pulbar alvaro

175 8 0
                                    

Assalamualaikum..

"Iya deh." Jawabnya lalu naik ke atas motor farel.

"Pegangan dhe, ntar jatuh gue gak mau tanggung jawab."

"Bukan muhrim, ntar kalau jatuh berarti udah takdir."

"Serah." Jawab alvaro lalu menancap gasnya di dalam perjalanan hanya keheniggan yang dirasakan, dan Alvaro pun mulai bertanya.

"Rumah Lo dimana?" Tanya Alvaro yang matanya masih fokus mengemudikan motornya.

--

"Ok." Setelah menjawab tersebut pun kembali hening hingga kini motor alvaro sudah berada di depan apartemen farel pun segera menginjak remnya.

"Makasih." Ucap Dhea yang baru saja turun.

"Sama-sama, Lo gak ada niatan nawarin gue masuk gitu Dhe?!"

"Gak bye!" Jawab Dhea langsung berlari masuk tidak lupa menutup gerbangnya kembali.

"Assalamualaikum." Ucap Dhea sambil membuka  pintu apartemennya, lalu Indra matanya menagkap farel yang tengah berdiri sambil melipat kedua tangganya.

"Pulang sama siapa Lo? Gue tadi balik ke sekolah kok gak ada." Tanya farel yang masih posisi sama

"Teman."

"Siapa?"

"A--alvaro."

"Bagus banget ya rencana lo, lo suruh gue anterin Icha it's ok. Dan lo juga pulang bareng mantan Lo yang sok kegantengan itu."

"S--sorry soalnya aku tadi udah nunggu taxi maupun angkot gak ada yang lewat." Jawab dhea jujur.

Benar, tadi motor farel yang sudah bisa dipakai kembali pun langsung di antarkan di sekolah katanya biar tidak binggung naik apa kalau pulang.

"Serah." Jawab farel langsung melanjutkan langkah kakinya menuju kamar untuk istirahat, karena itu adalah cara paling ampuh untuk mengendalikan emosi.

Sedangkan Dhea yang masih di ruang tamu ia masih binggung gimana caranya meminta maaf kepada suami saat marah? Apa harus bertekuk lutut? Oh tidak.

Lalu ia memutuskan untuk pergi ke kamar untuk berganti pakaian dan juga menemui sang suami.

"Rel!" Sapa Dhea yang baru saja membuka pintu kamar, sedangkan farel ia rebahan sambil memainkan ponsel.

"Rell maaf ihhh." Ucap Dhea sekali lagi sambil duduk di samping farel baringan.

"Baperan Lo, gue lihat Lo pacaran setiap hari juga gak papa."

"Baperan Lo bilang? Jelasin tentang pulang bareng sama mantan Lo!"

"Oke fine, di lingkungan sekolah udah mulai sepi pertepatan dengan al ya g baru keluar lalu ngajak gue pulang bareng, gue mau lah katanya kalau sekolah sepi ada preman dan lain-lain."

"Kok gue gak percaya ya?"

"Serah."

"Dih Lo juga baperan anjir."

"Sok tau." Setelah menjawab tersebut Dhea pun langsung turun dari tempat tidur dan berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaian santainya, lalu pergi ganti ke kamar mandi.

Cklek..
Bunyi knop pintu yang baru saja dibuka dari dalam segeralah Dhea melangkahkan kakinya baringan di sampingnya farel guna untuk istirahat.

Playboy Is My Husband {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang