💜💜💜💜
Sejak keributan antara Seokjin dan Sojung yang terjadi di parkiran waktu itu, mereka memang tidak pernah lagi bertengkar.
Sesuai apa yang Sojung katakan, bahwa ia tak ingin lagi melihat wajah Seokjin, sebisa mungkin ia menghindar jika akan bertemu. Bahkan, Sojung pun sudah jarang ikut Yerin berkumpul bersama Taehyung, karena sudah pasti ada Seokjin di sana. Sojung lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan. Dia bilang, ia ingin fokus belajar, saat Yerin mengajaknya ke kantin.
Sojung termenung saat mengingat obrolannya tadi pagi bersama Ayah dan Ibunya.
"Sojung, bagaimana belajarmu?" Tuan Kim Jungmyun membuka obrolan saat mereka sarapan bersama.
"Baik, ayah. Walau pun aku bukan murid terpintar, tapi aku bisa belajar dengan sungguh-sungguh untuk ujian akhir nanti," sahut Sojung sambil menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.
"Sojung... ayah minta maaf. Kau pasti ingin seperti temanmu yang lain, ketika lulus nanti, langsung kuliah di universitas yang sudah kau idaman, kan? Tapi, maukah kau menundanya untuk tahun ini?"
Sojung berusaha tersenyum, walau pun ini bukanlah berita bagus.
"Aku mengerti Ayah. Sampai saat ini, aku masih belum bisa menentukan kuliah dimana dan jurusan apa," sahut Sojung.
"Perusahaan ayah, sudah tidak bisa tertolong. Ayah menjualnya untuk membayar gaji para karyawan. Sisanya, akan ayah gunakan untuk membangun kembali perkebunan nenekmu di Ilsan," jelas Kim Jungmyun dengan penuh sesal.
"Aku bangga pada ayah, yang masih bertanggung jawab pada karyawan ayah. Banyak dari temanku yang lain tidak melanjutkan kuliah. Sebagian dari mereka ada yang ikut kursus memasak dan mengikuti keterampilan lainnya. Aku juga mungkin akan mencobanya sambil bekerja. Boleh kan kalau aku bekerja?"
"Sojung, tugasmu adalah belajar. Bekerja adalah tugas ayah," sahut Kim Jungmyun.
"Aku tahu. Tapi, aku ingin mencari pengalaman. Aku akan tetap belajar dengan rajin. Boleh, ya?" rengek Sojung sambil memohon.
"Saat ini kau harus belajar, dan lulus. Setelah itu, ayah izinkan."
"Benarkah? Sungguh?" Sojung memang sungguh ingin mencari pengalaman bekerja, sehingga ia sangat senang saat ayahnya memberi izin.
.
.
Sojung keluar dari perpustakaan sambil membawa beberapa buku yang ia pinjam dari perpustakaan. Karena terlalu sibuk, tanpa sengaja Sojung menabrak seseorang, hingga bukunya berjatuhan.
"Maaf, aku-," ucapan Sojung terhenti saat melihat siapa yang ia tabrak. Padahal ia sudah berusaha menghindari orang itu, tapi tetap saja bertemu. Tanpa melanjutkan ucapannya, Sojung langsung pergi begitu saja.
Sedangkan orang yang bertabrakan dengan Sojung, Kim Seokjin, menatap kepergian gadis itu dengan raut wajah yang sulit ditebak. Selama ia mengenal Sojung, kejadian diparkiran adalah kali pertamanya Seokjin melihat Sojung menangis. Seokjin merasa, ada yang salah pada gadis itu.
***
"Sojung...," panggil Yerin pada Sojung yang asik membaca buku.
"Hmmm..."
"Akhir-akhir ini kau jarang ke kantin, jarang ikut berkumpul," keluh Yerin sambil mencebikkan bibirnya.
"Aku kan fokus belajar. Satu bulan lagi ujian," sahut Sojung, tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"Hmmm.. tapi, masa ke kantin saja kau tidak mau?"
"Kau pasti tahu alasannya," jawab Sojung.
"Seokjin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KSJ
Teen FictionDua KSJ yang tak pernah akur, padahal sebelumnya pernah saling mencintai.