7. School.

11.2K 1.4K 105
                                    

Triple up!

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Eits, komennya jangan lupa.

***
Sunghoon memegang stir mobil yang tentunya bukan miliknya sih.

Ini mobil milik Jake, sial sekali motornya itu malah pecah ban jadi dirinya mana mungkin membawa motornya ke sekolah, gak akan pernah sampai malah.

Matanya menoleh kearah Jake yang sedang memperhatikan jalanan, selama ini dirinya selalu fokus menyetir mobilnya sendiri, jarang duduk di bangku penumpang makanya dia hanya fokus ke jalanan di hadapannya saja.

Tapi untuk kali ini ada Sunghoon yang membawa mobilnya, tadi sih niatnya Jake yang membawa mobilnya, namun Sunghoon gak mau ikut kalau bukan dia yang menyetir, makanya Jake akhirnya mengalah sama anak kecil yang akan jadi suaminya sebentar lagi.

Tentu saja sekarang sedang sibuk mengurus data-data pernikahannya, siapa yang mengurus? Tentu saja para keluarganya dengan kuasa kakeknya itu, mau bagaimana ada uang pasti akan mudah.

Mau Sunghoon di bawah umurpun, bakalan tetap bisa di atur dengan mudah, emang sebegitu ingin segera menikah sampai melakukan segala cara.

Bukan Jake yang mau segera menikah ya, tapi keluarganya yang ingin cepat-cepat dirinya menikah, lalu hamil, terus melahirkan anak.

Mereka pikir punya anak semudah itu apa, ada prosesnya dulu, sekali melakukannya saja belum tentu akan berhasil, harus beberapa kali juga.

Eh, Jake langsung memukul pipinya sendiri membuat Sunghoon yang sedang menyetir menoleh kearah Jake.

"Kakak kenapa sih? Gak jadi gila kan?"

"Heh, omonganmu," balas Jake dengan cepat membuat Sunghoon hanya memutarkan bola matanya.

Lagipula dia itu bingung, Jake itu dari beberapa hari belakangan ini bertingkah random sekali.

"Kamu pulang jam berapa?"

"Jam 1, kenapa?" tanya Sunghoon sambil menoleh kearah Jake lagi, sebelum fokus menatap ke jalanan lagi.

"Hm, ok, aku jemput, lalu kita pergi," balas Jake yang tidak mau menjelaskan pergi kemananya, intinya pergi dengan Sunghoon.

Sunghoon hanya mengangkat bahunya sebelum dia menghentikan mobil ini ketika sampai di sekolahnya, ada banyak anak-anak sekolahan yang baru saja sampai.

Ada beberapa pasang mata juga yang memperhatikan mobil yang baru saja berhenti di depan gerbang sekolah itu.

Mobil mewah, kalau Jake memilikinya gak akan mengherankan sama sekali walaupun gaji dosen selama setahun belum tentu bisa membeli mobil ini.

Jangan lupakan Jake itu anak orang kaya, jadi intinya gak perlu heran jika Jake punya mobil mewah, walaupun dia jadi dosen baru setahun, karena mobil ini di beli bukan menggunakan gajinya.

Tapi karena hadiah ulang tahun oleh orang tuanya yang sangat royal itu, biasalah, cucu pertama keluarga itu adalah tahta tertinggi keluarga.

"Emangnya kita mau kemana?"

"Ada deh, pokoknya aku jemput, awas aja kamu gak ada nanti."

Sunghoon cuma memutarkan bola matanya, lalu matanya menoleh kearah Jake yang sedang menatapnya saat ini.

"Iya, aku gak akan kemana-mana dan berhenti menganggapku seperti anak kecil, kakak gak sadar apa kalau kakak akan menikah denganku, oh bahkan akan hamil anakku juga."

Muka Jake sangat memerah saat ini, sialan, anak kecil itu selalu berhasil membuatnya malu dengan kata-kata yang dia lontarkan ke Jake.

Sunghoon dan Jake segera keluar dari mobil, Jake kan harus kembali ke bangku setirnya lagi.

Underage - sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang