Assalamualaikum...
Beberapa bulan terus berlalu hubungan kedua suami istri tersebut pun makin dekat, walaupun kadang ada konflik sedikit mereka menyelesaikan secara baik-baik.
Bertepatan hari Jum'at mereka berdua pun memakai seragam Pramuka, tidak lupa dengan kaus kaki hitam.
"Dhea, cepetan anjir!" Teriak farel dari luar, karena menunggu Dhea yang belum juga muncul
"Sabar orang sabar disayang my pacar."
"Dih, cepetan naik!"
"Helm mana helm?!"
"Ambil." Jawabnya sambil menyondorkan helm ke arah Dhea, dengan senang hati Dhea pun menerimanya.
"Pe---"
"Ia tau." Jawabnya memotong ucapan farel, sambil melingkarkan kedua tangganya dipinggang farel. Segeralah farel menarik gasnya dengan kecepatan rata-rata hingga kini mereka sudah memasuki jalan raya yang lumayan padat.
Hanya memakan waktu beberapa menit saja motor yang dikendarai farel sudah berhenti di parkiran SMA 1 Surabaya, yang masih sepi karena mereka tadi memutuskan untuk berangkat agak pagi karena alasnya Dhea mau copas jawaban temanya.
Dhea pun langsung turun, dan memberikan helm ke farel yang baru saja ia pakai tadi lalu, membuka satu tangan Kananya dihadapan farel.
Farel yang melihat itu pun mengambil dompet yang ada di sakunya, lalu mengambil dua lembar uang berwarna merah."Nih, sana ke kelas!" Pinta farel yang masih stay di atas motornya.
"Kok cuan si? Tapi gak papa." Jawabnya sambil memasukan uang yang diberikan farel barusan ke dalam saku seragamnya, lalu kembali membuka satu tangganya dihadapan farel.
"Apalagi Hem? Tadi kurang?" Tanya farel yang ingin mengambil dompet, namun ditahan oleh Dhea.
"Salim rel, seuzon Mulu kerjaan Lo." Jawab Dhea jutek sambil mengambil tangan kanan farel lalu memciumnya.
"Gue ke kelas dulu bye!" Pamit Dhea lalu berjalan meninggalkan farel di parkiran sendirian, sesampainya di kelas ternyata yang datang baru Alvaro.
"Piket Lo Al jangan hp teroos!" Ucap Dhea yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas.
"Gue tau kali,"
"Terus nunggu apa, gebetan Lo datang?"
"Gak usah nunggu, gebetan gue udah ada di depan mata." Jawab alvaro sambil menggoda Dhea. Sebenarnya farel sudah tidak ada rasa apapun sama Dhea, namun hanya ingin membuatnya marah saja.
"Ngomong sekali lagi, gue lempar nih sepatu gue ke muka lo." Ancam Dhea yang kini tengah melepas sebelah separuhnya.
"Lemparan sepatu, bergetar di hati ea." Jawabnya sambil tersenyum menampilkan gigi gingsul miliknya.
Bruk..
Bunyi lemparan sepatu yang dilemapar oleh Dhea, Alvaro yang melihat itu pun berpura-pura meringis kesakitan."Awwws sakit anjir punggung gue."
"Itu namanya azab, karena Lo berani main-main sama gue."
"Iya azab cinta wkwkwkwkwk."
"Eh al pacar lo tuh!" Ucap Dhea iseng sambil menunjuk siswa yang melewati koridor.
Seketika Alvaro pun melihat yang ditunjuk Dhea ternyata adalah siswa yang terkenal sangat cupu? Dibilang pacarnya? Gila kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Is My Husband {End}
أدب المراهقين{BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!} {TYPO BERTEBARAN, BELUM PERNAH DIREVISI} Dijodohin sama santri, ketua geng✖️ Dijodohin sama fakboy✔️ "Paan nih?!" "Taruh di dapur istri!" "Ogah, taruh aja sendiri!" "Lo mau jadi istri dur----" "Gue istri Lo bukan...