guyur hujan

170 4 0
                                    

Assalamu'alaikum...

Teng..teng..teng..
Bunyi bel menandakan semua siswa boleh meninggalkan sekolah segeralah farel dan kedua sahabatnya berjalan menuju parkiran.

"Dhe hari ini main yuk!" Ajak kia disela-sela jalanya menuju parkiran.

"Lain kali aja ya."

"Lain kali Mulu perasaan, jalanya kapan anjir?"

"Ntar kalau ada waktu luang gue kabarin deh."

"Sok sibuk Lo, tapi tenang sahabat Lo ini ngerti kok."

"Dih ngerti kok maksa."

"Maksa itu hukumnya Sunnah."

"Iyain biar cepet."

"Naik!" Pinta farel yang sudah diatas motor, sambil memberikan helm ke Dhea

"Gue duluan kalau gitu." Ucap kia sambil berjalan menjauhi Dhea, farel dan kedua sahabat farel

"Dingin nih suasananya." Sahut Galih, karena mendengar ucapan sahabatnya yang dingin entah karena apa.

"Dingin matamu, panas gini lo bilang dingin? Tolol." Jawab Dika

"Kalau Lo gak tau apa-apa diem njir, emang Lo deh yang paling pandai aku suka, aku suka."

"Dih."

"Duluan kak galih, kak Dika." Pamit Dhea yang sudah naik ke atas motor farel, segeralah farel menarik gasnya dengan kecepatan tungguin hingga kini tengah di jalan raya yang padat.

"Iya." Jawab galih.

"Kasep, orangnya udah pergi baru Lo jawab."

"Dih, kaya Lo gak pernah gitu aja."jawab galih langsung menancap gasnya meningalkan Dika yang masih berusaha memakai helm.

"Anj." Umpatnya dalam hati, lalu menarik gasnya dengan kecepatan tinggi untuk mengejar motor galih.

"Rel kurangin kecepatannya aku takut." Ucap Dhea yang makin erat memeluk tubuh farel, karena takut ketika farel mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi.

"Rel---"

"Diem." Jawabnya dingin yang tengah fokus mengemudikan motornya.

Hanya memakan waktu beberapa menit perjalanan motor yang dikendarai farel pun sudah berhenti di depan apartemen, segeralah Dhea turun lalu memberikan helm ke farel yang selesai ia gunakan.

Segeralah Dhea melangkahkan masuk, dan tujuan pertama adalah kamar untuk berganti pakaian lalu masak untuk makan siang.

Cklek..
Bunyi pintu yang baru saja dibuka oleh farel dari depan,tepat Dhea yang sudah selesai dengan kegiatan ganti bajunya.

"Mau makan apa biar aku masakin?" Tanya Dhea yang hendak keluar kamar.

"Gak perlu." Jawabnya sambil melemparkan tas ranselnya ke sembarang arah, lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Walaupun farel tidak mau dimasakin, tapi Dhea tetap memasak untuk makan siang, hanya memakan waktu beberapa menit saja masakannya sudah matang. Ia memasak sayur sop dan ayam goreng karena itu makanan favorit sang suami.

Setelah selesai menaruh makanan di meja makan, Dhea pun melangkahkan kakinya ke kamar untuk mengajak farel makan siang.

Cklek..
Indra penglihatannya pun menangkap sosok sang suami yang tengah fokus pada ponselnya, ia memberanikan diri mendekati farel Ang tengah fokus dengan kegiatanya itu.

Playboy Is My Husband {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang