42

304 47 5
                                    

💜💜💜💜

"Oh? Yujin?"

Sojung menatap ke arah Seokjin, karena pria itu merespon dengan cepat.

"Aku tidak menyangka bertemu denganmu di sini," wanita yang bernama Yujin, tersenyum pada Seokjin.

"Ya... aku jalan-jalan dengan Sojung."

"Oh... Hai!" sapa Yujin ramah, pada Sojung yang sedari tadi hanya diam menatap interaksi dua orang di depannya.

"Aku Sojung," ucap Sojung sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Aku Park Yujin. Apa kau kekasih Seokjin?" Yujin sedikit menggoda Sojung, disertai senyuman dan liriknya ke arah Seokjin.

"Ah? Bukan. Aku hanya teman Seokjin."

Wajah Seokjin yang semula tersenyum, berubah datar ketika mendengar ucapan Sojung. Sejauh ini, hubungan mereka tetaplah sebagai teman. Seokjin merasa kecewa.

"Aaa.... hanya teman?" Yujin hanya menganggukkan kepalanya.

"Kau sendiri?" tanya Seokjin pada Yujin.

"Tidak. Aku bersama Mama. Mama sedang beli minuman. Ah, itu dia," Yujin melambaikan tangannya, agar sang Mama melihat ke arahnya.

Sojung ikut memandang ke arah lambaian Yujin. Seorang wanita paruh baya tengah menenteng kantong pelastik berisi minuman.

"Hallo, Ahjumma," Seokjin langsung menyapa ketika ibu Yujin bergabung dengan mereka.

"Hallo, Seokjin. Tidak menyangka bertemu denganmu di sini. Kapan kau ke Jeju?" Ibu Yujin menyapa ramah, sambil mengusap bahu Seokjin.

"Aku sudah seminggu di sini. Rencananya besok aku kembali ke Seoul," sahut Seokjin sambil tersenyum.

"Kau sangat gigih dalam bekerja. Jangan lupa, kau juga harus mempersiapkan untuk urusan pribadi, seperti menikah," Ibu Yujin kini menggoda Seokjin. Hal itu turut mengundang tawa Yujin. Sojung hanya tersenyum sambil memperhatikan.

"Ah, bukan kah kau Kim Sojung?" Ibu Yujin menunjuk ke arah Sojung, yang berdiri tak jauh dari Seokjin.

"Apa kabar nyonya Park. Senang bertemu anda kembali," Sojung tersenyum ramah, sambil membungkukkan badannya.

Sojung ingat sekarang. Nyonya Park, wanita yang membeli baju untuk putrinya yang akan dijodohkan dengan Seokjin. Sojung melirik ke arah Seokjin,  yang terlihat sangat santai mengobrol ringan dengan Yujin.

"Aku juga sangat senang bertemu denganmu. Aku dan Yujin sedang berlibur di Jeju, bahkan kami berencana mampir ke butikmu. Yujin sangat suka bajunya," Nyonya Park bercerita sangat antusias. Sojung menanggapinya dengan senang hati, namun berbeda dengan hatinya yang kini merasa redup.

"Jadi Sojung yang punya butik itu? Waah... keren sekali," wajah Yujin berbinar antusias. Ia sangat menyukai gaun yang ibunya belikan, dan ternyata pemiliknya kini di depan matanya.

"Jadi Ahjumma sudah kenal Sojung?" Seokjin tentu tak menyangka, jika mereka mengenali Sojung.

"Tentu saja. Baju yang Yujin pakai, di acara makan malam di rumahmu, itu baju dari butik Sojung. Kami bahkan sudah mengobrol banyak," jelas Nyonya Park.

Seokjin hanya mengangguk.

"Mau bergabung?" tawar Seokjin, sambil menunjuk pada tempat duduk mereka yang beralaskan kain. Di sana sudah terhidang beberapa cemilan, dan buah-buahan yang kini di santap Wonyoung.

"Ah, tidak perlu. Kalian bisa lanjutkan. Aku dan Ibu sudah ada janji makan siang," tolak Yujin santai, sambil mengibaskan tangannya.

"Iya. Oh ya, Sojung, besok atau lusa, aku akan ke butikmu," ucap Nyonya Park.

KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang