40. Focus.

6K 891 86
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Wah, sudah part 40 ternyata:)

***
Biasanya kan kalau sedang amanat atau ada orang yang sedang ngomong di depan mereka itu, semua akan memilih mengabaikan atau gak ya saling ngobrol biar gak bosan.

Namun untuk tidak kali ini dimana ada Jake yang menjadi perwakilan fakultasnya, sebenarnya dia gak ada niat melakukan hal ini, ayolah dia datang kesini buat rapat bersama ketua prodi dan dosen yang lainnya, kenapa mendadak malah di suruh untuk mengisi acara beginian.

Mana dia gak tau mau ngomong apa, menolak juga gak enak mengingat dia adalah dosen baru di kampus ini.

Apalagi semua mahasiswa baru yang berkumpul di lapangan ini pada menatap kearah dirinya, kenapa pas dosen yang lain mahasiswanya sibuk sendiri, pas giliran dia yang bicara semuanya malah menatap kearahnya.

Gak adil sekali, coba mereka sibuk sendiri juga, biar Jake gak malu.

Padahal dia kan mengajar untuk anak-anak yang berada di fakultas keguruan tapi yang menyimak malah hampir semua mahasiswa baru disini.

Intinya Jake ngomong-ngomong aja deh, biar cepat selesai dan gabung dengan dosen yang lainnya.

Berbeda dengan Sunghoon yang tersenyum di barisannya ketika melihat Jake yang terlihat gugup di sana.

Lucu sih, walaupun dia malas ketika semua mahasiswa disini menatap kearah Jake semua.

Padahal harusnya mereka sadar kalau dosen muda yang sedang bicara itu adalah milik Sunghoon, tidak boleh di tatap oleh orang-orang lain.

"Siapa tadi nama dosen muda ini?"

"Shim Jake kalo gak salah, sayang banget ya, dia dosen fakultas keguruan, pasti anak-anak yang masuk ke fakultas itu bakalan happy karena melihat muka tampan dosen itu."

Giliran nama cowok tampan aja pasti langsung ingat, kalau masalah lain pasti lupa mereka.

"Kata kakak tingkat sih sudah menikah juga."

"Sudah punya anak malah."

Sunghoon masih mendengarkan percakapan banyak cewek ataupun cowok di sekitarnya yang sibuk membicarakan tampang Jake di banding membahas apa yang dikatakan oleh Jake sekarang.

Mengingat juga tentang nama Jake yang masih menggunakan marga keluarganya, Sunghoon cuma menggelengkan kepalanya, gimana lagi ya, mengurus data-data begituan agak sulit, walaupun seharusnya akan mudah sih jika kalau ada uang.

Tapi Jake bilang, nanti dia akan urus, untuk saat ini, dia akan menggunakan marga keluarganya dulu sebelum akhirnya berganti dan sama seperti marganya.

"Sebenarnya ucapan kalian salah sih."

Cewek-cewek yang sedang bicara itu menoleh kearah kakak tingkat yang gak jauh dari mereka.

Mereka pikir mau di marahin, ternyata kakak tingkat cewek itu malah ikutan ngomongin tentang Jake.

Sunghoon masih saja bisa mendengar, bukan hanya Sunghoon sih yang mendengar hal itu.

"Tentang pak Jake yang membuat mahasiswa yang diajarnya senang."

"Apa yang salah?"

"Pak Jake kalau masalah tugas ataupun nilai, parah sekali sih, mau cari perhatian juga gak bakalan di dapat yang ada malah mahasiswanya itu mendapatkan nilai lebih buruk lagi karena tidak sopan."

Mahasiswa baru yang mendengar itu langsung diam, ternyata di balik senyuman manis dosen muda yang sedang bicara itu, ternyata ada sisi jahatnya juga.

Sunghoon kalau tentang itu gak tau sih, diakan gak pernah melihat Jake jahat kepadanya, kecuali saat istrinya itu sedang mengidam sih, aneh-aneh pokoknya ngidamnya, tapi itu gak bisa di kata jahat karena Jake kan memang sedang ngidam.

Underage - sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang