Rs bina Nusantara

201 7 0
                                    

Assalamualaikum..

"Hati-hati!" Pintanya namun sudah tidak terdengar di telinga kia.

Beberapa menit kemudian, yang ditunggu datang juga yaitu farel dan kedua sahabatnya yang baru saja memasuki parkiran SMA 1 Surabaya.

"Sorry lama." Ucap farel lalu naik keatas motornya sediri, tidak lupa memakai helm di kepalanya.

"It's ok." Jawabnya Dhea yang kini masih berusaha naik ke atas motor tinggi farel.

"Gue duluan." Pamit farel langsung menarik gasnya dengan kecepatan tinggi hingga kini sudah keluar dari halaman SMA 1 Surabaya.

"Tungguin woy!" Teriak galih namun sudah tidak didengar oleh farel.

"Percuma, gak bakal denger juga." Sahut Dika sambil menarik gasnya meningalkan galih yang masih berusaha menyalakan mesin motornya.

"Bangsat." Umpatnya dalam hati.

---

Dhea yang baru saja ingin merebahkan tubuhnya di tempat tidur, diurungkan karena mendengar dering ponsel miliknya yang bertanda ada yang menghubunginya lewat WhatsApp.

Dert ..
Dhea pun langsung mengambil ponselnya yang ada di sampingnya lalu mengeser tombol hijau ke atas.

"Halo mah, kenapa?" Tanya Dhea langsung to the poin, karena memang sang mama jarang menghubunginya jika tidak ada hal penting.

"..."

"Rs mana ma?" Tanyanya yang masih dalam telfon.

"..."

"Oke, Dhea udah otw." Ucap Dhea langsung memutuskan telfon secara sepihak lalu bangkit dari tidurnya, bertepatan dengan farel yang baru saja membuka pintu kamarnya.

Cklek..
Terlihatlah farel langsung masuk tanpa menutup pintu kamarnya kembali, dan melemparkan tas ranselnya di sofa terdekat.

"Rel ayo ke Rs bina Nusantara sekarang!" Ajak Dhea sambil mengambil cardigan warna ungu miliknya.

"Ngapain Dhe, mending tidur siang enak." Jawab farel sambil mencopot sepatu yang melekat di kakinya.

"Bokap gue masuk rs."

"Oke, tunggu bentar." Jawabnya lalu mengambil kemeja kotak-kotak di lemarinya lalu berjalan ke kamar mandi untuk menganti pakaian.

"Yuk!" Ajak farel sambil melemparkan seragamnya di bak besar yang berisi baju kotor untuk dicuci nanti.

Tanpa berniat menjawab ajakan farel atau sang suami, Dhea pun melangkahkan kakinya keluar kamar duluan, baru disusul oleh farel dibelakangnya.

"Kok pake mobil?" Tanya Dhea yang baru saja masuk ke dalam mobil farel, lebih tepatnya di samping farel.

"Bengsin gue mau habis, belum sempat beli juga." Jawabnya lalu mulai mengemudikan mobilnya dengan kecepatan standar, hanya keheningan yang dirasakan hingga kini mobil yang dikendarai farel sudah berhenti di parkiran rumah sakit bina Nusantara.

Segeralah Dhea turun, begitupun dengan farel lalu mereka berjalan berdampingan hingga kini sampai di Tempat admistrasi.

"Sus atas nama Andika Mahendra di ruangan mana ya?" Tanya Dhea sopan.

"Bentar kak saya cek dulu." Jawab suster yang bertugas, lalu membuka komputer untuk mencari data atas nama Andika Mahendra.

"Ruang inap nomor 145 kak."

Playboy Is My Husband {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang