Seorang laki-laki manis menatap putra bungsunya yang tengah berbaring di ruang bermain yang ada dirumahnya.
Melihat putranya bermain dengan tenang dan sesekali tertawa karena mainan yang dia mainkan membuat lelaki manis itu tersenyum.
Lelaki itu adalah Reyhan, dan anak lelaki yang tengah bermain itu adalah baby Rafael, mereka hanya berdua diruangan itu, Arva sedang bekerja sedangkan putra sulungnya, Ravish sedang berada di kampus.
Melihat Baby Rafael yang asik bermain membuat dia teringat dengan sang putrinya yang sudah tenang, entah orang lain sadar atau tidak wajah baby Rafael mirip sekali dengan putrinya, Asyira.
Hari ini tepat 5 tahun setelah kejadian dimana dia harus kehilangan putri satu satunya, dimana dia hampir saja hilang kewarasan karena hal itu, namun mengingat dia saat itu punya dua orang laki laki yang sama sama kehilangan dia berusaha bangkit untuk keluarga kecilnya.
Dulu waktu Asyira masih balita, bayi kecil itu setiap hari juga bermain disini bahkan beberapa mainan juga digunakan baby Rafael untuk bermain.
Mengingat memori kebersamaan mereka dulu membuat Reyhan tidak kuasa lagi menahan air matanya, selama ini dia sudah berusaha untuk melupakan kesedihan itu tapi hari ini dia teringat lagi dengan luka yang sudah dia kubur dalam-dalam.
Setiap melihat anak perempuan seusia putrinya dulu membuat Reyhan ingin sekali mengulang waktunya dulu agar di tidak kehilangan siapapun dan bisa berkumpul bersama putrinya sekarang.
Dia tidak menyalahkan siapapun sekalipun Ravish selalu berkata itu adalah salahnya karena tidak bisa menjaga adiknya, Reyhan tau jika itu takdir yang sudah tuhan tentukan.
Reyhan ingat dulu ketika putrinya masih ada, Gadis kecil itu ingin sekali memiliki adik dengan alasan dia ingin punya teman bermain namun belum sempat keinginan itu terwujud, gadis kecil itu sudah pergi meninggalkan mereka.
Lamunan Reyhan terbuyar saat sebuah tangan memegang pipinya yang sudah basah dengan air mata.
"Sayang" lirih Reyhan seraya menghapus air matanya menatap putra bungsunya yang sudah berdiri dihadapannya.
"Bubu apa angis" tanya baby Rafael dengan nada cadelnya khas bayi umur 2,5 tahun
Bayi laki laki itu seakan tau perasaan orang yang yang sudah melahirkannya, Matanya berkaca kaca seakan ikut menangis.
Reyhan kembali tersenyum dengan mata yang kembali berkaca kaca, Reyhan segera membawa tubuh kecil itu kedalam dekapannya.
"Bubu gapapa baby, bubu baik baik aja, baby jangan nangis ya" Lirih Reyhan mendekap Baby Rafael dengan air mata yang kembali menetes.
Beberapa saat berada di dekapan Reyhan, baby Rafael melepaskan pelukan mereka.
"Bubu El auss" Ucap bayi itu ketika dekapan mereka terlepas.
Untuk kesekian kalinya Reyhan menghapus air matanya
"Baby haus hm" Baby Rafael menganggukkan kepalanya. "Yaudah ayo kita ambil minum" ujar Reyhan seraya ingin berdiri."Noo, El mau cama aman Lim" Ucap Baby El menolak.
" Baby mau sama paman Lim?" Tanya Reyhan yang di angguki Baby El.
" Ya udah hati hati ya, paman Lim ada di depan pintu" Ucap Reyhan.
"Bubu ticini acaaa El idakk amaa" Ucap Baby El membuat Reyhan tersenyum
"Iya, bubu tidak akan kemana mana sayang"
Setelah mendengar jawaban dari Reyhan, Baby El berlari keluar ruangan itu menjumpai Paman Lim yang sedari tadi berjaga di depan pintu ruang bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessif husband (BxB)
RomanceIni bukan kisah cinta dengan banyak rintangan, Ini hanya cerita cinta dengan kisah yang romantis dan sederhana