36

256 47 6
                                    

💜💜💜💜

Eunwoo menghela nafasnya, setelah mendengar ucapan Sojung. Apa yang dia lakukan untuk Sojung, ia tak pernah dianggap lebih dari seorang teman.

"Eunwoo-ya..." Sojung menggenggam tangan Eunwoo.

"Aku sungguh sangat menghargai apa yang kau lakukan. Mungkin jika tidak ada kau, aku tidak mungkin berada sampai pada titik ini."

"Eunwoo... Please... jangan menjauhiku hanya karena ini," tatapan Sojung menyendu.

Eunwoo hanya diam. Ia ingin mendengar langsung, apa yang Sojung rasakan terhadapnya. Apa perannya dalam hidup Sojung?

"Kau orang yang sangat aku percayai dan bisa diandalkan. Kau sudah seperti keluarga bagiku. Aku tidak ingin, hanya karena sebuah perasaan cinta, membuat kita menjauh. Kau adalah pria yang sangat perhatian. Aku dulu bahkan sempat berpikir bahwa akan sangat beruntung, jika memiliki kekasih sepertimu. Tapi aku tidak percaya diri. Aku berharap, kau mendapatkan wanita yang lebih baik dariku."

"Aku ingin kita tetap seperti ini. Menjalin hubungan, hanya akan membuat kita jauh jika berpisah."

"Apa kau selalu berpikir, setiap hubungan pasti akan berakhir? Apa kau pikir, aku akan seperti mantan suamimu?" Eunwoo merasa keberatan dengan ucapan terakhir Sojung.

"Bukan begitu...," ucap Sojung lirih. Ia sendiri merasa tak pantas untuk Eunwoo yang sangat sempurna baginya.

"Lalu? Bagaimana dengan Seokjin? Apa statusnya sama sepertiku? Dia juga menyukaimu, bukan?" tebak Eunwoo.

"Seokjin? Aku masih belum siap untuk memulai hubungan," sahut Sojung jujur. Sekali pun ia mulai membuka hati untuk Seokjin, namun ia masih belum siap memulai sebuah hubungan, dengan sebuah ikatan. Antara Seokjin dan Eunwoo, Sojung memang tidak terpikir untuk memiliki hubungan dengan Eunwoo. Baginya, Eunwoo sudah seperti keluarga.

"Belum siap? Jika sudah siap, itu artinya kau memilihnya?" tanya Eunwoo dengan raut kecewa. Ia tak bisa menyembunyikan perasaan itu.

"Maaf," ucap Sojung, sambil menunduk. Ia benar-benar tak bisa menjawab pertanyaan Eunwoo. Memang benar, dia akan memilih Seokjin.

"Mengapa minta maaf? Aku tidak menyalahkan perasaanmu. Hal itu tak bisa disalahkan, karena kau yang memilihnya. Aku hanya sedikit kecewa. Mungkin aku terlalu berharap, sehingga sulit menerima kenyataan," terang Eunwoo.

Sojung mengangkat kepalanya.

"Kau tidak marah padaku, kan? Kau akan tetap sering ke sini, kan?" Sojung tak ingin kehilangan orang-orang yang sudah dekat dengannya. Ia ingin Eunwoo tetap ada disisinya, walau pun itu terkesan egois.

Eunwoo menghembuskan napasnya panjang. Pengakuan perasaan yang sangat mengecewakan baginya.

"Lalu, jika kau menjalin hubungan dengan Seokjin, bukankah kau yang akan menjaga jarak denganku?"

Sojung mencebikkan bibirnya, sedih. Apa yang Eunwoo katakan, memang bisa saja terjadi. Ia merasa berat, hanya karena sebuah perasaan cinta. Haruskah ia seperti semula saja? Tidak berharap, dan tidak mempercayakan kebahagiaannya pada orang lain.

"Tidak... kita tidak akan menjaga jarak, seperti yang kau pikirkan. Kehidupanku tetap seperti ini, dan seterusnya," ucap Sojung lirih. Sojung berpikir sebaiknya dirinya memang lebih baik seperti ini saja. Fokus pada kebahagian Wonyoung dan juga karirnya.

Eunwoo memperhatikan Sojung, yang mencoba terlihat baik-baik saja. Sebersit rasa tak tega, melihat raut wajah Sojung. Wanita itu mati rasa ketika dihianati oleh orang yang ia cintai dan percayai. Ketika Seokjin hadir, Sojung perlahan mulai terbuka dan lebih cerah. Wanita itu banyak tersenyum. Betapa jahatnya dirinya, jika membiarkan Sojung menutup diri kembali, hanya karena tak ingin dirinya menjauh.

KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang