2. Surprise.

13.8K 1.8K 454
                                    

Sebelum baca, vote dan komen, ok thanks.

***
Mata Jake menatap kearah sebelah rumahnya dan di sana ada Sunghoon dengan motornya.

Padahal dulu cowok itu masih suka naik sepeda roda empatnya dulu, kenapa sih Jake selalu mengingat masa-masa yang pernah dilakukan oleh Sunghoon dulu.

Mau bagaimana lagi, cowok itu tampak mengemaskan sekali dulu, sekarang malah terkesan dingin sekali.

"Bukannya ini sudah jam 7 lebih, kamu gak takut telat sekolah?" tanya Jake membuat Sunghoon menoleh kearah sebelah kirinya.

Di sana dia melihat Jake yang tampak masih menggunakan pakaian santainya entahlah mau kemana, mungkin pergi ke minimarket?

"Lah? Kakak sendiri kenapa gak pergi kerja?"

"Aku hanya mengajar pada saat kelas siang sih," balas Jake sambil memperhatikan tetangganya tersebut.

Sunghoon cuma mengangguk saja di sana sebelum dia mulai memasang helmnya.

"Dan aku telat gak masalah, bukan? Lagipula aku murid pindahan, bilang saja lupa jalan," balas Sunghoon membuat Jake mendengus bisa-bisanya cowok itu membuat rencana untuk bohong dan membeberkan idenya tersebut ke Jake.

Sunghoon memperhatikan Jake yang masih diam setelah mendengar rencananya tadi.

"Kakak mau ke minimarket?"

Jake langsung mengangguk, dia mau beli sesuatu di sana, padahal kemarin dia sudah pergi ke minimarket.

"Sini bareng sama aku, ayo naik," ajak Sunghoon membuat Jake menoleh sekilas kearah Sunghoon sebelum dia akhirnya naik ke motor cowok tersebut.

Saat Jake baru saja naik ke motor Sunghoon, dia bisa mencium wangi parfum yang digunakan oleh cowok yang posisinya sedang membelakangi dirinya itu.

Ok, Jake gak bisa membandingkan Sunghoon dulu dan Sunghoon sekarang karena itu hal yang sangat berbeda.

Tapi serius, Sunghoon saat bersama dirinya dulu selalu wangi minyak telon, kalau sekarang malah seperti parfum untuk memikat seseorang.

"Kamu sudah punya pacar?"

"Harusnya aku yang bertanya sih, kakak gak mau menikah? Kan sudah mapan," balas Sunghoon yang malah tidak menjawab pertanyaan dari Jake tadi.

Jake langsung mendengus, ayolah dia baru setahun mengajar belum bisa dikatakan mapan, walaupun dia adalah dosen tetap di kampusnya, sekalipun dia anak tunggal kaya raya di keluarganya.

"Jawab saja pertanyaanku."

"Baru putus beberapa hari yang lalu," balas Sunghoon saat mendengar suara Jake yang tampak kesal karena dirinya tampak memainkan Jake itu.

Lagipula kan seperti dia katakan kemarin, Jake itu gak ada bedanya sama dulu, tetap baik dan imut seperti saat bersamanya dulu.

Tapi walaupun begitu dulu Jake sangat bisa diandalkan.

"Kenapa? Gara-gara kamu pindah?"

"Gara-gara aku selingkuh," balas Sunghoon sambil menghentikan motornya membuat Jake terdiam.

Dia turun dari motor tersebut dan melihat Sunghoon yang melepas helmnya juga.

Tangan Jake langsung mencubit pipi cowok yang umurnya jauh dari umurnya itu.

"Siapa yang mengajarkanmu untuk selingkuh, hah?" tanya Jake dengan ekspresi marah ke cowok di hadapannya.

Sunghoon memutarkan bola matanya masih membiarkan pipinya di cubit oleh Jake yang tampak kesal dengan jawabannya tadi.

Underage - sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang