Happy Reading!
Vote dan komen, yuk!Tandai dikomen kalau ada typo.
•••••
05.30 pagi.
Raina melirik layar ponsel miliknya, kemudian menarik napas panjang dan membuangnya dengan pelan. Ini masih sangat pagi, dan Raina sudah berada di dalam kelasnya.
Kelas-kelas terlihat masih sepi, hanya ada satu-dua-tiga murid yang sudah sampai di sekolahan, dan mereka pun lebih cenderung memilih berdiam diri di dalam kelas, sebari menunggu teman-teman mereka datang.
Sama halnya dengan Raina, tapi tidak berlaku untuk kata 'menunggu temen'
Teman? Raina bahkan tidak mempunyai teman, satu pun.
Tidak terpikir oleh Raina untuk mencari teman.
Bagimana dengan teman sebangku? Oh tidak, maksudnya tidak ada. Bangku di kelas Raina hanya ada satu meja dan kursi untuk satu murid, yang berarti tidak ada yang namanya teman sebangku.
Raina duduk di bangku tengah paling pojok, di sisi kanannya adalah tembok yang di atasnya adalah jendela. Walau di samping kiri, depan, dan belakang Raina adalah bangku murid lain, tapi Raina tidak pernah berinteraksi lebih dengan mereka, dan Raina bisa tebak jika mereka juga tidak ingin berteman dengan dirinya.
Dari kelas X hingga XII, nama Raina memang sudah tercoreng.
Entah, siapa yang tidak kenal dengan Lorraina Vabella. Gadis sombong dan angkuh, yang selalu membawa harta di saat dirinya merasa direndahkan. Berharap paling ditakuti di sini, berharap dirinyalah yang paling benar di sini, dikarenakan harta yang dia miliki.
Jelas, itu adalah harta keluarganya, bukan dirinya.
Huft.
Sebenarnya Raina itu gadis pintar, hanya saja dia terlalu kemakan dengan kesombongan hingga menjadi bodoh.
Contohnya, mau saja di bodohi Gina.
Raina akui dirinya sukses membuat semua orang tunduk kepadanya, takut kepadanya, nurut kepadanya. Entah itu lelaki atau perempuan, entah itu anak kecil, remaja, atau pun orang tua.
Mengingat itu semua Raina tersenyum miris, dosa-dosanya banyak sekali.
Drrttt drrttt...
Raina meraih ponsel miliknya yang berada di atas buku pelajarannya, lalu menghidupkan layar ponselnya, terlihat muncul beberapa notif.
Cowok matre (58)
Dedemit (9)
Daddy Alric (4)
Bunda (7)Melihat nama Alric dilayar ponsel membuat Raina terkikik, mereka berdua akhirnya saling bertukar nomor. Raina yang meminta dan Raina pastikan nomor Alric tidak akan Raina blokir seperti dulu.
Daddy Alric.
Bagaimana keadaanmu?
Perutmu masih sakit?
Kamu sekolah hari ini?
Saya ke rumahmu tadi, tapi kata Bunda kamu sudah berangkat.Lagi, Raina tekikik sendiri membaca pesan Alric. Semalam, setelah Raina pulang dari jalan-jalan bersamanya, dirinya mengeluh jika perutnya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Liebling!
ChickLit[ SELESAI ] Selamat membaca. sorry if there is a typo(s) Dia, Lorraina Vabella. Dia gadis cantik yang angkuh. Dia gadis manis yang sombong. Dia seharusnya sudah meninggal. Rencana busuk yang dilakukan adik angkat dan pacarnya, mengakibatkan nyawanya...