63. Stupid.

5.3K 797 53
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Sunghoon menoleh kearah kanan dan kirinya, semua anak-anak yang berada di koridor ini tampak sekali memperhatikannya.

Lalu matanya terfokus dengan anak-anak yang pada berdiri di depan mading, melihat apaan coba?

Saat dia sampai di mading, orang-orang di sana langsung saling berbisik membuatnya tambah curiga, aneh sekali.

Perasaan dia gak pernah membuat masalah, kecuali kalau ada anak-anak yang mencari masalah duluan kepadanya.

Sunghoon mengernyitkan alisnya sambil tersenyum miring, ternyata gara-gara ini dirinya di perhatikan oleh semua orang.

Lagipula yang melakukan hal itu kan ayahnya, kenapa malah dirinya yang kena imbasnya.

"Bukankah kamu nanti akan seperti ayahmu, Sunghoon."

Sunghoon menoleh kearah cowok yang berkata hal itu kepadanya, Sunghoon hanya memiringkan kepalanya.

"Begitukah? Apakah kamu bisa melihat masa depan sampai bisa berkata hal itu?" balas Sunghoon dengan santai sambil memperhatikan kembali mading di hadapannya.

Cara yang sangat pengecut sekali, ingin membuatnya di permalukan walaupun Sunghoon biasa saja.

"Kan biasanya buah jatuh gak akan jauh dari pohonnya, bisa saja kamu akan selingkuh dari pak Jake seperti ayahmu."

Tangan Sunghoon langsung menghantam dengan keras muka cowok yang tampak berkata dengan nada mengejek itu.

Dia paling malas sekali selalu di tuduh akan berselingkuh dari Jake.

Semua orang yang ada disini langsung mencoba untuk memisahkan Sunghoon dan cowok yang mukanya baru saja di hantam oleh Sunghoon.

"Aku gak masalah jika semua orang membicarakan ayahku, karena gak peduli juga, tapi kalau kamu menuduhku akan berselingkuh seperti ayahku, kamu salah bermain dengan orang," balas Sunghoon sambil menendang tubuh cowok yang terjatuh karena pukulannya tadi.

Sunghoon berjalan pergi menuju ke kelas, sebelumnya dia menarik kertas yang tertempel di mading itu.

Dia tau siapa yang melakukannya, cowok miskin itu benar-benar serius bermain dengannya.

Apakah dia benar-benar gak takut jika beasiswanya akan di cabut? Sepertinya sih tidak jika dia berani melakukan hal ini.

Karena melihat kelakuan Sunghoon barusan, anak-anak yang tadi memperhatikan Sunghoon langsung pura-pura gak melihat, takut kena pukul juga oleh cowok itu.

Lagipula Sunghoon juga gak peduli jika dia akan di panggil karena memukul cowok yang mengejeknya tadi.

Saat dirinya sampai di depan kelasnya, Sunghoon membuka pintu kelasnya itu dengan kencang membuat orang-orang yang ada di kelas langsung kaget.

Termasuk Gunwoo yang sedang sibuk membaca buku ikutan menoleh.

Dia tersenyum mengejek kearah Sunghoon, Sunghoon menghela nafasnya sambil berjalan mencari bangku untuk dia tempati.

Saat dirinya melewati bangku Gunwoo, cowok itu berkata dengan suara kecil kepadanya.

"Bagaimana hadiah dariku? Kamu senangkan?"

"Senang, aku juga ingin memberikanmu hadiah," balas Sunghoon yang langsung menghantam muka Gunwoo sampai cowok itu terjatuh dengan keras dari bangkunya.

Gunwoo meringis kesakitan apalagi dia merasa kalau hidungnya mengeluarkan darah akibat pukulan yang diberikan oleh Sunghoon.

"Ayo berdiri, aku masih ingin memberikanmu hadiah," ucap Sunghoon menyuruh Gunwoo agar bangkit dari bangkunya.

Underage - sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang