03. Bertemu

92.9K 9K 129
                                    

Happy Reading!
Vote dan komen, yuk!

Tandai dikomen kalau ada typo.

•••••

"Boleh ya Bun? Please..."

Pagi ini Bunda Rika sudah dibuat pusing dengan putri kandungnya. Bagaimana tidak, Raina sejak tadi merengek kepadanya untuk minta izin pergi berbelanja di toko yang berisi barang-barang branded fashionㅡatau apalah itu.

Jelas Bunda Rika tidak mengizinkannya, Raina baru kemarin sadar dari tidur lamanya, sudah jelas Raina masih butuh istirahat yang banyak. Bagaimana jika nanti kondisi Raina langsung menurun lagi? Tentu saja mereka akan khawatir.

"Raina bakalan pulang cepet kok, ya..."

Bunda Rika menghela napas pelan, ternyata sifat keras kepala anaknnya ini tetap tidak bisa hilang. Bunda Rika juga sedikit merasa aneh dengan putrinya, tumben sekalih putrinya meminta izin, padahal dulu bilang saja tidak, saat pulangnya sudah bawa banyak belanjaan.

Tak menghiraukan Raina, Bunda Rika tetap fokus mengoleskan selai pada roti untuk suaminya. Sesekali melirik Raina yang masih tetap kukuh dengan permintaanya, melihat wajah cemberut Raina membuat Bunda Rika geli.

Kenapa putrinya makin hari makin menggemaskan?

"Bunda..."

"Sarapan dulu Ra," suruh Bunda Rika.

Raina mengangguk. "Tapi dibolehin kan?"

Mendapat anggukkan dari sang bunda membuat Raina tambah semakin bersemangat, dengan perasaan senang Raina menggigit roti dengan selai coklat miliknya.

"Mau kapan mulai masuk sekolah, sayang?" Raina mendongak melihat ayahnya dan Gina yang baru saja sampai di meja makan, Raina melirik Gina yang sudah duduk di depannya dan tersenyum ke arahnya.

Raina hanya membalasnya dengan senyuman singkat, kemudian fokus dengan pertanyaan ayahnya. "Besok deh Yah, hari ini Raina mau jalan-jalan sama shopping dulu!"

Nendra mengerutkan alisnya mendengar jawaban putrinya, kemudian melirik istrinya yang tengah menatapnya, melihat istrinya yang mengedipkan matanya membuat Nendra tersenyum geli. Dia tau apa yang sedang direncanakan istrinya dan semoga kali ini berhasil.

"Oke, have fun my baby."

Raina tertawa melihat ayahnya yang baru saja melemparkan kedipan untuknya, astaga belajar dari mana ayahnya?

"Kak Raina mau keluar sekarang? Kakakkan baru sembuh, nanti sakit lagi loh kak," ucap Gina dengan khawatir.

Raina tersenyum manis, pertanyaan macam apa itu? Basi. Batinnya.

"Iya. Gue pikir, gue butuh sedikit refreshing. Karena besok gue udah mulai sekolah dan pastinya kedepannya bakalan sibuk dengan tugas sekolah, kayak lo sekarang ini. Iyakan?"

Entah apa yang lucu, membuat Gina tertawa. Raina tersenyum tipis, memang benar, lucu tidak lucu namanya iblis akan tetap tertawa. Iyakan?

Raina melirik ponselnya yang berada di samping piringnya. Menatap datar layar yang memunculkan notif dari seseorang yang sangat dia benci sekarang, Arlan.

Hello, Liebling!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang