6. Affair.

11.8K 1.5K 103
                                    

Double up!

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Sunghoon menatap muka ayahnya dengan malas, ayolah dia sudah dari dulu malas dengan ayahnya itu.

Apalagi setelah melihat kejadian tadi siang, rasanya dia mau memukul ayahnya saat ini juga, sialan.

Kenapa juga dia memiliki ayah seorang bajingan begini, memang laki-laki tua itu masih tanggung jawab dengan memberikan semua kebutuhan mau uang ataupun yang lainnya, tapi tetap saja perbuatan selingkuhnya itu gak bisa di toleransi sama sekali.

"Kamu masih sekolah sudah mau menikah saja, kamu menghamili anak orang atau bagaimana? Memalukan sekali, Sunghoon."

Sunghoon mendengar ucapan ayahnya itu cuma tersenyum miring saat ini, apa ayahnya perlu kaca saat ini?

"Tidak ada yang mengajarimu untuk menghamili anak orang."

"Dan tidak ada juga ayah yang mengajari anaknya untuk selingkuh," balas Sunghoon langsung sambil tersenyum mengejek ayahnya itu.

Ayolah, dia dan ibunya itu sudah tau tabiat ayahnya, sekali selingkuh, pasti akan selalu selingkuh, dia saat itu ketahuan saja gak ada tampang menyesalnya sama sekali, jadi kalau ayahnya itu kembali selingkuh maka gak membuat heran sama sekali.

"Lagipula ya, siapa juga yang menghamili orang? Aku bukan seperti ayah," lanjutnya sambil menatap mata ayahnya tersebut, dia gak takut sama sekali.

Mau ayahnya memukul dirinya juga, Sunghoon gak masalah sama sekali, ayolah dia bahkan sudah beberapa kali berantem sama ayahnya sendiri.

"Tadi aku sempat bertemu dengan ayah yang berada di toko kue dengan selingkuhan ayah."

Ibunya saat mendengar itu hanya diam sambil menatap anaknya yang tampak tidak mau basa-basi sama sekali itu.

"Kamu bicara apa, hah?!"

"Harusnya aku yang bilang begitu, ayah bicara apa? Gak mau ngaku? Padahal aku ada bukti fotonya, oh asal ayah mau tau saja, bahkan kak Jake juga melihat hal itu, memalukan sekali, ayah tampak seperti orang yang gak punya wibawa sama sekali," jelas Sunghoon sambil menunjukkan foto di handphonenya ke meja.

Namun handphonenya malah langsung di lempar kearah belakangnya, matanya menoleh kearah handphonenya tersebut, sialan.

Sebelum dia merasakan tangan ayahnya itu sedang memegang dengan kencang kerah bajunya membuatnya agak tercekik.

Dia melihat juga ibunya yang tampak menyuruh ayahnya itu melepaskannya.

"Dasar anak tidak berguna."

"Jika aku bergunapun, aku tetap gak akan mau menyembunyikan kasus perselingkuhan ayah," balas Sunghoon sebelum dia merasakan pipinya yang di pukul dengan keras oleh ayahnya sendiri.

Sebelum dia terduduk di bangkunya kembali, Sunghoon mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Dasar keluarga tidak tau di untung," umpat ayahnya itu sebelum pergi dari rumah ini.

Sunghoon menoleh kearah ibunya yang tampak menangis melihatnya.

"Gak usah menangis, lagipula itu gak berguna sama sekali, biarkan saja laki-laki tua itu malu sendiri, dia itu malu tapi karena gak tau mau melakukan apa, jadi malah memukulku," ucap Sunghoon sambil bangkit dari duduknya untuk pergi ke kamarnya.

"Sebentar Sunghoon, lukamu harus ibu obati dulu," pintu ibunya sambil mengusap air matanya namun Sunghoon memilih untuk tetap lanjut berjalan ke kamarnya.

Sunghoon membuka pintu kamarnya lalu segera menutupnya.

Matanya menoleh kearah kaca yang tidak jauh darinya, lalu memutarkan bola matanya ketika melihat pipinya yang tampak sangat lebam itu, dia akui pukulan ayahnya itu gak main-main.

Underage - sungjake✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang