61. Anniversary.

5.4K 762 33
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Jake menatap bingung kearah suaminya yang sedang memperhatikannya, padahal Jake hanya duduk di bangku sambil memegang roti yang mau dia oles dengan selai.

Sebenarnya ini masih sore, dia lapar tapi terlalu dini untuk makan malam, jadi dia memilih makan roti saja.

"Kenapa?"

"Entah, aku hanya memikirkan tentang kakekmu yang tampaknya sudah mulai memberikan ancaman ke Gunwoo," balas Sunghoon yang membuat Jake tampak biasa saja.

Gak tau mau berekspresi seperti apa, salah sendiri mau merebut suami orang, walaupun itu gak ada kemungkinan sama sekali, intinya kemungkinan Gunwoo mendapatkan Sunghoon itu hanya 0% yang artinya gak ada sama sekali kesempatan.

"Mukamu tampak senang."

"Salah dia sendiri main-main dengan keluargaku," balas Jake saat mendengar ucapan dari suaminya barusan.

Sunghoon memutarkan kedua bola matanya, memang sih, makanya anak-anak sekolah Jake saat reuni kemarin gak ada yang aneh-aneh lagi ke Jake.

Mengingat mereka saja dengan mudah di keluarkan dari sekolah oleh kakek Jake, jadi mana mungkin mereka mau mengulangi hal yang sama.

Jake baru saja mau menawarkan suaminya roti, tapi mereka malah mendengar suara tangisan Jiwon yang ada di dalam kamar.

Anaknya itu tidur, makanya dia biarkan saja dia box bayinya.

Jake melihat tangannya yang kotor, baru saja dia mau minta bantu suaminya, suaminya itu sudah tidak ada lagi di hadapannya.

Ah, Jake harusnya gak perlu menyuruh Sunghoon lagi sih, cowok itu tanpa di suruh saja langsung pergi duluan ke kamar untuk melihat anak mereka.

Dia menoleh kearah belakangnya dan benar saja, di sana ada Sunghoon yang sedang menggendong Jiwon yang sudah berhenti dari menangisnya.

Namanya juga bayi, bangun tidur saja menangis, apapun menangis, tapi tetap saja maklum, mereka itu masih bayi.

"Tampaknya dia haus."

"Benarkah? Sebentar, aku akan buatkan susu dulu," balas Jake yang segera bangkit dari duduknya.

Sunghoon sudah berjalan ke sofa ruang tamu dan memilih untuk duduk di sana.

Jiwon masih anteng di gendongannya, anaknya yang kata Jake mirip sekali dengannya.

Ya, kalau gak mirip malah aneh, Jake ada-ada saja memang.

Sunghoon menoleh kearah handphonenya yang menyala itu, dia melihat ada sebuah pesan masuk di sana.

Baru saja dia meraih handphonenya, tangannya malah dipenuhi oleh botol susu.

Lalu tangan Jake yang meraih handphone suaminya itu.

Sunghoon mengendikkan bahunya dan memilih untuk melihat anaknya minum susu dan membiarkan Jake menguasai handphonenya.

Gak ada yang aneh-aneh juga, kan Jake bebas melihat apapun.

Jake duduk di sebelah suaminya sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Sunghoon yang sedang memangku anak mereka.

Dia memeriksa pesan yang baru masuk tersebut dan mengernyitkan dahinya saat melihat isi pesannya.

"Siapa?"

"Hanya operator kartu," balas Jake yang berbohong agar suaminya itu tidak curiga dengan pesan tersebut.

Dia berencana mau menghapus pesan yang masuk tersebut, tapi keburu Sunghoon sudah melihat duluan.

"Dia benar-benar bermain denganku?"

Underage - sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang