35

255 54 19
                                    

💜💜💜💜

Jam 7 malam, mobil Seokjin berhenti tepat di depan butik Sojung. Sojung, Wonyoung, dan Eunwoo keluar dari mobil Seokjin. Seokjin menurunkan kaca jendela, lalu melambaikan tangannya pada Sojung.

"Wonny, paman pulang, ya?"

"Paman besok main lagi, ya?" Wonyoung melambaikan kedua tangannya ke arah Seokjin.

"Siap, tuan putri," Seokjin meletakkan telapak tangannya di kening, tanda hormat. "Aku pulang," ucap Seokjin kepada Sojung.

"Hati-hati," ucap Sojung. Sojung tersenyum lepas, lalu melambaikan tangannya pada Seokjin.

Mobil Seokjin pun berlalu. Eunwoo memperhatikan raut wajah Sojung yang tersenyum. Senyuman Sojung sangat lepas, tidak selama ini ia lihat.

"Aku belum pernah melihat kau tersenyum selepas ini," ucap Eunwoo.

"Benarkah? Aku merasa biasa saja," sahut Sojung, tanpa melunturkan senyumannya.

"Kau memiliki perasaan untuk Seokjin?"

"Kenapa tiba-tiba tanya seperti itu?" Sojung mengernyitkan keningnya. Ia melirik Wonyoung yang masih menggenggam tangannya, menunggu untuk segera masuk.

"Lain kali saja kita bicarakan. Wonny sepertinya mengantuk," Eunwoo berjongkok, lalu mengusap kepala Wonyoung yang baru saja menguap.

"Kau juga, istirahatlah. Besok masuk kerja, bukan?"

Eunwoo mengangguk, lalu mengusap puncak kepala Sojung. "Aku pulang dulu."

Mendapat perlakuan tak biasa dari Eunwoo, membuat Sojung terdiam. Apa tebakannya akhir-akhir ini benar? Apa Eunwoo memiliki perasaan untuknya? Memikirkan hal itu, membuatnya sedikit pusing. Jika benar, iya, mungkin Sojung bisa membuka hatinya. Tetapi itu dulu, sebelum ia sudah benar-benar yakin akan perasaannya untuk Seokjin.

.

.

"Eonni, penjualan kali ini meningkat lebih cepat. Tidak ada salahnya eonni sering mengikuti acara fashion di tingkat nasional saja. Aku yakin, suatu saat Eonni bisa bersaing dengan dengan butik Eonni sebelumnya, yang sudah diambil alih oleh mantan suami Eonni."

Ucapan Umji membuat Sojung menghentikan aktivitasnya, mendesain baju dengan model terbaru.

"Apa mungkin bisa?" keluh Sojung, dengan wajah murung.

Usaha sebelumnya sudah sangat dikenal di tingkat internasional. Bahkan sekarang, brand miliknya itu sudah memiliki cabang di Paris. Usahanya dulu dibangun sendiri olehnya. Saat menikah, Sojung meningkatkan lagi kinerjanya dibantu oleh sang suami. Pembaharuan brand, Sojung memakai nama suaminya, karena suaminya merupakan lulusan bisnis. Semakin sukses, Sojung malah mendapat cobaan, mendapati suaminya selingkuh. Tidak hanya sampai disitu. Setelah bercerai, asetnya jatuh ke tangan mantan suaminya, karena semua atas nama mantan suaminya.

"Eonni pasti bisa! Apalagi sekarang banyak yang mendukung. Ada aku, Sinb, Eunwoo Oppa, juga Seokjin Oppa," Umji memberi semangat pada Sojung.

Sojung mengangguk. Dia tidak boleh pesimis. Ada banyak orang yang mendukungnya.

"Ada Seokjin Oppa," bisik Umji.

Sojung mengangkat wajahnya, menoleh ke arah pintu. Ia bisa melihat Seokjin yang baru saja masuk, lalu melambaikan tangannya ke arah Sojung. Sojung pun membalas lambaian tangan Seokjin.

"Aku mau ajak Wonny beli es krim dulu," Umji segera berlalu, memanggil Wonyoung untuk membeli es krim bersama.

"Sedang apa?" tanya Seokjin, ketika Umji sudah pergi. Ia mendudukkan tubuhnya di samping Sojung.

KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang