53. Sunghoon.

5.3K 812 51
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Jake duduk di balkon kamarnya sambil melihat kearah pemandangan di langit yang cukup terang.

Anaknya sudah tidur, Sunghoon sih belum, soalnya dia masih sibuk dengan laptopnya mengerjakan tugas, Jake gak bisa membantu karena itu bukan jurusannya.

Padahal kalau emang butuh bantuan, Jake bisa meminta omnya itu membantu Sunghoon sih, tapi Sunghoon mah ogah melakukan hal itu.

Matanya menoleh kearah handphonenya yang berada di atas meja, lalu dirinya melihat pesan yang ada di sana.

Pesan dari grup kelasnya yang dibuat lagi oleh ketua kelasnya saat sma dulu, ketika dia melihat orang-orangnya, dia kembali melihat anak-anak cewek yang membullynya dulu.

Berapa tahun dia gak bertemu dengan mereka? Sudah lama sekali tentu saja.

Mana mereka tanpa merasa bersalah sama sekali, terlihat juga mereka aktif di grup kelas itu.

Jake sih dari awal masuk sampai sekarang gak pernah sekalipun chat di sana, buat apa juga, dia akan datang, sudah itu saja.

Tangan Jake baru saja meraih handphonenya namun ada tangan Sunghoon yang sudah meraih handphone itu duluan.

"Tidak ada rahasia, bukan?"

Jake mengangguk saat mendengar ucapan Sunghoon, mereka sama-sama boleh membuka handphone satu sama lain.

"Sekarang jelaskan kenapa mukamu pucat saat aku bertemu denganmu di kampus tadi?"

Tentu saja Jake tau suaminya itu gak semudah itu melupakan hal yang tadi terjadi, lagipula kenapa ya Jake tetap saja terpikir dengan masa lalu.

Dirinya takut ketika Jake datang kesana, mereka malah kembali melakukan hal seperti itu ke Jake.

"Masih berhubungan dengan cewek-cewek yang membullymu dulu?" tanya Sunghoon sambil membuka grup chat yang terus aktif dari tadi.

Lalu membaca beberapa pesan di sana, Sunghoon memutarkan kedua bola matanya, gak ada pembahasan yang penting.

"Anak-anak seangkatanku saat sma mengadakan reuni dan ketua kelasku berkata jika aku harus datang karena ini acara resmi, pihak sekolah yang mengadakannya."

Sunghoon masih mendengarkan, tidak ada yang aneh, kenapa Jake sepucat itu tadi?

"Lalu?"

"Aku harus datang, bukan?"

Sunghoon reflek mengangguk saat mendengar pertanyaan dari Jake barusan.

"Tapi aku mohon, kamu ikut ya, aku tidak mau pergi ke acara itu sendirian," pinta Jake sambil memegang dengan erat tangan suaminya itu.

"Tanpa kamu memintaku ikut, aku sudah berinisiatif duluan untuk ikut, lagipula siapa yang berani membullymu saat sma dulu," balas Sunghoon yang mukanya tampak serius saat ini.

Penasaran, seberapa banyak orang yang membully Jake perihal dia gak memenangkan olimpiade matematika itu?

Jake cuma tersenyum mendengar jawaban suaminya, dia tidak takut lagi saat ini, karena suaminya akan membelanya.

"Saat di sma, gak ada yang membelamu?"

"Ketua kelasku membela saat itu, tapi dia malah ikut kena imbas, aku merasa bersalah sekali sih," jawab Jake yang mengingat apa yang terjadi dengan ketua kelasnya dulu.

Sunghoon jadi penasaran siapa ketua kelas yang membela Jake saat sma dulu.

"Emangnya dia melakukan apa sampai kamu merasa bersalah?"

Underage - sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang