💜💜💜💜
"Kau dan Kim Seokjin terlihat sangat akrab. Aku pikir, kau tidak memiliki teman laki-laki yang sangat dekat," ucap Eunwoo, sambil membantu Sojung merapikan baju-baju yang tergantung tidak pada tempatnya.
"Kami berteman sejak SMA," sahut Sojung, sambil memasukkan baju ke dalam pelastik agar tidak berdebu.
Eunwoo mengangguk paham. Ia kini juga sadar, bahwa bukan dirinya saja yang sedang tertarik pada Sojung. Sebagai laki-laki, dan orang yang dekat dengan Sojung, tentu Eunwoo sudah paham, seperti apa laki-laki yang sedang mendekati Sojung. Kali ini, Eunwoo harus lebih waspada, karena sikap Sojung jauh berbeda seperti pada pria lain. Sojung terlihat lebih wellcome pada Seokjin.
Setelah selesai merapikan butiknya, Sojung dan juga Eunwoo duduk bersantai, menikmati ayam goreng yang Eunwoo bawakan. Wonyoung sudah tidur lebih dulu, karena kelelahan bermain saat Eunwoo datang.
Setiap malam minggu, Eunwoo rutin berkunjung. Entah itu hanya sekedar mengobrol, bermain bersama Wonyoung, dan membantu Sojung merapikan butiknya yang berantakan.
"Bagaimana usahamu? Apa kau berencana mengembangkannya?" tanya Eunwoo, sambil menuangkan cola untuk Sojung.
"Tentu saja. Aku ingin terus memperkenalkan barang-barang milikku," sahut Sojung, sambil menyuapkan sepotong ayam goreng ke mulutnya.
"Kau tidak ikut fashion week?"
"Mau, tapi tidak bisa. Acara yang bergengsi itu kebanyakan di luar negeri," keluh Sojung.
Eunwoo hanya tersenyum, melihat Sojung mencebikkan bibirnya.
"Aku tau, kau ingin acara seperti itu, karena kau ingin barangmu langsung dikenal oleh kalangan atas. Tapi, harus menunggu sampai kapan? Sukses tidak harus saat kau bisa go internasional."
Sojung diam. Apa yang Eunwoo katakan, memang ada benarnya. Sojung sendiri kadang merasa karyanya masih belum cocok untuk tingkat internasional.
"Lalu aku harus bagaimana?" Sojung menggembungkan pipinya.
Eunwoo tertawa pelan melihat wajah lucu Sojung.
"Ikuti saja event-event yang ada di sini. Kalau perlu, kau bisa menjadi sponsor untuk idol grup, atau drama. Bukankah itu lebih baik?" Eunwoo sendiri cukup terkejut dengan ide yang muncul di kepalanya.
"Kau benar! Tapi bagaimana caranya?"
"Nanti aku cari tahu. Waktu itu perusahaan kami bekerja sama dengan Gfriend. Akan aku cari tahu caranya. Kau hanya perlu menghasilkan karya-karya yang cocok untuk dipakai para selebritis."
Saran Eunwoo tentu membuat Sojung merasa mendapat angin segar. Ia menjadi lebih semangat mendesain pakaian yang lebih berkelas.
Pukul sembilan malam, Eunwoo pamit pulang. Sojung bahkan belum mengantuk. Ide-ide terus bermunculan di kepalanya. Ia bahkan telah menggambar lima desain kasar untuk para selebritis.
Suara dering telepon mengalihkan perhatian dari kertas gambarnya.
"Hmm?" gumam Sojung, saat ia menerima panggilan telepon dari Seokjin.
"Belum tidur?" di seberang telepon, Seokjin tengah duduk di kursi kerjanya, sambil tersenyum.
"Pertanyaanmu tidak penting," sahut Sojung. Ia menyandarkan tubuhnya pada kursi.
"Hahaha! Aku merindukanmu," kekeh Seokjin. Ia bisa membayangkan, Sojung tengah memandangnya dengan wajah kesal.
"Jika tidak penting, tutup saja teleponnya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
KSJ
Teen FictionDua KSJ yang tak pernah akur, padahal sebelumnya pernah saling mencintai.