🙂

22.9K 1.6K 27
                                    

Kandungan Reyhan sudah memasuki bulan ke-8, Jika kebanyakan orang hamil akan bertambah berat badan di masa masa kehamilan seperti ini, Tetapi berbeda dengan Reyhan, Karena nafsu makan yang semakin menurun, Berat badanya bebarapa hari ini turun sampai 3kg membuat Arva sangat khawatir dengan istrinya.

Di usia kehamilan Reyhan yang sekarang, Reyhan juga sering merasakan kram perut, Dokter mengatakan ini adalah efek kehamilan bagi laki laki ditambah lagi umur Reyhan yang tergolong cukup muda membuat daya tahan tubuhnya semakin menurun.

Arva sudah mengalihkan seluruh pekerjaan kantornya ke Rumah, Dia benar benar tidak tenang jika harus ke kantor dengan keadaan istrinya yang seperti ini, Walaupun Istrinya sempat menolak jika Sang suami memilih bekerja dari rumah, Tetapi Arva tetaplah Arva, tidak bisa dibantah.

Sekarang Arva sedang membujuk istrinya untuk makan malam, Entah mengapa nafsu makan Reyhan akhir akhir ini menurun.

"Kamu harus makan sayang" Bujuk Arva

"Rey belum lapar Dad, Nanti saja ya" Ucap Reyhan memohon.

Saat ini mereka sedang berada di ruang tengah yang menjadi ruang keluarga.

"Kamu tidak ingat kata dokter kemarin?"

"Rey ingat, Tapi ngga laper dadd, Nanti kalau sudah lapar pasti akan makan " Ucap Reyhan kembali fokus pada layar televisi.

"REYHAN!! INI SUDAH KESEKIAN KALINYA KAMU MELEWATKAN MAKAN MALAM, APAKAH KAMU TIDAK BERFIKIR APA YANG AKAN TERJADI PADA ANAK YANG ADA DIPERUTMU, BISAKAH KAMU TIDAK MEMBUATKU SUSAH MEMBUJUKMU SEPERTI INI HAH!!" Bentak Arva yang tidak sengaja sudah menyakiti hati istrinya.

Reyhan menatap Arva tak percaya, Ini pertama kalinya Arva membentakanya, Hatinya terasa seperti tertusuk benda tajam sekarang, Matanya mulai berkaca kaca, Remot yang ada ditanganya pun terjatuh.

"Rey benci Daddy!" Lirih Reyhan berlalu pergi dari hadapan Arva.

Reyhan berlari menuju kamar , Dia tidak menghiraukan perutnya yang kembali terasa Kram.

Tubuhnya merosot disebelah Ranjang, Selama ini Arva tidak pernah berkata kasar kepadanya, Sedari dulu dia tidak bisa dibentak dan untuk pertama kalinya Reyhan merasa sangat takut karena bentakan Arva.

"Hikss Daddy udah ngga sayang Rey hikss" Lirih Reyhan menangis sejadi jadinya.

Lain hal dengan Reyhan, Arva tersadar apa yang telah dia lakukan, Dia benar benar kelepasan, Dia tidak bermaksut menyakiti istrinya, Dia hanya khawatir terhadap Reyhan.

"ARGHHH BODOHH KAMU ARVA!!" Teriak Arva menendang Meja kaca kecil yang ada disebelahnya.

Prangkk

Seluruh benda yang ada disekitarnya pun menjadi sasaran, Dia benar benar merasa bodoh sekarang, Seharusnya dia tidak membentak istrinya, Istrinya sedang tidak dalam keadaan baik baik saya sekarang, Dan dengan bodohnya dia menyakiti hati istrinya.

Pak An yang melihat Keadaan tunya deperti itu pun mendekati Arva.

"Tenanglah jangan seperti ini" Ucap Pak An memegangi bahu Arva.

"Aku tidak sengaja menyakiti hati istriku pak An" Lirih Arva.

"Lebih baik kamu menyusul Tuan Reyhan sekarang, Pasti sekarang dia bersedih, Tidak ada gunanya kamu menghancurkan barang barang ini" Ucap pak An menasehati.

Jika dalam keadaan seperti ini, Pak An selalu yang akan menanangkan Arva, Karena Dia sudah menganggap Arva seperti anaknya sendiri, Berbeda dengan hari hari biasanya mungkin dia akan kembali formal kepada Tuanya.

Arva mengangguk lalu segera pergi menyusul Reyhan, Dia akan meminta maaf kepada Reyhan sekarang, Arva sangat takut terjadi sesuatu pada Istrinya.

Pintu kamar terbuka, Terdengar suara tangis pilu dari istrinya, Arva mendekati Reyhan yang sudah beranring membelakanginya dengan selimut yang sudah menutupi tubuh Reyhan.

"Maafkan Daddy" lirih Arva ingin memeluk tetapi Dihindari oleh Reyhan.

"Hiks Daddy jahat hiks" Lirih Reyhan

"Maafkan Daddy, Daddy tidak sengaja, Daddy kelepasan, Daddy emang benar benar bodoh" Ucap Arva penuh penyesalan.

"Hikss Daddy cuma sayang Baby hikss, Daddy ngga sayang sama Reyhan Hikss"

"Itu tidak benar sayang! Daddy sangat menyayangimu" Ucap Arva mengelus Rambut Reyhan.

"Hikss Bohong!!, Rey Benci Daddy" Ujar Reyhan membuat hati Arva terasa nyeri.

Arva benar benar menyesal sekarang, Ucapan Istrinya terngiang ngiang dipikiranya, Tidak seharunya tadi dia berkata seperti ini, Pasti Reyhan mengira jika dirinya hanya mementingkan Baby dibandingkan Reyhan.

Ketika lamuanya terbuyar, Arva dapat merasakan jika nafas Reyhan sudah teratur, Dan itu bertanda bahwa Reyhan sudah tertidur.

Arva dengan hati hati membalikkan tubuh Istrinya, Terlihat wajah Reyhan yang memerah, Matanya yang terlihat membengkak  karena terlalu menangis, Hidung istrinya juga terlihat memerah.

Cup
Cup
Cup
Cup
Cup

"Maafkan Daddy, Daddy tidak bermaksudt menyakitimu" Ucap Arva mengecupi seluruh wajah Istrinya.

"Jangan pernah membenci Daddy" Ucap Arva mengelus pipi istrinya

Cup

Arva kembali mengecup kening Reyhan lama dengan sangat lembut.
"Goodnight sayang" Lirih Arva.








NAHKANNN LUPA LAGI KALO ADA DRAFT YANG BELUM AKU UP😭 UNTUK PHI YANG UDAH NGINGETIN AKU MAKASIH YAA🙏 Terus mau jawab pertanyaan dari komentar, Aku ngga tau Upnya sampek berapa Chapter, Sebenarnya mau lebih dari 50, Cuma takutnya ceritanya muter m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




NAHKANNN LUPA LAGI KALO ADA DRAFT YANG BELUM AKU UP😭 UNTUK PHI YANG UDAH NGINGETIN AKU MAKASIH YAA🙏 Terus mau jawab pertanyaan dari komentar, Aku ngga tau Upnya sampek berapa Chapter, Sebenarnya mau lebih dari 50, Cuma takutnya ceritanya muter muter aja.😭

Posessif husband (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang