10. Putus

70.9K 7.6K 54
                                    

Happy Reading!
Hayu vote dulu, jangan pelit :)
Nanti dapet helikopter dari Alric
💝💝💝


•••••


Hari ini cuaca terlihat lebih buruk dari kemarin, di atas sana, langit biru mulai tertutup awan-awan mendung. Tiupan angin dingin perlahan mulai masuk lewat jendela-jendala dan ventilasi yang terdapat di dalam kelas Raina, dinginnya hembusan angin seakan menusuk kulit murid-murid di kelas.

Raina meletakkan pulpen di atas lembar kertas yang ada di bangkunya, lalu menggosok kedua tangannya guna mencari kehangatan. Matanya meneliti kertas jawaban miliknya, memeriksa jawaban yang kemungkinan terdapat kesalahan.

Sekarang adalah jam pelajaran bahasa inggris, dan guru pengajar mengadakan ulangan hari ini. Sebelumnya memang sudah diberitahu lewat grup whatsApp kelasnya kemarin malam, dan semalam Raina benar-benar mempelajari bab yang menjadi point besar dalam ulangan hari ini.

Kemarin malam, Raina memang sedang belajar untuk kuis matematika, pelajaran itu ada di jam pertama, yang berarti sudah selesai beberapa jam yang lalu, dan sekarang disusul ulangan bahasa inggris.

"Waktu habis, selesai, tidak selesai, silahkan kumpulkan sekarang."

Mendengar intruksi dari guru pengajar membuat Raina menghela napas pelan, walau dia bisa berbicara bahasa inggris sejujurnya menjawab berbagai pertanyaan seperti ini lebih sulit.

Sekiranya telah pasti dengan jawaban miliknya, Raina berajak dari duduknya. Berjalan mendekati meja guru, seperti yang lainnya lakukan.

Raina menumpuk kertas jawabannya paling akhir, ah tidak, kedua dari akhir. Karena melihat murid-murid lainnya yang mengantri, jadi Raina mau tak mau ikut mengantri.

Setelah mengumpulkan dan memberikan sekilas senyuman untuk guru pengajar, Raina langsung balik ke bangkunya. Raina tahu jika guru pengajar itu memberi tatapan heran saat melihat dirinya mengumpulkan kertas ulangan, mungkin lebih tepatnya saat Raina memberikan sekilas senyuman.

Tidak heran, karena selain murid di sekolah ini, para guru juga mengenal bagaimana sosok Lorraina Vabella.

Raina menoleh saat seseorang menepuk bahunya pelan. Oh, ternyata murid baru di kelasnya.

"Tali sepatu lo lepas, kalo kaga mau kejedot lantai, sok benerin."

Raina langsung menunduk, benar tali sepatu miliknya lepas.

"Oke, makasih Derick," timpal Raina.

Tak memberi respon lagi, Derick hanya menatap Raina datar, kemudian berlalu menuju bangkunya.

"Lorraina Vabella?"

Raina yang baru saja selesai membenahi tali sepatunya langsung mengangkat tangan kanannya.

Guru pengajar itu menaikkan satu alis, melihat Raina seakan meneliti sesuatu. "Ikut saya ke ruangan, sekarang."

Raina mengerjap, kemudian mengangguk kaku. Saat guru pengajar itu meningalkan kelas, Raina melirik semua murid di kelasnya menatap dirinya, itu semua membuat Raina risih sekaligus canggung.

Dug!

Suara yang berasal dari bangku belakang sukses mengalihkan pandangan semua murid di kelasnya, termasuk Raina.

Hello, Liebling!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang