42. Brother.

6.1K 894 102
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Sebenarnya perdana sekali melihat Sunghoon, Jake, dan anak mereka keluar bersama seperti ini.

Bukan karena mereka malas untuk pergi keluar sih, tapi memang Jiwon kan masih terlalu dini untuk di bawa pergi keluar dengan waktu yang lama.

Namun karena bayinya itu sudah masuk umur 2 bulan lebih, sepertinya gak akan menjadi masalah sama sekali.

Terbukti seperti sekarang Jake menggendong bayinya berbeda dengan Sunghoon yang memegang tas berisikan perlengkapan Jiwon.

"Para dosen yang lain tadi berkata kepadaku."

Sunghoon menoleh ketika mendengar ucapan Jake barusan.

"Berkata apa?"

"Katanya ada mahasiswa baru yang mirip dengan suamiku, padahal kan yang mereka maksud itu memang kamu," balas Jake yang tertawa kecil karena saat dia mendengar itu hanya bisa menahan tawanya.

Berbeda dengan Sunghoon yang hanya menggelengkan kepalanya sambil menepuk-nepuk pelan kepala Jake yang tersenyum sambil menoleh kearahnya.

Mereka berdua masuk ke sebuah restoran yang memang pilihan Jake, ayolah selama dia hamil mau makan disini tapi gak pernah sempat.

Sama-sama sibuk sih, Jake kan gak mau merepotkan suaminya itu, walaupun aslinya dia bisa saja bawa mobil sendiri dan pergi kesini, pada aslinya dia memang malas sih saat hamil.

"Dan kamu membuatku di katain halu oleh para kakak tingkat karena emot love mu di notesku."

Jake hanya cekikikan di sebelah suaminya itu, mau bagaimana lagi ya, dia sengaja memberikan love, berpikir gak akan ada yang lihat, ternyata ada.

"Maaf, kan aku gak tau kalau akan di periksa satu-satu begitu," balas Jake yang duduk di bangku yang kosong.

Diikuti oleh Sunghoon yang duduk di hadapannya, Jiwon masih ada di gendongan Jake saat ini.

Agak susah memang buat makan sambil menggendong anaknya begini, tapi itu sudah menjadi resiko yang ujungnya bakalan kebiasaan sendiri.

Mereka memesan makanan yang ingin mereka makan, setelah memesan makanan tadi, Sunghoon menoleh kearah pintu masuk restoran dan melihat pintunya terbuka lalu dia sedikit familiar dengan orang-orang yang masuk ke restoran ini.

Kenapa juga harus bertemu dengan kakak tingkatnya itu coba? Masih mending kalau sendiri, lah ini malah seperti rombongan begitu.

"Kenapa sih?" tanya Jake sambil menyenggol lengan suaminya dan Sunghoon menyuruh Jake menoleh kearah orang-orang yang baru masuk ke restoran ini.

Sebenarnya mereka gak menggunakan almamater kampus ya, tapi menggunakan seragam bem fakultas begitu dan ada tulisannya, Jake menghela nafasnya ketika sadar jika itu anak-anak bem fakultas hukum.

Yang berarti itu kakak tingkat dari suaminya.

"Mereka merundungmu?"

"Kan sudah aku bilang, di banding merundung, mereka itu seperti mengejekku halu karena tertarik denganmu," jawab Sunghoon langsung yang lagi-lagi membuat Jake tertawa mendengar balasan suaminya itu.

Berharap sih gak lihat aja ya, walaupun Sunghoon cuma bisa memutarkan bola matanya ketika mendengar ada yang sedang ramah tamah dengan istrinya itu.

"Selamat sore, pak Jake," sapa mereka dengan ramah membuat Jake yang masih menggendong anaknya itu langsung menoleh dan tersenyum.

"Sore, baru pulang dari kampus?"

"Iya," balas mereka lagi dengan tersenyum lebar, walaupun heran kenapa adik tingkat mereka si tampan Sunghoon ini bisa ada satu meja dengan dosen mereka itu.

Underage - sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang