Setelah kejadian tadi, Arva terpaksa harus meninggalkan istrinya untuk Meetting, Sebenarnya dia ingin dirumah menjaga istrinya, Tetapi ini adalah pertemuan penting dan juga istrinya terus memaksanya untuk pergi ke kantor saja.
Tentu saja dia tidak akan membiarkan Reyhan sendirian dikamar, Arva akan meminta Pak An dan salah satu pelayan untuk menamani Reyhan dikamarnya, Reyhan takut gelap, Dan pastinya Reyhan tidak bisa ditinggal dengan waktu yang lama, Kecuali ketika Reyhan tidur, Pak An dan Bibi akan pergi meninggalkan Kamar utama agar tidak mengganggu tidur Reyhan.
Pukul 14.30 Reyhan baru saja terbangun dari tidur siangnya, Tetapi dia merasa dia hanya terbangun dalam alam mimpi, Karena saat ini dia bisa melihat seisi kamarnya.
Tanganya terangkat untuk menepuk pipinya, dia bisa kerasakan sakit, Dan itu tandanya, Reyhan benar benar sudah bisa melihat.
Reyhan beranjak ke depan kaca yang ada dikamar itu, Dia bisa melihat tubuhnya, Dia benar benar tidak bermimpi sekarang.
Tanganya mengelus perut yang sudah membesar, Senyum haru menghiasi wajahnya.
"Bubu bisa melihat lagi, Baby" Ucap Reyhan tersenyum mengelus perutnya.
Sekarang dia tinggal menunggu suaminya, Arva janji padanya jam 15.00 akan pulang.
Reyhan pergi ke kamar mandi, Tapi sebelum itu, Dia terlebih dulu mengunci kamarnya, Karena dia takut jika sewaktu waktu pak An atau pelayan lainya akan masuk ke kamarnya.
Reyhan penasaran dengan luka yang ada dibahunya, Dia juga ingin melihat sisa luka yang ada ditubuhnya.
Disisi lain
Arva berniat membelikan Cupcake kesukaan Istrinya sebelum dia pulang, Arva sangat merindukan senyuman istrinya sekarang.
Jika dulu Reyhan akan tersenyum karena hal hal kecil yang Dia berikan, Sekarang Reyhan sangat sulit Tersenyum walaupun dia memberikan sesuatu yang menyenangkan.
Setelah membelikan Cupcake untuk istrinya, Arva segera melajukan mobilnya menuju rumah.
Saat masuk kerumah, Dia melihat Pak An dan satu pelayan berjalan menaiki tangga, Mungkin Ingin melihat istrinya.
"Selamat sore tuan" Sapa mereka
"Sore, Bagaimana istriku?" Tanya Arva tetap berjalan menaiki tangga.
"Terakhir tadi, Tuan muda tengah tidur siang, Dan rencananya kami akan melihatnya, Tetapi Tuan sudah pulang" Jawab Pak An.
"Baiklah, Kalian kembali ke pekerjaan kalian masing masing, Aku akan melihat istriku" Perintah Arva yang diangguki oleh Mereka berdua.
Arva melanjutkan jalanya menuju kamar utama, Dirinya terkejut melihat apa yang dia lihat pertama kali saat membuka pintu kamar.
Istrinya tersenyum sangat manis, Dengan mata yang berkaca kaca, Dia sedang tidak bermimpi sekarang.
Arva menerima pelukan tiba tiba dari sang istri, Dirinya masih sulit mencerna apa yang dia lihat sekarang.
"Rey sudah bisa melihat lagi, Daddy" Lirih Reyhan memeluk tubuh Suaminya.
Arva tidak bisa menyembunyikan kebahagianya sekarang, Istrinya sudah bisa melihat, Tentu saja itu adalah hal yang sangat dia tunggu tunggu.
"Sayang" lirih Arva menunduk menatap mata istrinya untuk mencari jawaban.
"Iya, Rey tidak berbohong, Rey bisa melihat lagi" Ucap Rey yang mengerti bahwa suaminya tengah terkejut.
Arva sepontan mendekap tubuh istrinya, Bahagia, Itulah yang menggambarkan perasaanya.
"Rey sangat merindukan daddy" Ucap Reyhan yang masih didalam pelukan Arva.
"Daddy juga sangat merindukanmu, Daddy merindukan senyum manis ini" Ucap Arva dengan Lembut.
Setetes air matanya keluar tanpa permisi, Arva mengecupi seluruh sisi wajah istrinya.
Cupp
Cupp
Cupp
Cupp
Cupp"Daddyyy geliii" Rengek Reyhan menjauhkan wajahnya.
"Daddy sangat mencintaimu" Ucap Arva menatap wajah Reyhan.
"Reyhan juga" Jawab Reyhan dengan senyum manisnya.
•
•
Agak telat ya? Sorry tadi bener bener lupa, Ini aja ngebut nulisnya😭 Dengan sisa ide yang ada di otak ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessif husband (BxB)
RomansaIni bukan kisah cinta dengan banyak rintangan, Ini hanya cerita cinta dengan kisah yang romantis dan sederhana