Raina menatap aneh perempuan di depannya.
Tiba-tiba saja perempuan ini datang ke apartemen Alric dengan membawa banyak paper bag dan bungkusan plastik berisi makanan. Saat Raina tanya siapa dia dan kenapa dia datang di apartemen kekasihnya, perempuan itu malah menatapnya dengan sinis.
Dalam pikirannya Raina sempat mengira kalau perempuan ini suruhan Alric atau ayahnya untuk mengantarkan makanan ke sini, namun saat melihat penampilannya yang sangat terbuka membuat Raina berpikir duakali lagi.
Perempuan itu juga sempat melarikan tatapannya meneliti penampilan Raina dari bawah hingga atas. Kemudian dengan judesnya dia bertanya, "Siapa lo? Ngapain lo di sini? Pembantu?"
Sontak Raina melotot tak terima.
"Apaan, harusnya gue yang nanya. Siapa lo? Ngapain ke sini? Pembantu?" balas Raina bertanya dengan nada mengikuti perempuan itu.
"Emang pakaian gue mirip pembantu?" sinisnya lagi.
"Nggak, lebih mirip gembel."
"Kurang ajar lo! Nggak sopan banget, lo nggak tau siapa gue? Hah? Gue calon istrinya Alric!" bentak perempuan itu dengan marah.
Bukannya membalas membentak Raina malah menatap perempuan itu dengan eskpresi ingin muntah yang ia buat-buat. Merasa mual dengan perkataannya. Melihat raut perempuan itu yang terlihat semakin marah Raina pun tertawa dengan keras.
"APA YANG LO KETAWAIN HAH?!"
Raina memegang perutnya sambil terus tertawa, bahkan ia sudah berjongkok di lantai apartemen Alric karena sangking ngakaknya.
"Sorry tapi—sejak kapan tipe cewek Alric ganti yang mirip gembel? HAHAHAHA HUH HAH HUH HAHA."
Malu bercampur geram perempuan itu dengan wajah memerah pun mendekati Raina, sedangkan Raina pun segera berdiri dan berlari menjauhi perempuan itu dengan tawanya yang belum mereda.
Berakhir mereka berlari-lari mengitari ruang tamu apartemen Alric.
"Berhenti nggak lo!"
"HAHAHA WLE NGGAK KENA!"
"BANGSAT!" Perempuan itu menjerit saat Raina mendorong kursi hingga menubruk kakinya.
"EH EH JANGAN NAIK SOFA ANUAN LO KELIATAN!"
Perempuan itu kembali menjerit dengan keras karena tak bisa leluasa mengejar Raina dengan menggunakan gaun super ketatnya dan pendek. Ditambah lagi high heels-nya yang lumayan tinggi.
"AAAAA!" Giliran Raina yang menjerit karena tangannya hampir ditangkap oleh perempuan itu, rasanya begitu panik dan deg-degan.
Tak bisa menangkap tangannya perempuan itu pun berhasil menjambak rambut panjang Raina, namun naas ia tersungkur dan jatuh ke belakang karena Raina dengan reflek mendorongnya kasar.
"EH SORRY NGGAK SENGA— ASTAGHFIRULLAHALADZIM AURORA LO KELIHATAN!
Raina menggeser tubuhnya menghindari lempar buku dari perempuan itu. Giliran Raina yang melemparkan bantal sofa lalu terkena wajah perempuan itu.
Berantakan sudah apartemen Alric.
Perempuan itu bangkit dengan wajah kesal nan marahnya, kembali mengejar Raina. Perempuan itu selalu melempari Raina dengan bantal sofa dan dengan santainya Raina pun menangkapnya.
Kejar-kejaran mereka terhenti mendadak saat pintu apartemen terbuka dan muncul laki-laki tampan dari balik sana. Napasnya terengah-engah dengan keringat yang meluruh dipelipisnya, ketara kalau laki-laki itu habis berlari-lari.
Melihat Alric yang datang Raina langsung melemparkan bantal sofa yang ia bawa ke arah perempuan tadi, lalu berlari ke arah Alric. Terdengar umpatan dari perempuan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/308387214-288-k186213.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Liebling!
ChickLit[ SELESAI ] Selamat membaca. sorry if there is a typo(s) Dia, Lorraina Vabella. Dia gadis cantik yang angkuh. Dia gadis manis yang sombong. Dia seharusnya sudah meninggal. Rencana busuk yang dilakukan adik angkat dan pacarnya, mengakibatkan nyawanya...