E.P

13.4K 927 12
                                    

Reyhan tersenyum menatap putranya yang tengah turun berjalan dari atas panggung dengan tubuh tegapnya membawa ijazah kelulusan ditanganya.

Dengan senyum tipis kebanggaanya, Ravish berjalan menghampiri kedua orang tuanya lalu memeluk tubuh seorang yang sudah melahirkanya dulu.

Tubuh Reyhan yang mungil pun menjadi tidak terlihat saat sang putra memeluknya, Ravish memiliki tubuh yang tinggi dan bahu yang lebar di bandingkan Reyhan yang memang memiliki pawakan mungil menggemaskan.

"Selamat ya putra kesayangan bubu, Bubu bangga sekali" Ucap Reyhan setelah pelukan mereka terlepas lalu Reyhan mengecup kening Ravish.

"Terimakasih bubu" balas Ravish dengan tulus.

Ravish beralih menatap Daddynya yang sedari tadi menatapnya.
Arva tersenyum menatap putranya dengan tatapan bangga lalu memeluk tubuh sang putra.

"Daddy"

"Selamat Son" Ucap Arva tulus.

Ravish berhasil lulus SMA dengan nilai paling tertinggi, Dia sangat bangga dengan putranya yang selalu ingin berusaha, Dan sekarang dihadapan seluruh wali murid dan siswa, Ravish kembali menunjukan hasil yang dia dapat.

"Terimakasih Daddy"

Setelah acara perpisahan selesai, Arva dan Reyhan merayakan kelulusan sang putra dengan makan makan direstoran yang sudah Arva pesan.

Mereka menghabiskan waktu menyatap makananya dengan bercerita satu sama lain.

Reyhan tersenyum melihat senyum putranya yang sudah kembali tampak diwajah tampan sang putra, Setelah beberapa saat tidak pernah terlihat saat mereka berkumpul seperti ini.

"Bubu"

"Ada apa sayang?" tanya Reyhan menatap Ravish

"Setelah ini kita kerumah adek ya" pinta Ravish sedikit memohon.

"Iya sayang, setelah ini kita akan berkunjung ke makam adek" Ucap Reyhan

"Kenapa kamu ingin sekali kita bersama sama kesana sekarang?" Tanya Arva menimpali.

Bukan tanpa alasan Arva bertanya seperti itu, Ravish sudah biasa pergi kemakam Adeknya sendiri, Bahkan sekarang pun dalam seminggu Ravish 3 kali mengunjungi adeknya. Dan sedari kemarin Ravish berbeda sekali dari biasanya, Ravish meminta pergi ke makam adeknya setelah acara kelulusanya.

"Ravish mau tunjukin ke adek kalau Ravish bisa lulus dengan nilai tertinggi seperti janji Ravish pada Adek" Ucap Ravish tanpa sadar membuat kedua orang tuanya menatapnya haru.

Arva tersenyum lalu menepuk pundak putranya.
"Asyira pasti sekarang bangga dengan kakaknya" Ucap Arva

Tiba tiba rasa bersalah kembali muncul didalam hati Ravish, Jika saja Adiknya masih ada pasti mereka sekarang akan tertawa tanpa beban sama sekali.

"Maafin Rav ya Bu, Dad" Ucap Ravish.

"Kenapa minta maaf sayang? Kamu ngga punya salah apapun" Ucap Reyhan

"Gara gara Rav sekarang Asyira ga ada diantara kita" Ucap Ravish menahan nafas menahan kesedihannya.

Reyhan berdiri menghampiri tempat duduk sang putra lalu memeluk tubuh putranya.

"Menangislah" Ucap Reyhan lembut

Ravish menumpahkan tangisnya dipelukan Reyhan, Selama ini dia selalu menahan kesedihanya tanpa membagi keluh kesahnya kepada kedua orang tuanya.

Arva mendekati  dua laki laki kesayanganya, Tanganya tergerak mengelus punggung sang putra berharap bisa menenangkan putranya.

Setelah beberapa saat menangis, Ravish melepas pelukanya, Arva dengan segera mengambilkan air untuk Ravish.

"Minum dulu" Ucap Arva menyerahkaan gelas ditanganya.

"Terimakasih"

"Bagimana? sudah tenang hm?" Tanya Reyhan seraya menghapus sisa air mata diwajah Ravish.
Ravish mengangguk sebagai jawaban.

" dengerin bubu, Kamu ngga salah apapun, itu kecelakaan, dan memang sudah ditakdirkan seperti itu oleh tuhan, Sekarang jangan pernah menyalahkan diri kamu sendiri, Bubu ngga mau melihatmu seperti ini, Mengerti?" ucap Reyhan lembut tetapi penuh penekanan.

"Rav mengerti" Ucap Ravish pada akhirnya.

"Kalian ngga mau peluk Daddy?"Tanya Arva membuat mereka menatap Arva.

Reyhan dan Ravish saling bertatapan, lalu beberapa detik kemudian mereka berhambur memeluk tubuh Arva.

Arva dan Reyhan bersyukur bisa sampai dititik ini, Dimana mereka bisa melihat dan ikut andil dalam tumbuh kembang anaknya hingga beranjak dewasa seperti ini.

Walaupun mereka harus kehilangan putri kesayangan mereka, Tetapi mereka harus bisa menerimanya, putrinya pasti juga sudah tenang disisi tuhan.

Sekarang saatnya mereka menikmati masa seperti ini, Sudah cukup dengan kesedihan beberapa saat lalu, mereka berharap tidak ada kesedihan lagi selanjutnya.


///////////////////////////

Hai guyss, Jadi menjawab pertanyaan diatas, aku membolehkan kalian spil cerita ini di apk apapun, Tapi aku merasa kalau karya aku ini belum sempurna, Atau bahkan jauh dari kata sempurna, Nanti takutnya tidak sesuiai ekspetasi kalian dan juga merek...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai guyss, Jadi menjawab pertanyaan diatas, aku membolehkan kalian spil cerita ini di apk apapun, Tapi aku merasa kalau karya aku ini belum sempurna, Atau bahkan jauh dari kata sempurna, Nanti takutnya tidak sesuiai ekspetasi kalian dan juga mereka yang mau membaca.

Jadi kalau kalian mau spil, mohon difikirkan lagi, Jika memang merasa cerita ini sudah  cukup, Kalian bisa spil cerita ini.

BTW, Gimana nih kabarnya para Readers kesayangan baby Ravish?

Jika salah satu dari kalin masih menunggu aku update karya aku yang lain mohon maaf ya guys, Aku masih belum bisa up dengan teratur, Jadi maaf jika terkesan menggantung.

Posessif husband (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang