26. Loved.

7.3K 976 54
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Setelah beberapa minggu dari ulang tahunnya, hari ini adalah ulang tahun suaminya.

Sialnya pas ulang tahun suaminya, Jake malah sedang morning sickness parah.

"Kamu gapapa?" tanya Sunghoon sambil mengusap tengkuk lehernya itu, Jake gak mengangguk.

Mana mungkin dia baik-baik saja, ini sangat menyiksa sekali, dia gak kesal karena sedang hamil, dia hanya masih gak terbiasa dengan morning sicknessnya.

Yang kadang terjadi dan kadang juga tidak, tapi sekalinya terjadi ya begini, dia tepar.

"Aku sebenarnya ingin menemanimu, tapi aku ada ujian," ucap Sunghoon dengan suara yang sangat lembut.

Tapi serius, dia memang ingin menemani Jake saja saat ini, soalnya Jake juga sudah mau masuk waktu liburan, semua mahasiswanya sudah uas.

Sekarang dia tinggal memeriksa hasil pekerjaan para muridnya dan mengisi nilainya, tinggal itu saja pekerjaannya.

Gak perlu datang ke kampus juga, lagipula orang-orang terdekatnya pada maklum dengan Jake yang sedang hamil muda itu, pasti lagi masa susah-susahnya sekali.

"Gapapa, aku bisa mengatasi ini sendiri," balas Jake sambil menoleh kearah Sunghoon yang berada di belakangnya dan Jake tersenyum manis kearah suaminya.

Sunghoon hanya menepuk-nepuk pelan kepala Jake sambil tersenyum kecil.

Dia mengajak Jake ke sofa yang berada di ruang tamu, menyuruh Jake untuk bersandar saja di sana.

"Baiklah, aku pergi ke sekolah dulu, kalau ujiannya sudah selesai, aku akan langsung pulang, oh kalau kamu mau sesuatu chat saja nanti," ucap Sunghoon yang mencium pipi Jake sebelum dia berjalan pergi meninggalkan Jake yang berada di sofa ruang tamu itu.

Jake bahkan belum sempat mengucapkan ulang tahun ke suaminya, pasti suaminya berpikir jika dirinya mau membuat taktik yang sama seperti Sunghoon mau memberinya kejutan beberapa minggu yang lalu.

Dia menutup mata dengan lengannya sendiri, mualnya gak hilang-hilang.

Boro-boro dia melakukan sesuatu, sepertinya bangkit dari sofa saja sudah membuatnya mual duluan.

Berbeda dengan Sunghoon yang saat sampai di sekolah langsung berjalan ke kelasnya, dia kan rencananya mengerjakan ujian lalu pulang.

Lagipula kegiatan ekskul juga sudah di hentikan sementara selama ujian, jadi dia gak perlu latihan di sana.

Matanya menoleh kearah pintu kelasnya dan melihat cewek cupu yang sempat berbicara dengannya beberapa waktu lalu di pesta ulang tahun anak cewek di kelasnya itu.

Siapa ya namanya, lupa sendiri Sunghoon.

"Pagi," ucap cewek tersebut yang ternyata bangkunya bersebelahan dengan Sunghoon pas ujian.

Lagipula pas ujian bangku mereka kan di acak-acak begitu letak.

"Hm, pagi," balas Sunghoon masih memperhatikan apa yang di bawa oleh cewek di sebelahnya.

"Bukankah kamu bisa sesekali menolak permintaan mereka? Mereka itu aneh," ucap Sunghoon lagi saat menyadari jika cewek itu membawa banyak tas.

Tentunya ini tas milik anak-anak di kelas ini.

"Susah, jika aku menolak melakukannya mereka pasti akan melakukan hal aneh-aneh kepadaku," balasnya membuat Sunghoon memutarkan bola matanya.

Sifat yang sama seperti ibunya, yaitu suka pasrah dengan keadaan seperti menganggap gak ada cara untuk melawan.

Underage - sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang