Happy reading ya guys!
Jangan lupa votenya 💪
Komen juga yuk, biar aku lebih semangat updatenya gituhhh 😴🙏°°°°°
Hari mulai sore, hujan pun tak kunjung berhenti, malah terus turun dengan air yang deras. Pantas saja, langit di atas sana masih terlihat begitu mendung.
Arlan memarkirkan motornya di halaman rumah Raina, kemudian matanya menatap datar rumah Raina. Sekarang dirinya berada tepat di depan rumah Raina, pacarnya.
Bagi Arlan, Raina masih tetap menjadi pacarnya.
Kedua tangannya bergerak melepas helm di kepalanya, lalu turun dari motornya.
Setelah mendapat pesan dari Gina bahwa Raina pulang bersama Alric, Arlan langsung bergegas menyusul ke rumah Raina. Apalagi Gina sudah memberitahu kejadian tadi di halte sekolah, Arlan benar-benar tak habis pikir dengan sikap Raina yang sekarang, sikapnya seperti selalu memancing emosinya, dan Arlan harus bisa menutupinya nanti di depan Raina.
Dia harus bisa merayu Raina, seperti dulu.
Raina harus nurut dengannya, bukan membantahnya.
Raina harus mengejarnya, bukan mengabaikannya.
Arlan yakin jika Raina hanya sedang bersandiwara saja, beberapa hari ke depan Raina pasti akan kembali kepadanya lagi.
Arlan yakin bahwa Raina sedang memanfaatkan Alric saja.
Memikirkan itu Arlan tersenyum kecil, Raina hanya cinta dengannya, bukan dengan Alric.
Dan untuk kejadian kemarin, Arlan akan minta Maaf kepada Raina, dan pasti Raina akan memaafkan dirinya.
Arlan berlari mendekati pintu rumah Raina, ini masih hujan, dan dirinya rela menerobos demi Raina, sudah pasti Arlan dengan keadaan basah kuyup.
Dia lakukan demi Raina luluh dengannya, karena Arlan yakin Raina tidak tega jika melihat dirinya seperti ini, sama seperti waktu-waktu itu.
Sekilas matanya melirik mobil putih yang juga terparkir di sini, Arlan tersenyum miring, tentu saja itu mobil Alric.
"Gue pastiin lo bakal diusir habis ini," ucap Alran dengan percaya diri.
Tanpa mengetuk pintu Arlan langsung masuk ke dalam, karena kata Gina di rumah hanya ada Raina dan... Alric, tidak ada orang tuanya, jadi Arlan bebas memasukinya.
Dirinya sudah biasa melakukannya, dan Raina pun tak mempermasalahkan itu.
"Ra?" panggil Arlan.
Arlan menoleh ke kiri dan ke kanan, mencari keberadaan Raina. Rumahnya terlihat sangat sepi, Arlan mengerutkan keningnya saat tidak mendapati Raina di lantai bawah.
Ah ya, Arlan belum mencarinya di lantai atas, kamar Raina.
"Mereka berdua ada di kamar .... Raina?" ujar Arlan dengan ragu.
Dengan cepat Arlan bergegas menuju ke kamar Raina, kemudian mengetuk pintu kamar. Arlan melipat bibirnya ke dalam, pikirannya mulai memikirkan yang tidak-tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Liebling!
ChickLit[ SELESAI ] Selamat membaca. sorry if there is a typo(s) Dia, Lorraina Vabella. Dia gadis cantik yang angkuh. Dia gadis manis yang sombong. Dia seharusnya sudah meninggal. Rencana busuk yang dilakukan adik angkat dan pacarnya, mengakibatkan nyawanya...