41

275 53 9
                                    

💜💜💜💜

Tak ada yang berubah selama Seokjin di Jeju. Setiap hari ia akan datang ke butik Sojung. Selalu dengan sikap perhatiannya, membuat Sojung merasa tenang. Namun, dibalik rasa tenangnya melihat sikap Seokjin, pikiran Sojung tentu kembali pada ucapan Nyonya Park, yang akan menjodohkan putrinya dengan Seokjin. Haruskah Sojung bertanya?

Seokjin terlihat sama seperti biasanya. Sojung kini dibuat bingung dengan sikap pria itu. Apa perjodohan itu sungguh ada, dan Seokjin menyembunyikannya? Atau perjodohan itu sudah berakhir, karena Seokjin memilih Sojung?

Sojung menggelengkan kepalanya. Ia sedikit frustrasi dengan pemikirannya sendiri. Ia terlalu naif untuk bertanya.

"Kau sakit?"

Sojung menatap Seokjin yang kini menatapnya khawatir.

"Tidak. Memangnya kenapa?"

"Kau menggelengkan kepalamu. Kau juga terlihat banyak pikiran. Kau baik-baik saja?"

Sojung menyunggingkan senyumnya. Ia ingin Seokjin tahu, bahwa ia baik-baik saja.

"Tidak apa-apa."

Seokjin menganggukkan kepalanya, mendengar jawaban Sojung.

"Besok, sibuk?"

"Kegiatanku selalu seperti ini. Ada kalanya sibuk, tapi tidak terlalu mengganggu."

"Kalau begitu, aku ingin mengajakmu dan Wonny jalan-jalan. Bagaimana?" tawar Seokjin dengan wajah berbinar.

"Kemana?"

"Ke pantai."

"Hmm... bukan ide yang buruk," sahut Sojung sambil tersenyum. Ia harap, kali ini bisa memastikan hatinya, apakah ia benar-benar mencintai Seokjin?

"Yes!" seru Seokjin senang. Ia mengusap rambut depan Sojung.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. Aku akan menyelesaikan urusan pembangunan hotel, biar besok tidak ada yang mengganggu waktu pacaran kita," ucap Seokjin, sambil membereskan bekas makan siang mereka.

"Hm?" Sojung sedikit melotot, mendengar ucapan Seokjin.

"Dandan yang cantik. Pacarku harus terlihat cantik."

"Yak, sejak kapan aku menjadi pacarmu?"

Sojung mencebikkan bibirnya, dan itu terlihat lucu di mata Seokjin.

"Aku harap kau segera menjadi pacarku. Aku pergi dulu."

Mata Sojung membola, saat ia mendapat kecupan kilat dari Seokjin di keningnya. Sojung melirik ke sekitar, untungnya tidak ada yang melihat. Umji sedang menemani Wonny ke kamar mandi, dan Sinb sepertinya sedang mengambil baju-baju baru, dari lantai dua.

Sojung menangkupkan kedua tangannya di dada. Degup jantungnya menjadi tidak normal, karena ulah Seokjin.

"Dia tidak pernah berubah," ucap Sojung kesal, namun bibirnya tetap menyunggingkan senyuman.

****

"Wonny! Ayo kejar paman!" teriak Seokjin saat mereka sampai di pantai.

"Awas ya, Wonny tangkap Paman Jin!" seru Wonyoung riang. Ia segera mengejar Seokjin, yang sudah berlari menuju bibir pantai.

Sojung yang ditinggal sendiri, menggelengkan kepalanya. Sojung meletakkan keranjang bekal yang mereka bawa di atas pasir. Ia mulai membentangkan kain yang cukup lebar di atas pasir. Lalu meletakkan beberapa makanan yang mereka bawa.

Tadi pagi, Sojung dibuat terkejut, karena Seokjin datang lebih cepat. Ternyata pria itu ingin membuat makanan untuk mereka bawa ke pantai. Sojung hanya memperhatikan Seokjin yang dengan serius membuat kimbab untuk mereka bawa.

KSJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang