Setelah puas menatap wajah tenang farel, segeralah ia melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai dengan kegiatanya pun keluar, lalu berniat membangunkan farel karena akan segera gelap.
"Rel bangun!" Ucapnya sambil menaruh handuknya kembali.
"Iya." Jawabnya langsung bangkit dari tidurnya, lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Dhea segera melangkahkan kakinya menuju dapur untuk memasak untuk makan malam nanti. Ia memutuskan untuk memasak Ayam geprek dan sambalnya tidak lupa.
Dimulai membuat bumbu lalu dihaluskan, setelah itu menyang tepung dalam wadah----. Setelah selesai kegiatan masaknya ia pun menaruh di meja makan.Suara azan berkumandang yang bertanda udah memasuki waktu magrib, segeralah berjalan menuju kamarnya untuk melakukan sholat jama'ah bersama sang suami.
Selesai sholat berjamaah mereka berdua memutuskan untuk makan terlebih dahulu baru melakukan kegiatan sesuka hatinya.
Farel dan Dhea yang sudah selesai dengan aktivitas makan malamnya pun kembali ke kamarnya."Novelnya mana?"
"Nih." Jawabnya melemparkan novel argantara kearah Dhea, dengan senang hati Dhea menangkapnya.
"Gue mau keluar, nanti tidurnya gak usah nungguin aku."
"Oke." Jawabnya, namun Indra penglihatannya tidak menatap farel, namun menatap novel yang ada digengamanya.
"Eh tungguin bentar!" Teriak Dhea menaruh novel di sofa lalu mengejar farel.
"Apalagi!" Jawabnya berhenti melangkahkan kakinya, lalu berbalik badan.
"Salim."
"Kirain apaan." Jawabnya lalu menyondorkan tangan kanannya, dengan senang hati Dea menerimanya.
"Hati-hati."
"Perhatian nih ceritanya?"
"Dih, cepetan pergi hus-hus." Jawabnya sambil mendorong pelan tubuh farel yang membuat sang empu mau tak mau harus jalan.
"Gak baik lho ngusir suami."
"Gak dosa kok, kalau suaminya fakboy."
"Anj."
Dhea yang Indra penglihatannya sudah melihat farel pergi dari rumah pun segera kembali berjalan menuju kamarnya.
Sampai di kamarnya ia merebahkan tubuhnya ditempat tidur sambil membaca novel, hingga ia tertidur dengan sendirinya.Tepat udah pukul 23.35 wib farel baru sampai dirumahnya, ia tidak perlu memencet bel karena sudah membawa kunci cadangan.
Baru saja melangkahkan kakinya masuk ke kamar matanya mulai menangkap sosok istrinya yang sudah tertidur pulas dengan novel yang diatas tubuhnya.Segeralah ia berjalan mendekati tempat tidur lalu mengambil novel yang diatas tubuh Dhea lalu meletakan di laci, lalu ikut berbaring di tempat tidur.
🖤
Suara azan subuh yang berkumandang bertepatan dengan Dhea yang membuka matanya karena sudah kelamaan Tidur.
Segeralah Dhea bangkit dari tidurnya lalu pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya,lalu berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan.Hanya membutuhkan waktu sekitar beberapa menit saja untuk memasak kini masakannya sudah matang lalu menaruh nasi goreng di piring tidak lupa dengan telurnya lalu menaruhnya di tempat makan, tidak lupa menaruh kertas dibawahnya.
Segeralah ia kembali melangkahkan kakinya kembali ke kamar untuk mandi setelah siap dengan seragamnya dan sepatunya tidak lupa.
"Bangun rel udah pagi!" Teriak Dhea sambil meraih tas ransel miliknya, namun tidak ada sahutan apapun dari farel, Dhea hanya bisa mengambil nafas lalu membuangnya pelan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Is My Husband {End}
Teen Fiction{BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!} {TYPO BERTEBARAN, BELUM PERNAH DIREVISI} Dijodohin sama santri, ketua geng✖️ Dijodohin sama fakboy✔️ "Paan nih?!" "Taruh di dapur istri!" "Ogah, taruh aja sendiri!" "Lo mau jadi istri dur----" "Gue istri Lo bukan...