hak

447 6 0
                                    

Assalamualaikum...

Matahari yang baru saja terbit yang langsung menerobos cendela kaca milik kedua sejoli yang masih setia didalam mimpi. Hingga salah satu dari mereka terbangun duluan.

"Euggght." Lenguh Dhea yang baru saja membuka matanya, yang pertama kali ia lihat adalah wajah tampan farel yang saat ini tengah memeluknya dengan erat, membuat sudut bibirnya tersenyum.

Sibuk mengamati wajah tampan sang suami, baru ingat bahwa hari ini adalah hari pertama ia bekerja di rumah sakit bina Nusantara, ia langsung melihat jam dinding yang ada didekat tempat tidurnya.

Jam 07.05wib, untung mulai bekerja sebagai dokter pukul 08.00 wib jadi masih ada waktu untuk berisap-siap dan juga menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri.

Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja ia sudah siap dengan pakaian rapi, lalu berjalan mendekati sang suami yang masih terlelap.

"Bangun sayang udah pagi!" Ucap Dhea sambil memainkan rambut suaminya itu yang berantakan membuat sang empu terganggu, akhirnya membuka kedua matanya.

"Morning!" Ucap Dhea langsung berdiri dari tempat tidur

"Too, kamu udah cantik aja, udah mau berangkat Hem?" Tanya farel dengan suara khas baru bangun tidur, dan juga membuka selimut agar tidak menutupi tubuhnya lagi.

"Iya, kamu cepetan mandi! Hari ini ke kantor kan?"

"Yes."

"Cepetan siap-siap! Aku tunggu dibawah." Pamitnya lalu keluar membawa tas selempang, tak lupa membawa jas dokter.

Farel pun langsung duduk di kursi ruang makan, tidak lupa menaruh tas kerjanya di kursi sampingnya.

"Sorry, kita hari ini cuma sarapan roti. Janji deh besok bakal bangun lebih awal biar sempat bikin sarapan."

"Santai aja kali, suamimu ini terima apa adanya. Itu selainya tinggal sedikit, kenapa gak masak mie instan aja?"

"Gak papa, nanti aku gak pakai selai. Jangan keseringan makan mie instan itu gak baik buat tubuh." Jawab Dhea namun mata dan tangganya fokus mengolesi roti dengan selai yang masih ada.

"Iya Bu dokter." Jawab farel dengan suara menggoda.

.

.

.

Cupp..
Suara kecupan yang dilakukan suami kepada istrinya hehe.

"Udah kan aku boleh keluar?" Tanya Dhea karena sejak tadi hendak keluar dicegah sang suami.

"Yes."

"Oh ya, kalau ngemudi mobil kecepatan rata-rata aja jangan tinggi itu bahaya!" Peringat Dhea sebelum keluar mobil.

"Iya sayang." Jawaban farel membuat Dhea malu, kedua pipinya langsung berubah merah merona. Tanpa mengucapkan sepatah kata Dhea langsung berlari masuk ke dalam rumah sakit, farel? Ia tersenyum melihat tingkah sang istri lalu mengemudikan mobilnya kembali.

"Pagi dok!" Sapa seorang suster yang berjumpa dengannya.

"Pagi juga."

"Dok ini ada pasien ya baru saja datang!"

"Suruh masuk saja."

"Silahkan baringan kak." Pinta Dhea yang baru saja melihat pasien yang baru saja masuk kedalam ruangannya. Dhea memangil kak, karena pasienya itu masih muda, yakali masih muda dipanggil buk.

Playboy Is My Husband {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang