Arva merasakan perbedaan Reyhan berlanjut sampai malam ini, Istrinya menjadi lebih pendiam, Jika biasanya Reyhan akan meminta Arva mengelus perutnya,Memeluknya,Menemani tidur siang, Hari ini Berbanding balik, Arva Merasa Istrinya sedikit menghindar, Arva juga beberapa kali melihat Istrinya melamun.
Arva sangat tidak suka jika istrinya melakukan semuanya sendiri, Dia ingin seperti kemarin, Dia ingin menjadi seseorang pertama yang Reyhan butuhkan.
Arva lebih suka dia yang melakukan hal hal kecil untuk istrinya, Dia tidak ingin melihat Istrinya seperti hari ini, Bukan dia tidak senang istrinya memperhatikan semua kebutuhanya, Tetapi Arva memang benar benar memanjakan istrinya, Karena sedari awal dia hanya mau Reyhan benar benar menjadi ratu di dalam hidupnya.
Dia merasakan sakit melihat Istrinya seperti ini, Rasa bersalahnya semakin terasa ketika melihat istrinya berbeda dari biasanya.
Setelah makan malam Arva kembali keruang kerja, Terdengar pintu ruangan terbuka, Terlihat Reyhan membawa secangkir kopi ditangan kiri dan tangan kanan yang memegangi bawah perutnya.
"Daddy ini kopinya, Rey mau tidur dulu, Daddy jangan tidur terlalu larut" Ucap Reyhan ingin berlalu
Arva sudah benar benar tidak tahan melihat istrinya yang terlihat diam dan juga menghindarinya, Arva mencekal lembut pergelangan tangan istrinya yang ingin berlalu membuat Reyhan seketika terduduk dipangkuanya.
"D-Daddy" Gugup Reyhan.
"Daddy mohon jangan sperti ini" Lirih Arva memeluk tubuh Reyhan dari belakang.
"Dad—"
"Daddy rindu Istri Daddy yang manja, Daddy tidak suka Kamu bersikap diam seperti ini, Maafkan Daddy jika perkataan Daddy kemarin menyakitimu, Daddy Tidak hanya sayang kepada Baby, Tapi Daddy sayang pada kalian berdua" Ucap Arva tulus dengan tubuh sedikit gemetar menahan air matanya agar tidak turun.
Reyhan yang merasakan Arva ingin menangis pun sedikit memutar Tubuhnya agar bisa menghadap Arva lalu menghapus Air mata Arav dengan tangan mungilnya.
"D-Daddy jangan menangis, Daddy ngga salah, Benar kata Daddy kemarin, Ngga seharusnya Rey Nyusa—"
"Shhtt Kamu ngga pernah nyusahin, Maafkan Daddy, Daddy benar benar minta maaf" Ucap Arva kembali mendekap tubuh Reyhan yang masih berada dipangkuanya.
Hati mingil Reyhan kembali terenyuh melihat Mata suaminya , Terlihat penyesalan Dimata suaminya, Sebenarnya Dia juga tidak ingin seperti ini, Tetapi kemarin setelah mendengar ucapan Arva membuat dia berfikir jika selama ini dia terlalu menyusahkan Arva.
"Maafin Rey, Daddy jangan menangis" Ucap Reyhan ikut memeluk tubuh kekar suaminya.
Arva tidak peduli jika Istrinya nanti akan mengatainya cengeng, Karena memang faktanya dia tidak mau jika istrinya berubah, Dia tidak mau Reyhan menjauhinya.
"Daddy mohon jangan berubah, Daddy lebih suka kamu yang manja, Daddy lebih suka kamu bergantung pda Daddy" Ucap Arva merenggangkan pelukanya untuk menatap mata Reyhan.
"Tapi Rey pengen mandiri, Rey ngga mau nanti daddy tambah capek karena Rey" Lirih Reyhan.
Arva menangkup kedua pipi Istrinya lalu menghadapkan wajah istrinya yang menunduk untuk menatapnya.
"Dengarkan Daddy, Daddy sama sekali tidak merasa terbebani kamu bergantuk kepada Daddy, Sedari Awal kita menikah, Daddy sudah berjanji pada diri Daddy akan menjadikanmu prioritas nomer satu dikehidupan Daddy, Daddy sudah terbiasa memanjakanmu, Daddy juga sangat suka melakukanya, Jadi daddy mohon, Jangan berubah, Jangan mendiamkan Daddy seperti ini" Ucap Arva menatap mata Reyhan.
Mata Reyhan berkaca kaca, Dia kembali menubrukkan tubuhnya dalam dekapan Arva, Dia benar benar bersyukur mendapatkan Arva sebagai suaminya.
"Terimakasih dan maaf"Lirih Reyhan dalan pelukan Arva.
"Mulai sekarang berjanjilah tetap bersikap seperti biasanya"
"Rey janji" Ucap Reyhan dengan senyumnya.
Arva kembali mendekap tubuh istrinya, Sudah tidak ada lagi yang perlu dia khawatirkan, Setelah ini mungkin dia akan lebih menjaga emosinya agar tidak menyakiti hati Istrinya.
•
•
Ini kan yang kalian mau? 3x Up dalam sehari 😭 ngebut banget sumpah sampe tadi lupa kalo nyalain air di kamar mandi sampe ngebanjirin lantai😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Posessif husband (BxB)
RomanceIni bukan kisah cinta dengan banyak rintangan, Ini hanya cerita cinta dengan kisah yang romantis dan sederhana