Malam ini, Arva hanya menghabiskan waktunya dengan memeluk tubuh sang istri, Senyuman istrinya sekarang sudah kembali, Arva tidak pernah bosan menatap wajah manis istrinya.
Tangan Arva terulur untuk mengelus pipi lembut istrinya, Mulai sekarang dia berjanji akan menjaga senyuman yang menghiasi wajah istrinya.
"Daddy"
"Ada apa hm?"Tanya Arva
"Mau makan omelett"Lirih Reyhan mendongak menatap Wajah suaminya.
"Sebentar, Daddy akan menyuruh bibi" Ucap Arva beranjak.
"Tapi Rey mu Daddy yang buat" Ucap Reyhan membuat Arva mengurungkan niatnya.
Arva kembali mendekat ke Arah Istrinya.
"Jadi ini permintaan baby?" Arva mengelus perut Reyhan.
Reyhan mengangguk membuat Arva tersenyum, Selama ini Reyhan tidak pernah mengidam yang aneh aneh, tetapi walaupun begitu, Istrinya itu selalu sungkan untuk mengatakanya.
"Baiklah, Tunggu disini Daddy akan membuatkanya" Ucap Arva mengelus rambut Reyhan.
"Ikutt" Pinta Reyhan.
"Ini sudah malam sayang, Tunggu dikamar saja ya" Ucal Arva tetapi hanya dibalas gelengan oleh Reyhan.
"Ya sudah, Tapi harus janji kamu hanya duduk "Ucap Arva.
"Iya, Rey cuma melihat" Ucap Reyhan mengangguk senang.
"Bagus, Ayo" Ujar Arva segera menggendong Reyhan.
"Rey bisa berjalan sendiri Dad" Rengek Reyhan jngin melepaskan.
"Shtt, Jangan bergerak sayang, Nanti kamu jatuh" Ucap Arva membuat Reyhan Diam seketika.
Sampainya di dapur, Arva menurunkan Reyhan di atas meja dapur, Tuajuan utama dia meletakkan istrinya disitu agar Reyhan tidak turun dan melakukan sesuatu, Karena meja dapur sangatlah tinggi, Dan tidak mungkin Reyhan akan loncat turun.
Sebelum mengambil bahan bahan untuk membuat makanan permintaan istrinya,Arva terlebih dulu mengambilkan buah apel lalu menyerahkanya pada Reyhan.
"Makan ini dulu Oke, Jangan melakukan apapun" Ucap Arva
Arva tau, Reyhan itu sangat tidak bisa melihat orang lain mengerjakan sesuatu sendiri, Bahkan pernah suatu hari Reyhan kekeh untuk membantu tukang kebun menyirami tanaman, Dan hal itu pula yang membuat Arva khawatir setengah mati, Istrinya itu menyirami tanaman yang berada di atas, Dan otomatis Istrinya menyirami dengan berdiri di atas tangga, jadilah Arva yang harus membujuk Istrinya dengan iming iming coklat.
"Tapi Rey mau bantu" Ucap Reyhan membuat Arva menghela nafas, Benarkan apa yang dia fikirkan.
"Tidak bolej, Kamu baru sembuh, Daddy tidak ingin terjadi hal buruk lagi padamu, Tadi sudah janji kan?"
"Iya" Ucap Reyhan pasrah.
"Bagus, Jika ingin sesuatu katakan pada Daddy, Jangan coba coba untuk melompat" Ucap Arva yang dibalas anggukan oleh Reyhan.
Arva segera mengambil bahan bahanya, Dengan telaten Arva menyiapkan dan membersihkan bahan bahan yang dia butuhkan, jika seperti ini Arva akan mengecek sedetail mungkin agar dia tidak membuat istrinya masuk rumah sakit karena makanan yang dia buat.
•
•
•
•
Hai hai haiii, Gimana nihh kangen ngga? Sorry banget baru up, Terlalu sedikit yaa? Aku baru selesai shalat tarawih soalnya. Mau nambah ga nih?, Oh iyaa.... Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan🙏🙏🙏🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
Posessif husband (BxB)
RomanceIni bukan kisah cinta dengan banyak rintangan, Ini hanya cerita cinta dengan kisah yang romantis dan sederhana