Assalamu'alaikum
Jam terus berjalan kini waktu tepatnya menunjukan pukul 16.50, Dhea yang menyadari itu segeralah ia bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kamar untuk melakukan ritual mandinya.
Hanya memerlukan waktu beberapa menit saja, ia sudah selesai dengan kegiatanya dan kini keluar sambil membawa handuk di tangan kanannya.
"Udah selesai Lo?" Tanya farel yang baru saja membuka pintu kamar lalu masuk tidak lupa menutup pintunya kembali.
"Lo gak lihat?" Tanya Dhea duduk di depan meja riasnya lali mengusap wajahnya sedikit bedak.
"Ditanyain tu di jawab, buka malah nanya balik."
"Iya suamiku."
"Alay." Ucapnya lalu melangkahkan kedua kakinya memasuki kamar Mandi tidak lupa membawa pakaian dan handuk.
Setelah selesai kegiatan farel di kamar mandi, ia pun melangkahkan kedua kakinya keluar kamar mandi yang pertama kali ia lihat adalah Dhea yang sedang asik memainkan ponsel, entah apa yang dilihat.
Suara azan magrib berkumandang membuat semua manusia yang mendengar itu segera Berhenti atau menghentikan kegiatannya begitupun dengan Dhea yang langsung meletakan novelnya di tempat semula.
"Lo duluan aja, gue mau ambil peci dulu di luar." Pamit farel yang diangguki pelan oleh Dhea. Karena tadi pecinya sempat dipinjam oleh kedua sohibnya untuk melaksanakan sholat duhur sebelum pulang.
Dhea yang sudah selesai memakan mukenanya, farel baru masuk lalu berjalan menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Setelah selesai mengambil air wudhu farel dan Dhea melaksanakan sholat magrib berjamaah, tidak lupa membaca doa terlebih dahulu sebelum melepas mukena maupun sarung.
"Rel Lo ada buku tulis kosong gak?" Tanya Dhea karena bukunya yang habis, namun stok buku tulis kosongnya sedang habis.
"Ada, kalau Lo mau ambil di tas gue aja."
"Oke." Jawabnya lalu membuka tas ransel milik farel, lalu mengambil 1 buku tulis yang kosong lalu menutup kembali tas ransel milik farel.
Deert..drtt..
Dering panggilan WhatsApp farel, yang membuat sang empu berucap kasar karena menganggu kegiatan main gemennya."Say---" ucap orang dalam telfon lalu dengan cepat farel memotong ucapanya.
"Siapa sih, ganggu orang main geme aja." Semprot farel lalu memutuskan telfon secara sepihak lalu kembali memainkan game online di ponselnya.
Dhea yang masih fokus mengerjakan tugas matematika yang diberikan gurunya, hingga waktu kini menunjukan pukul 21.30 wib.
"Gue mau nongkrong!" Ucap farel yang bangkit dari baringanya, dan mendapat jawaban angukan pelan dari Dhea.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam."
Setelah mendengar jawaban Dhea segeralah farel melangkahkan kakinya keluar kamar dan berjalan menuju garasi untuk mengambil motornya yang terparkir rapi disana. Lalu mulai mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi, hanya memakan waktu beberapa menit saja perjalanan ia sudah sampai di depan cafe yang biasanya digunakan nongkrong sama kedua sahabatnya.
"Lama banget Lo rel, gue sama Dika udah hampir setengah jam disini."
"Gak nanya." Jawabnya langsung duduk di kursi yang sudah disediakan.
"Bangsat Lo."
"Gue pesenin capuccino dong."
"Udah baru proses pembuatan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Is My Husband {End}
Roman pour Adolescents{BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!} {TYPO BERTEBARAN, BELUM PERNAH DIREVISI} Dijodohin sama santri, ketua geng✖️ Dijodohin sama fakboy✔️ "Paan nih?!" "Taruh di dapur istri!" "Ogah, taruh aja sendiri!" "Lo mau jadi istri dur----" "Gue istri Lo bukan...