Last BonChap✨

16.5K 1.2K 35
                                    

Seorang anak laki laki berumur 16 tahun menuruni tangga dengan terburu buru, langkahnya terhenti saat mendengar panggilan dari seseorang.

"Mau kemana Rav?" Tanya laki laki manis menatap putranya yang tengah terburu buru.

"Bubu kenapa keluar kamar? Bubu harus istirahat"Ucap sang anak menatap Reyhan dengan wajah khawatir .

Pasalnya Reyhan baru saja terserang demam 3 hari terakhir ini, Dan dokter menyarankan Reyhan agar istirahat total selama 1 minggu, Tanpa mengerjakan apapun.

"Bubu tidak apa apa Rav, Kamu mau kemana?"Tanya Reyhan

"Ravish mau kerumah Adek, Boleh kan?"Tanya Ravish dengan wajah yang sulit di artikan.

Reyhan menghela nafas menatap sang putra dengan tatapan lembutnya.

"Boleh, Tapi harus ingat waktu ya"Ucap Reyhan pada akhirnya.

Bukan apa apa, Ravish jika sudah pergi ke tempat Adeknya pasti akan lupa waktu untuk pulang.

"Baiklah, Ravish pergi dulu ya, Bubu"Ucap Ravish lalu pergi.

Reyhan menatap punggung putranya dengan rasa Iba, Dia sangat tau perasaan Ravish.

Kejadian 5 bulan lalu yang membuat mereka bertiga kehilangan sosok gadis manis berumur 8 tahun.

Arvia Asyira Arganata, Putri kedua dari Reyhan dan Arva, Mereka baru saya kehilangan gadis manis tersebut karena sebuah kecelakaan.

Hal itu membuat Ravish merasa sangat bersalah, Karena kecelakaan itu terjadi saat Dirinya dan Adiknya pergi jalan jalan menggunakan motor, Dan pada saat itu ada truk dari arah berlawanan yang melaju sangat kencang yang diduga saat itu truk tersebut mengalami rem blong.

Asyira dinyatakan meninggal saat seusai melakukan operasi, Reyhan yang tidak bisa menahan kesedihanya pun tidak sadarkan diri,Begitu juga dengan Arva, Tangisnya tidak bisa terbendung saat melihat keadaan putrinya.

Sejak saat itu pula, Ravish selalu mengurung diri, hampir 2 minggu dia tidak pergi ke sekolah, Setiap hari dia juga selalu mengunjungi makam sang adik.

Arva dan Reyhan sudah memberi pengertian kepada Ravish bahwa itu bukan salahnya, Mereka juga tidak ingin kehilangan Asyira, Tapi mereka juga tidak bisa melakukan apapun jika memang sudah takdir.

Setelah mendengarkan apa yang orang tuanya katakan, Ravish kembali bangkit, Dia mencoba mengikhlaskan  kepergian Asyira.

/////////////

Ketika memasuki gerbang mansion, Ravish melihat Daddynya baru saja keluar dari mobil, Sudah bisa dipastikan bahwa Daddynya baru pulang dari kantor.

"Daddy kok sudah pulang?"Tanya Ravish

"Daddy baru saja selesai metting, Di kantor tidak ada jadwal penting, Jadi Daddy memutuskan untuk pulang" Jawab Arva
"Dari mana?"Tanya Arva menatap sang putra.

"Dari tempat Adek, Dad" Ucap Ravish yang dibalas anggukan oleh Arva.

Arva menepuk bahu sang putra.
"Dia pasti tengah tersenyum menatap kita dari sana" Ucap Arva seraya berjalan kedalam diikuti oleh Ravish.

"Daddy ke kamar dulu" Ucap Arva

"Rav ikut" Ucap Ravish membuat Arva menoleh kearahnya "Rav mau ketemu bubu" Ucap Ravish

Arva tersenyum lalu mengangguk, mereka berjalan beriringan menuju kamar utama, Didalam kamar terlihat Reyhan yang tengah duduk bersandar diranjang menatap Televisi.

"Sayang" Panggil Arva membuat Reyhan menengok ke arah anak dan suaminya.

"Kalian sudah pulang"Tanya Reyhan sedikit terkejut.

Arva tidak menjawab pertanyaan Reyna, Dia mendekati istrinya lalu mengecup kening Reyhan dengan lembut.

"Sudah sayang"Jawab Arva yang dibalas anggukan oleh Reyhan.

"Daddy mandi dulu ya"pamit Arva segera berlalu ke kamar mandi.

Ravish mendekat ke arah Reyhan lalu merebahkan kepalanya di atas pangkuan Reyhan.

Reyhan tersenyum melihat Ravish seperti ini,  dia sangat menyukai anaknya ketika bersikap manja kepadanya, Sangat jarang sekali Rabish seperti ini.

"Bubu sudah sembuh?"Tanya  Ravish mendongak menatap wajah bubunya.

"Sudah, Bubu sudah sehat" Jawab Reyhan seraya mengelus surai Anaknya.

"Rav mau tidur sebentar ya, Bubu, Nanti kalau kaki Bubu udah pegal bangunin Rav"Ucap Ravish mulai memejamkan matanya.

"Tidurlah" Ucap Reyhan tersenyum.

Entah karena apa, Reyhan lama lama matanya ikut terpejam, Dengan posisi memangku kepala putranya, Reyhan mulai tertidur.

Arva yang baru saja keluar dari kamar mandi pun dibuat tersenyum akan pemandangan yang dia lihat.

Terakhir dia melihat pemandangan ini ketika Ravish masih berumur 7 tahun, Karena setelah itu Ravish jarang sekali tidur bersama mereka.

Andai saja putrinya masih ada, Pasti kebahagiaanya semakin lengkap, Mungkin memang ini jalan mereka, Mencoba mengikhlaskan kepertian Asyira mungkin adalah yang terbaik.







Hai guyss, Mau minta pendapat nih, Kalau aku buat cerita baru tentang ZeeNunew kalian setuju ngga? kemarin niatnya mau terusin cerita yang satunya tapi karena emang dari awal niatnya aku bikin cerita itu karena gabut, Pas mau terusin ceritanya jadi susah buat cari alur, Jadi kalau kalian setuju, Aku mau buat cerita lagi tentang mereka.

Posessif husband (BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang