Assalamualaikum
"Lo bisa gak sih kalau ketemu jalan ribut Mulu. Ca pesenin galih sekalian!"
"Dengerin tuh pacar lo."
"Iya." Jawabnya berjalan menghampiri ibu pedagang di kantin, hanya memerlukan waktu beberapa menit saja ibu Kantin membawa pesenan mereka diikuti oleh Icha dibelakangnya.
Baru saja mereka memakan satu suap suta bel mulai berbunyi,
Teng..teng..teng..
Semua siswa yang berada di kantin pun berlari memasuki kelasnya masing-masing namun itu tidak berlaku untuk farel, galih dan icha mereka memutuskan untuk menghabiskan makanannya terlebih dahulu.Beberapa menit kemudian, mereka sudah selesai dengan memakan makanannya pun berjalan ke kelasnya dengan santai lalu membuka pintu kelas 12ips1 yang tertutup.
"Assalamualaikum bu, maaf kami telat." Ucapnya bersamaan farel dan galih.
"Dari mana aja kalian? Apa bel bunyi gak denger?"
"Denger kok Bu, masalahnya tadi kita batu makan satu suap masak udah mau ditingal kan mubazir." Jawab galih, sedangkan farel hanya diam dan menampilkan muka datarnya.
"Ibu tidak menerima alasan, cepetan lari 10 putaran batu boleh masuk."
Segeralah mereka berbalik badan, lalu berjalan keluar kelas menuju lapangan. Lalu melaksanakan lari 10 putaran, setelah itu berjalan kembali menuju kelasnya.
"Assalamualaikum bu." Ucap farel dan galih yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas.
"Wa'alaikumsalam, gimana udah?"
"Udah bu." Jawabnya langsung berjalan menuju tempat duduknya masing-masing.
Jam terus berlalu kini waktu sudah menunjukan 13.55 wib, bertepatan dengan bel yang baru saja bunyi.
Teng..teng..teng..
Semua siswa yang mendengar bel pun segera berlari keluar kelas begitupun dengan Dhea dan Zaskia mereka juga ikut lari menuju parkiran."Lo pulang bareng siapa dhe?" Tanya Zaskia yang baru saja sampai di parkiran.
"Bareng farel."
"Oh, kalau gitu gue duluan ya." Pamitnya langsung naik ke atas motor beat merah miliknya.
"Hati-hati."
"Oke." Jawabnya langsung menancap gas hingga kini sudah meningalkan parkiran SMA 1 Surabaya.
Sedangkan Dhea memutuskan menunggu farel di dekat motor farel, tumben lama biasanya sebelum Dhea sampai udah standbay.
Beberapa menit kemudian farel dan kedua sahabatnya baru saja sampai di parkiran.
"Khem yang ditungguin ponakan mah beda."
"Dih, iri ya ga?" Tanya farel sambil naik keatas motornya.
"Gak lah, iri tiu sama yang pacaran gak sama yang cuma ponakan."
"Gue duluan breh!" Sahut Dika yang menancap gasnya meninggalkan parkiran sma 1 Surabaya.
"Woh dik tungguin anj!" Teriaknya yang baru saja naik ke atas motornya lalu menancap gasnya dengan kecepatan tinggi.
"Pegangan heh!" Ucapnya sambil menyalakan motornya.
"Iya." Jawabnya sambil memegang seragam farel dengan kedua tangganya.
Farel yang menyadari kedua tangan Dhea memegang seragamnya segeralah ia menancap gasnya dengan kecepatan sedang hanya memakan waktu beberapa menit saja, mereka sudah sampai di apartemen.
Segeralah Dhea turun lalu berjalan masuk, dan melanjutkan berjalan sampai di kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Is My Husband {End}
Teen Fiction{BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!} {TYPO BERTEBARAN, BELUM PERNAH DIREVISI} Dijodohin sama santri, ketua geng✖️ Dijodohin sama fakboy✔️ "Paan nih?!" "Taruh di dapur istri!" "Ogah, taruh aja sendiri!" "Lo mau jadi istri dur----" "Gue istri Lo bukan...