penjelasan dhea

227 6 0
                                    

Assalamualaikum..

"Sorry dhe gak sengaja." Ucap Alvaro meminta maaf karena tinjuan yang ia berikan salah sasaran.

"It's ok."

Farel yang kini berusaha mengendalikan dirinya sendiri karena sekarang emosinya sudah berada di puncak, namun Indra matanya melihat hidung Dhea yang berdarah pun langsung membawa Dhea kedalam gendongannya, lalu keluar Andari kerumunan.

Farel yang melihat itu rasa bersalah terus menghantuinya, walaupun Dhea sudah memaafkan namun belum bisa tenang. Siswa yang melihat farel mengendong Dhea pun berteriak histeris, karena baru pertama kali farel mengendong cewe, dari sekian banyaknya ceweknya belum ada yang pernah digendong farel, raja fakboy itu.
Alvaro yang baru saja melihat adegan tersebut pun mulai berfikir sebenarnya Dhea sama cowok itu ada gabungan apa? Atau meraka pacaran.

Teng..teng..teng
Bunyi bel masuk kembali berbunyi, semua siswa pun berlari masuk ke dalam kelas, karena tidak mau mengambil resiko. Tapi itu tidak berlaku untuk Alvaro, ia malah mendudukan bokongnya di lapangan yang tengah terik matahari itu.

"Udah rel gue gak papa." Ucap Dhea menengkan farel yang terus berfikir negatif, gimana kalau kena ini kena itu, ah lupakan saja

"Beneran?" Tanyanya yang masih kurang percaya.

"Iya sayang." Jawabnya sambil tersenyum kearah farel, sedangkan farel yang disenyumin malah menundukan kepalanya, dan hanya bisa mengumpat dalam hati.

"Shit! Gini aja masa baper sih." Namun lamunannya tidak berhenti lama ketika melihat Dhea yang turun dari brankar yang sudah disediakan pihak UKS

"Mau kemana Hem?" Tanyanya sambil mendekatkan muka farel, kini hanya berjarak beberapa cm saja.

"Kelas." Jawabnya singkat sambil mendorong pelan muka farel, alhasil muka mereka kembali berjauhan.

"Gak usah, istirahat aja disini gue temenin."

"No, sekarang waktunya belajar bukan istirahat."

"Oke fine, gue anterin ke kelas tapi."

"Oke." Jawab Dhea lalu turun dari brankar baru saja mereka berdua keluar uks sudah mendengar namanya dipanggil mengunakan speker.

"Panggilan ditunjukkan oleh farel Aditia Hermawan kelas 12ips1, Dhea Cindy Saputri kelas 11ipa1 dan alvaro Manggala Praja kelas 11ipa1 harap sekarang berkumpul di ruang bimbingan konseling!"

Dhea dan farel pun kini berpindah tujuan, tadi hendak pergi ke kelas namun kini menuju ruangan bimbingan konseling.

"Assalamualaikum bu." Ucap Dhea yang sopan ketika membuka pintu, sedangkan farel hanya diam dan mengikuti Dhea kemanapun

"Wa'alaikumsalam, duduk dulu sambil menunggu kedatangan Alva." Jawabnya sang guru, segeralah Dhea dan farel mendudukan bokongnya ditempat yang sudah disediakan.

Disana hanya keheningan, karena masih menunggu kehadiran Alvaro, hingga kini bunyi pintu kembali di buka orang dari depan.

Cklek...
"Assalamualaikum bu." Ucap alvaro yang baru saja datang.

"Wa'alaikumsalam, duduk ibu mau nanya kenapa kalian bisa berantem di area sekolah."

"Gak tau bu, saya ditonjok duluan, dari Belakang." Jelas Alvaro, benar tidak bohong sama sekali

"Saya tanya Bu, jika suami ibu didekati dengan lonte apakah ibu akan diam?" Tanya farel.

"Ya enggak lah, ibu Pastikan lonte itu mati agar tidak mengusik hidup saya dan suami saya."

Playboy Is My Husband {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang