60. Threat.

5.1K 763 93
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Sunghoon duduk di bangkunya, dirinya hampir telat masuk kelas, karena dia yang mengantar Jiwon ke rumah neneknya.

Jake tidak bisa melakukannya karena dia harus ada rapat tadi pagi dan tidak mungkin dia pulang lagi, apalagi ada kelas pagi juga yang harus dia hadiri.

Makanya Sunghoon yang kelabakan sendiri tadi, untung saja gak telat, walaupun telat juga, gak masalah sih, soalnya yang mengajar adalah om dari Jake.

Jiwon tidak menangis ataupun rewel saat dengannya, dia hanya memperhatikan Sunghoon lalu jangan lupakan senyuman atau tertawaan yang akan dilihatkan oleh anaknya.

Mengemaskan memang, Sunghoon kan sudah bilang jika dirinya gak akan menyangka menjadi seorang papa di usia yang sangat muda, jadi saat itu dirinya berpikir jika dia gak bisa membantu apapun.

Namun saat anaknya lahir, dirinya yang sangat posesif ke anaknya bahkan Jake yang melahirkan Jiwon saja tidak seposesif dirinya.

Ah, tidak perlu membicarakan Jiwon lagi, inti dari semuanya adalah anaknya aman bersama mamanya Jake, itu saja.

Sunghoon juga tadi sempat bertemu dengan ibunya yang memiliki beberapa perubahan, dia sudah mulai tersenyum lebar seperti dulu.

Dulu dia melihat senyuman itu di saat ayahnya belum menjadi seorang bajingan seperti sekarang.

Dirinya gak akan melakukan hal yang sama seperti ayahnya, karena Sunghoon saja tidak berpaling dari Jake yang sudah membawakan kebahagiaan tersendiri untuknya.

Pertama, Jake membuatnya tidak lagi hidup dengan ayah bajingannya itu.

Kedua, Jake melahirkan anak yang mengemaskan seperti Jiwon.

Ketiga, Jake menyukainya, itu sudah membuat Sunghoon bahagia.

Titlenya sebagai cowok dingin mungkin akan berganti jika berhadapan dengan Jake.

Yang ada dia malah terlihat seperti cowok bucin padahal bucinnya sama pasangan sendiri.

Sunghoon terbuyar dari lamunannya, lalu menoleh kearah Gunwoo yang sedang membaca sesuatu, tampak seperti secarik kertas berisikan tulisan, entah Sunghoon tidak bisa melihatnya.

Gak ada yang aneh sih, Sunghoon menoleh kearah lain, berniat buat lanjut tidur saja di kelas tapi gagal ketika dosen yang anak-anak kelas tunggu akhirnya datang.

Lalu Sunghoon kembali memperhatikan Gunwoo yang tidak sengaja bertatapan dengan matanya, tapi Sunghoon malah terfokus dengan yang dilakukan oleh Gunwoo tadi.

Cowok itu tampak menyembunyikan kertas yang ada di tangannya tadi ke dalam kelas.

Entahlah surat apa sampai membuat Gunwoo yang biasanya suka bertatapan dengan Sunghoon mendadak langsung menunduk.

Sunghoon mengangkat bahunya, baiklah dirinya tidak terlalu mau memikirkan apapun, dirinya ingat kata Jake yang mengatakan jangan terlalu baik kepada orang-orang.

Nanti mereka malah bawa perasaan sama seperti Gunwoo ataupun Hyein, tentu saja dia tau cewek itu suka dengannya.

Dosen mengajari materi baru yang membuat anak-anak kelas ini tampak lega, soalnya mereka takut sana bahas materi sebelumnya yang super duper susah itu.

Intinya setelah 1 jam lebih belajar, kelaspun berakhir, dosen sudah pergi duluan.

Sunghoon akan keluar paling akhir karena malas harus keluar dari kelas secara berebutan begitu.

"Bukankah keterlaluan jika kamu bermain-main dengan beasiswaku, Sunghoon?"

Sunghoon menoleh dengan bingung kearah Gunwoo yang tiba-tiba bicara seperti itu ke dirinya.

Underage - sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang