinan, Arva kembali membujuk sang Istri agar mau dirawat dirumah sakit, Paling tidak 3 hari sebelum operasi.
"Rey ngga mau Dad, Rey baik baik aja kok, Ngga perlu dirawat" Ucap Reyhan menggenggam tangan Arva.
Bukan apa apa, Arva hanya takut saat Reyhan lahiran nanti daya tahan tubuh Reyhan tidak stabil, Arva tidak ingin terjadi sesuatu pada istrinya saat operasi.
"Tapi Say—"
"Shttttt, Rey bakal baik baik aja kok, Rey janji Rey ngga akan ninggalin Daddy sama Baby, Daddy ngga perlu khawatir" Ucap Reyhan menenangkan Arva.
"Jangan hanya berjanji, Daddy tidak mau kamu mengingkari janjimu sekarang, Daddy benar benar tidak ingin kehilangan kamu" Ucap Arva menatap lekat mata Istrinya.
Reyhan tau apa yang Suaminya rasakan, Pasti Arva sedikit trauma dengan kejadian yang menimpanya kemarin.
"Ya sudah, Rey bakal buktiin kalo Kita bakalan bisa jaga baby bersama sama sampai baby tumbuh dewasa, Kalau Rey ngga bisa nepatin ucapan Rey, Daddy boleh benci sama Rey, Tapi Rey mohon, Rey ngga mau dirawat dirumah sakit kalau belum waktunya operasi" Ucap Reyhan menatap mata elang suaminya.
Arva menghela nafas, jika seperti ini dia tidak bisa melakukan apa apa.
"Ya sudah, Tapi kamu mulai hari ini jangan sampai kecapekan, Jangan melakukan hal berat, Makannya juga harus teratur" Ucap Arva seraya mengelus surai Reyhan.
"Siap Daddy" Ucap Reyhan membuat Arva tersenyum.
"Sini peluk" Perintah Arva merentangkan kedua tanganya.
Reyhan dengan senang hati kembali mendekatkan diri pada Arva lalu memeluk tubuh kekar suaminya.
Cupp
"Daddy mencintaimu" Ucap Arva setelah mengecup kening Reyhan.
"Rey juga" Lirih Reyhan di dalam dekapan Arva, membuat sang empu kembali tersenyum.
••••••••••••••
"Sayang" Bisik Arva ditelinga Istrinya yang tengah tertidur diranjang.
Tadi Reyhan memintanya untuk menemani berbelanja, Sebenarya Arva tidak mau mengizinkan, Karena khawatir dengan keadaan Istrinya yang tengah hamil besar, Tetapi karena bujukan Reyhan, Arva pun terpaksa mengizinkan.
Reyhan menggeliat saat mendengar suara bisikan, Matanya mengerjap lucu menyesuaikan cahaya.
"Emhh Daddy" Lirih Reyhan saat melihat Arva duduk menatapnya.
"Iya sayang, Bangun yuk, katanya mau beli sesuatu" Ucap Arva mengelus surai Istrinya.
"Ini jam berapa Dad?"
"Masih jam satu, Kita makan dulu habis itu baru pergi" Arva.
"Ngga jadi pergi ngga papa kan Dad? Rey tiba tiba ngga pengen lagi" Ucap Reyhan seraya mengangkat kepalanya lalu meletakkannya dipangkuan Arva.
"Gapapa Sayang, Kalau gitu sekarang kita makan ya"
"Tapi Rey mau mandi dulu"ucap Reyhan mendongak menatap Arva
"Mandi?"
"Iya, Kan tadi pagi Rey ngga boleh mandi sama Daddy, Padahal Rey gapapa mandi pake air dingin" Ujar Rey merengut
"Daddy tidak mau kamu masuk angin sayang,Ya sudah kamu sekarang mandi, mau minta dibuatkan sesuatu tidak?" Tanya Arva
"Emm Minta tolong suruh Bibi bikinin jus apel aja Dad" Ucap Reyhan seraya beranjak.
"Baiklah Daddy kebawah dulu, Hati hati dikamar mandi, Kalau sudah selesai oanggil Daddy" Ujar Arva yang dibalas anggukan oleh Reyhan.
•
•
Maaf ya cuma sedikit, Kalian mau ada konflik ngga? kalau iya nanti coba aku cari ide buat konfliknya, Soalnya aku ngga biasa buat Konflik berat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Posessif husband (BxB)
RomanceIni bukan kisah cinta dengan banyak rintangan, Ini hanya cerita cinta dengan kisah yang romantis dan sederhana