1 Hari Kemudian
PRANGG
"Jadi kamu yang membuat perusahaan papa jadi seperti ini!!" Teriak Papa Clara
"Maafin Clara pah, Tapi Clara sangat mencintai Arva pahh" Ucap Clara menunduk.
"CINTA CINTA, ITU BUKAN CINTA CLARAA! ITU HANYA OBSESI, SEKARANG PAPA HARUS BAGAIMANA HAHHH!! TIDAK ADA SATUPUN YANG MAU MEMBANTU PAPAH,ARRGHHHHH" Teriak Papa Clara memecahkan semua benda yang ada disekitarnya.
"Papah masih punya Iwan (adik dari papa Clara) yang bisa membantu kita" Timpal Mama Clara
"Saham Iwan pun juga ikut menurun, SEKARANG KITA HARUS BAGAIMANA CLARA?JAWAB!!!"
Papa Clara mendekatai Clara, Entah setan apa yang merasukinya, Papa Clara menuambak dan memukuli Tubuh anak perempuanya itu.
"CUKUP PAH, DIA ANAKMU" Teriak mama mencoba memisahkan.
"DIAM!!! DIA ANAK TIDAK TAU DIRI, DIA MEMBUAT PERUSAHAAN YANG AKU BANGUN SUSAH PAYAH MENJADI HANCUR DALAM SEKEJABB!!" Teriak papa Clara menatap benci ke arah Clara.
"Maafin Clara pah hikss, Clara khilaf" Guman Clara hanya bisa menangis.
"ARRGHHHHH" Teriak Papa Clara memukul tembok.
DISISI LAIN
"Boleh ya om, Rey cuma pergi ke taman kota" Ucap Reyhan memohon pada suaminya.
"Tidak sayang, Aku tidak akan membiarkanmu terluka lagi" Ujar Arva tetap pada pendirianya.
"Tapi Rey bosen om, Rey pengen keluar" Ucap Reyhan tidak menyerah untuk membujuk Arva.
"Tidak Baby"
Mata Reyhan sudah bersiap mengeluarkan air matanya, Bibirnya sudah melengkung kebawah.
Arva yang merasa tidak ada suara rengekan lagi pun segera menoleh ke arah istrinya.
"Heyy kenapa menangis" Ucap Arva sedikit terkejut melihat istrinya akan menangiss.
Reyhan hanya diam, Dia merebahkan diri memunggungi suaminya, 7 hari tidak keluar rumah membuat dirinya merasa sangat bosan, Dia hanya izin untuk pergi ke taman, Tapi suaminya sungguh menyebalkan.
"Babyy" Panggil Arva yang masih tetap diabaikan oleh Reyhan.
Arva yang merasa khawatir dengan keaadaan Reyhan segera membalikkan tubuh Reyhan agar menghadap dirinya.
"Shhttt, Jangan menangis" Ucap Reyhan segera memeluk tubuh istrinya.
"Rey bosen om" Ucap Reyhan sesenggukan
"Pergilah ke taman, Tetapi nanti sore saja, dan jangan lama lama" Ucap Arva membuat Reyhan berhenti menangis.
"Sudah yaa, Jangan menangis lagi" Ujar Arva menghpus air mati Reyhan.
"Terimakasih" Ucap Reyhan menunduk.
Cupp
"Tapi ingat, Kamu tidak pergi sendirian, Ada beberapa penjaga yang akan menemanimu" Ujar Arva setelah mengecup kening Reyhan
"Tap—"ucapan Reyhan terpotong.
"Pergi bersama penjaga atau tidak sama sekali!!!" Ucap Arva mutlak
"Pergi dengan penjaga" Jawab Reyhan akhirnya.
"Good boy, Sekarang om berangkat dulu okee, Jangan lupakan waktu makanmu" Ujar Arva
"Iya" Ucap Reyhan mengangguk antusias.
Cupp
"Jika terjadi sesuatu segera hubungi" Ucap Arva setelah mengecup kening Reyhan
"Iya om" Ucap Reyhan memutar bolanya malas karena suaminya itu terlalu cerewet.
"Hahaha baiklah, aku pergi baby" Ucap Arva berlalu pergi
"Hati hati ommm" Teriak Reyhan ketika Arva sudah menghilang dibalik pintu kamar.
SORE HARI
Reyhan sudah berada ditaman kota, Dia sangat suka memandang anak anak yang tengah bermain disana.
Tetapi senyum bahagia itu tidak bertahan lama saat matanya tak sengaja melihat 1 anak dengan seragam sekolahnya bermain disana dengan kedua orang tuanya.
Para penjaga yang tau istri tuanya sedih segera mendekati Reyhan, Agar Reyhan tidak sedih berlarut.
"Tuan muda, Apakah anda mau dibelikan sesuatu?" Tanya Salah satu penjaga
"Eh, Rey ingin makan gulali, Bisakah paman penjaga membelikanya?" Tanya Reyhan dengan wajah lugunya.
"Bisa tuan, Saya akan membelikanya" Ujar salah satu penjaga.
Tak berapa lama penjaga itu datang dengan membawa gulali ditanganya.
"Maaf tuan, Ini gulalinya" Ucap penjaga menyerahkan gulali itu pada Reyhan.
"Yeay, Terimakasih paman" Ucap Reyhan dengan wajah berbinar.
Saat hendak memakan gulalinya, tiba tiba ada anak laki laki yang menghampiri Reyhan.
"Kakakk" Panggil anak itu membuat Reyhan terkejut.
"Ehh?"
"Kakak manis, Ano boleh minta gulalinya ngga?" Tanya Anak itu memohon.
"Kamu mau gulali ini?" Tanya Reyhan yang dibalas anggukan oleh anak kecil tersebut
"Baiklah, Ini buat kamu saja" Ucap Reyhan menyerahakan gulali ditanganya untuk anak kecil tersebut.
"Bener boleh?"Tanya Anak bernama Vano itu antisias.
"Iya, Ini ambil"
"Terimakasih kakak manis, Kakak baik sekali, semoga kita nanti bertemu kembali" Ujar anak itu sebelum berlalu pergi dengan gulali ditanganya.
Reyhan tersenyum memandang anak yang tadi meminta gulali kepadanya sedang bermain dengan temanya, bisa dia lihat anak laki-laki tadi membagi gulali pemberianya dengan teman bermainya.
"Tuan mau dibelikan lagi?" Tanya Penjaga.
"Tidak perlu paman, Reyhan udah ngga pengen lagi kok, Ini juga udah mau malam nanti Om marah kalau Rey belum pulang" Ujar Rey yang dibalas anggukan oleh Para penjaga.
Halo haloo bestie kesayangan, Jadi nanti endingnya Reyhan punya baby ngga? Atau mau khusus kehidupan Arva&Reyhan aja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessif husband (BxB)
Любовные романыIni bukan kisah cinta dengan banyak rintangan, Ini hanya cerita cinta dengan kisah yang romantis dan sederhana