Lagii?

9.9K 522 6
                                    

Ravish berdiri di depan kaca besar yang ada di kamarnya, dia baru saja selesai mandi, terlihat beberapa luka diwajahnya yang masih terlihat jelas, sedangkan jahitan di perutnya masih belum kering.

Suara ketukan pintu membuat Ravish segera memakai kaosnya lalu segera membuka pintu kamarnya.

"Ada apa dad?" Tanya Ravish to the poin

Didepannya terlihat Arva yang berdiri dengan Rafael yang ada di gendongannya.

"Tatttaa" pekikan bayi berumur 1 tahun itu.

"Tolong jagain adek , Daddy ada meeting pagi bubu masih tidur, kakak ajak main adek di kamar Daddy saja sekalian jagain bubu" ucap Daddy menyerahkan Rafael ke Ravish.

"Bubu sakit dad?" Tanya Ravish

"Tidak, mungkin bubu hanya kelelahan, Daddy pergi dulu, kalau ada apa langsung hubungi Daddy" Ucap Arva seraya mengecup kening Rafael sekilas lalu menepuk pundak Ravish setelah itu dia segera meninggalkan mereka berdua.

Ravish tersenyum melihat Rafael yang ada di gendongannya, bayi itu tengah asik memainkan boneka kelinci yang sedari tadi dia bawa.

" Kita ke kamar bubu oke?!" Ujar Ravish

"Teee" sautan baby El seakan menjawab.

Ravish menutup pintu kamarnya, Dia membawa Rafael menuju kamar kedua orang tuanya, saat membuka pintu kamar utama terlihat Bubunya masih terlelap, Ravish mendekat lalu duduk di ranjang bersebelahan dengan Reyhan yang tertidur.

Dalam hati dia sangat merasa bersalah, kemarin adalah pertama kalinya Ravish pergi hampir 3 hari tanpa mengabari, Dia tau pasti orang tuanya pasti khawatir, terutama sang 'ibu', sebelumnya jika Ravish pulang telat Reyhan selalu menghubunginya untuk memastikan.

Ravish tau kemarin Ravish salah, tetapi mau bagaimana lagi, jika dia menghubungi Reyhan menggunakan handphone orang lain pasti Reyhan akan khawatir dengannya, bahkan bisa sampai menangis, Ravish tidak suka jika Reyhan menangis karena dirinya.

15 menit asik bermain dengan sang adik, Ravish melihat 'ibu'nya mulai terbangun.

"Selamat pagi bubu" Sapanya pada Reyhan yang masih berusaha mengumpulkan nyawa.

"Rav!" Pekik Reyhan saat melihat putra sulungnya yang sedang bermain dengan baby El.

Ravish tersenyum mengangguk, Reyhan segera memeluk tubuh anaknya yang jauh lebih besar daripada dirinya.

"Maaf bubu" lirih Ravish saat Reyhan sudah melepaskan pelukannya.

"Kamu kemana saja sayang? Kenapa tidak menghubungi bubu? Kenapa dua hari ngga pulang? Terus ini wajahnya kenapa? Sudah di obati?" Tanya Reyhan dengan wajah yang penuh kekhawatiran.

"Satu satu Bu, bubu tenang dulu" Ujar Ravish agar Reyhan tidak panik seperti ini.

"Baiklah, ayo cerita pada bubu" Ujar Reyhan kembali tenang.

"Bubu janji tidak akan menangis?" Tanya Ravish

Bukan apa apa, Dulu waktu dia SMA, Ravish pulang dengan keadaan wajah yang penuh luka, setelah dia bercerita pada Reyhan, Ibunya itu malah menangis.

"Tidak, bubu janji" ujar Reyhan yakin


Ravish mulai menceritakan semuanya, Dari dia di hadang oleh geng Dexxel yang berjumlah 250 orang, Dia dan teman temannya yang sama sama terluka parah namun hanya dirinya yang tertusuk, Lalu dia di tolong oleh laki laki yang umurnya lebih muda dari dirinya, dan yang terakhir Ravish dan teman temannya di bawa ke rumah pemuda itu untuk di obati sekalian diberikan tumpangan istirahat yang lamannya mencapai 2 hari itu.


Reyhan yang mendengar cerita putranya pun segera kembali memeluk tubuh Ravish.


"Bubu sudah berjanji tidak akan menangis tadi" ingat Ravish seraya membalas pelukan.


" Bubu mau lihat lukanya " ucap Reyhan melepas pelukannya.


"Tidak usah bubu, lukanya tidak lebar kok, ini sudah mau kering " ujar Ravish meyakinkan Reyhan

Luka yang ada diperutnya cukup dalam, Untung saja tidak sampai merusak organ dalamnya, Namun kata dokter yang menjahit lukanya kemarin, Luka ini termasuk parah dan harus dijaga jangan sampai jahitannya terbuka.
Ravish tidak mengijinkan Reyhan melihat karena pasti nantinya Reyhan tidak akan tega.

"Baiklah, sementara jangan keluar rumah dulu ya, Kalau sudah sembuh baru boleh keluar" Ujar Reyhan yang di angguki oleh Ravish.

"Daddy kemana?" Tanya Reyhan saat menyadari tidak ada suaminya.


"Daddy berangkat pagi bubu, katanya ada meeting penting" Ujar Ravish kembali bermain dengan Baby El.


"Kakak sudah sarapan?" Tanya Reyhan yang sudah beranjak dari tempat tidur.

"Belum, Rav tunggu bubu" jawab Ravish

"Kakak ke bawah duluan saja, sekalian tolong bawa adek, minta susu adek ke bibi sepertinya adek belum minum susu" Ujar Reyhan

"Iya Bu" ujar Ravish lalu beranjak keluar dari kamar kedua orang tuanya.




#############

Hai guyss balik lagi nih

Kemarin author baca komen ada yang tanya kenapa ngga bikin S2 aja

Mohon maaf banget ya guys, Balik lagi ke alasan pertama, Author masih punya tanggungan 2 karya yang harus author selesaikan dulu, dan lagi Author pasti bingung lagi mikirin alurnya kalau bikin S2.


Jadi sekali mohon maaf ya, terimakasih juga udah mau setia baca cerita ini, jangan lupa mampir ke cerita author yang lainnya.


Babayyy







Posessif husband (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang