11. Sisi Lain Gina

69K 7.1K 94
                                    

Happy Reading!
Vote yuk! Jangan pelit ˘ ³˘

.



Cuaca terlihat semakin mendung, angin dingin mulai bertiupan kembali, menerjang apa yang ia lewati. Raina mendongak melihat langit mendung yang semakin menampilkan warna gelap, kaki jenjangnya melangkah cepat saat melihat rintikan air hujan yang mulai turun membasahi permukaan bumi.

Raina melangkah mendekati halte yang berada di depan sekolahnya, bermaksud ingin meneduh di sana. Terlihat banyak murid lainnya yang juga ikut meneduh di halte tersebut, karena tempatnya yang lumayan bisa menampung banyak orang, halte tersebut menjadi sasaran tempat untuk meneduh para murid, walau sedikit desak-desakkan.

Bertemu Arlan hari ini membuat mood Raina benar-benar hancur. Mengingat bagaimana respon Arlan tadi membuat Raina tak boleh merasa lega dulu, karena telah memutuskan hubungan dengan Arlan, dan Raina yakin Arlan akan terus mengejarnya.

Arlan obsesi akan hartanya, bukan dirinya.

Huft, cowok gila! gerutu Raina dalam hati.

Raina merogoh sakunya karena merasa ponsel miliknya bergetar, saat Raina membuka layar ponselnya, terlihat notif masuk dari Alric.

Daddy Alric
Tunggu, saya akan menjemputmu.

Setelah membaca pesan itu, sebuah senyuman manis terbit dan melengkung indah dibibir Raina, dengan cepat Raina mengetik balasan untuk Alric.

Sepertinya moodnya kembali membaik.

Sambil menunggu Alric datang, Raina menatap sekitarnya. Di sini lama-lama semakin berisik, semua murid yang berteduh terdengar berbicara, dan saling sahut menyaut.

Entah memang bawaan atau memang Raina yang pada dasarnya tidak suka keramaian seperti ini. Beda lagi dengan keramaian yang bisa Raina nikmati, seperti pergi ke pasar malam? Pasti itu sangat menyenangkan.

"AH! Heh lo?!"

Raina menoleh mendengar suara bentakan dari sebelah samping dirinya berdiri, alisnya berkerut melihat siswi yang sedang memarahi siswi lain.

"Ma--maaf ... saya ti--tidak sengaja ..."

"Enaknya lo bilang maaf! Lihat nih rok gue basah gara-gara lo!" marah siswi itu.

"Kalo lo gak bisa jalan bener, gausah jalan!" hardiknya lagi.

Raina meneliti kedua siswi tersebut, dirinya seperti pernah mengenal postur tubuh mereka. Saat siswi itu mencengkram dagu siswi yang berada di depannya Raina terbalalak, itu adalah Sharen, gadis nerd di kelasnya, dan siswi yang memarahinya adalah Gina.

"Astaga, apa yang dilakukan demit satu ini? Nggak tau malu banget," gumam Raina heran.

Sharen meringis merasakan dagunya yang sakit karena cengkraman Gina yang sangat kuat, dirinya benar-benar tidak sengaja sudah membasahi rok Gina, Sharen lagi dan lagi tersandung tali sepatunya saat dia berlari ingin meneduh, dan saat Sharen melewati genangan air di situlah dirinya tersandung, membuat air menciprat ke rok Gina yang berada di dekatnya.

Entah kenapa tali sepatunya selalu lepas setelah Sharen menalinya.

Tapi seragam sekolahnya juga ikut basah....

Hello, Liebling!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang