18. Fact.

8.7K 1.1K 176
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Sunghoon memperhatikan orang-orang di sekolahan yang pada menatapnya saat ini, tambah banyak dari sebelumnya malah.

Lebih jelasnya si cari perhatian begitu, walaupun gak di tanggapi oleh Sunghoon, cowok itu lebih memilih untuk berjalan santai ke kelasnya.

Saat dia membuka pintu kelasnya, anak-anak yang ada di kelas juga langsung pada diam termasuk anak cowok di kelas yang pernah membicarakan dari belakang itu.

Aneh, apakah membawa sebuah kemenangan untuk ekskul band membuatnya jadi langsung di perhatikan begitu?

Iya, Sunghoon kemarin membawa bandnya itu menuju kemenangan, mereka awalnya sudah putus asa ketika mendengar peringkatnya, tapi pas pengumuman juara pertama langsung mengejutkan mereka.

Dohyun dan yang lainnya sangat berterima kasih ke Sunghoon, padahal Sunghoon biasa aja, ayolah dia ikut ekskul band dan lombanya itu hanya buat dapat uangnya saja, lumayan tambahan.

Tapi lagi-lagi dia gak bisa berkata hal itu, karena rasanya aneh saja mengatakan kata-kata itu di saat semuanya sedang menangis karena menang itu.

Sunghoon hanya meletakkan dagunya ke tangan sambil memperhatikan jendela di sebelah kirinya.

Setidaknya ucapannya kemarin itu gak membual sama sekali ya, bersyukur atas hal itu.

Berbeda dengan Jake yang masih di rumah karena dia mengajar saat siang nanti.

Lebih jelasnya dia bukan di rumah sih, dia berada di apotik, ayolah beberapa hari ini dia pusing tau, mana bawaannya mual, setiap pagi.

Eh bukan hanya pagi sih, intinya random saja, dia gak ngapa-ngapain aja bisa mual.

Jadi tujuannya ke apotik adalah membeli testpack, dia menikah sudah kurang dari sebulan, beberapa hari lagi akan masuk sebulan.

Jika dirinya hamil maka Jake gak akan berkata apa-apa lagi selain mengabari kakeknya, eh sebentar, dia harusnya memberi kabar ke suaminya dulu tentu saja.

Tidak ada yang aneh ketika Jake membeli testpack, ayolah umurnya saja sudah 24 tahun, apa yang aneh coba?

Kalau anak sma seperti Sunghoon yang beli baru aneh, makanya dia gak berniat menyuruh Sunghoon, lagipula biarkan dia membelinya sendiri, lalu mengeceknya sendiri, kalau gak hamil kan ya sudah tinggal buang dan gak perlu bilang ke suaminya kalau dia tadi tes menggunakan testpack.

Karena Jake tau pasti cowok itu akan menertawakannya, malu tau.

Serius, sudah menikah saja Jake tetap malu sama suaminya sendiri, gak sadar apa kalau suka ciuman setiap hari, eh itukan memang aktivitas mereka ya.

Kalau masalah berantem itu gak pernah ya, berdebat juga jarang, karena mereka mendadak suka mengalah saja.

Kadang Jake yang mengalah, kadang juga Sunghoon, intinya bukan hanya Jake yang sering mengalah.

Jake memberikan kartu kreditnya ketika membayar apa yang dia beli, semua testpack dengan merk yang berbeda, biar akurat ini mah, peduli amat dengan uangnya, uang di kartu kreditnya ada banyak kok.

Sekarang dia langsung pulang ke rumah dan mencoba menggunakan testpack yang dia beli, sebenarnya kalau gak hamil juga, Jake akan biasa saja sih, sepertinya ini terlalu cepat.

Walaupun ada juga sih yang hamil bahkan umur pernikahan mereka belum genap satu bulan, nah siapa tau Jake juga beruntung.

Intinya Jake sudah mencobanya, sekarang sedang menunggu beberapa detik.

Sebelum tangannya dengan perlahan mengangkat test pack tersebut, Jake hanya tertawa kecil, lucu sekali.

Dia mencoba menggunakan test pack dengan merk berbeda, mau melihat apakah hasilnya sama.

Underage - sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang