02. Regina Savera

98.7K 9.3K 165
                                    

Happy Reading!
Vote dan komen, yuk!

Tandai dikomen kalau ada typo.

•••••

Sudah beberapa menit berlalu, tetapi Raina masih tetap sibuk menatap wajahnya pada cermin besar di depannya, sedangkan dirinya duduk manis di depan meja rias dalam kamarnya.

Kedua telapak tangannya aktif meraba wajahnya, seakan sedang mengagumi hasil karya yang begitu mengagumkan. Wajah cantik Raina yang putih, bersih, halus, dan tanpa ada bintik atau bekas jerawat yang pada umumnya para wanita punya, Raina yakin jika dirinya sedang berada di luar sana, akan banyak yang iri padanya. Sebenarnya, Raina hampir tak mengingat wajahnya setelah pikirannya yang penuh dan sibuk mencerna apa yang terjadi pada dirinya.

6 bulan.

Raina terlempar enam bulan yang lalu sebelum tanggal dan bulan dimana dirinya digantung oleh dua iblis tersayangnya, ups.

Dia tidak mengerti, kenapa ini bisa terjadi?

Raina seharusnya sudah meninggal...

Yang dipikirkan Raina sekarang adalah, bersyukur kepada Tuhan jika memang ini adalah kesempatan kedua yang diberi oleh-Nya untuk dirinya.

Mungkin Raina akan menganggap kejadian itu sebagai mimpi buruknya. Ya, mimpi buruk yang mengubah segalanya.

Raina telah berjanji pada dirinya sendiri, berniat untuk mengubah segalanya. Dari sikap dan perilakunya, cinta dan asmaranya, prestasi dan impiannya, semua akan Raina ubah.

Dia yakini, dirinya tidak akan berakhir tragis seperti enam bulan kedepan.

Dan di masa ini, dimana kebodohannya akan bertambah saat dirinya bertemu dengan Arlan, pacarnya. Raina yang pada dasarnya sangat tergila-gila dan mencintai pacarnya memang akan buta terhadap apa pun yang berada di dekatnya, seperti keluarganya.

Cinta? Cih!

Jika dulu Raina sangat amat mencintai Arlan, menyayangi Arlan, dan tak bisa hidup tanpanya. Maka sekarang Raina akan mengubahnya.

Raina sangat membenci Arlan.

Mengingat perilaku Arlan kepadanya pada masa mendatang membuat kebencian Raina semakin melebar luas. Bisa-bisanya dirinya tergila-gila dengan lelaki yang tidak pernah modal?! Lelaki yang mengandalkan sandiwara demi mendapatkan uang darinya.

Dia sudah mengorbankan semuanya demi Arlan.

Sangat menggelikan.

Raina bangkit dari duduknya, kemudian berjalan keluar kamarnya dan menuju meja makan dimana keluarganya sudah menunggunya untuk makan malam. Sebenarnya Raina baru saja selesai melakukan rutinitas mandinya, dia sengaja melambatkan waktu dan membuat mereka menunggunya lama.

Alasannya, karena Raina muak bertemu dengan iblisㅡGina, adik angkatnya. Saat Raina melihat wajahnya, rasanya dia ingin mencakar wajah jelek Gina menggunakan kuku jarinya yang lumayan panjang.

"Selamat malam Ayah, Bunda!" Raina dengan semangat menghampiri ayah dan bundanya, kemudian mengecup kedua pipi orang tuanya.

Sontak kedua orang tuanya menatap Raina terkejut, tak percaya yang baru saja putrinya lakukan. Raina yang biasanya selalu menekuk wajahnya setiap makan bersama, sekarang malah melakukan hal sebaliknya? Lebih tak habis pikir adalah, Raina mengecup kedua pipi mereka.

Hello, Liebling!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang