kunjuangan mertuwa

261 15 1
                                    

Assalamualaikum

"Kalau cape istirahat aja."

"Ini juga mau bilang mau istirahat, tapi keduluan sama Lo." Jawab Dhea sambil bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju kamar, begitupun dengan farel yang berjalan di belakangnya.

Sesampainya di kamar dhea pun langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur di bagian kanan, sedangkan farel di bagian kiri. Hanya memakan waktu beberapa menit saja mereka sudah terlelap ke dalam dunia mimpi.

                                             🖤

Tingtong..Ting..
Dert..dert..
Suara bel berbunyi bersamaan dengan suara dering ponsel farel yang bertanda ada orang yang nelfon, membuat sang empu terganggu dan langsung meraih ponselnya yang ada di nakas, dengan mata yang masih terpenjam.

"Hallo! Siapa sih, ganggu orang tidur aja." Sapa Farel di dalam telfon to the poin.

"Heh! Bunda di depan, cepetan buka pintunya." Semprot sang bunda di dalam telfon.

"Bunda ngapa di depan? Mending lain kali aja kalau mau berkunjung soalnya farel mau lanjutin rutinitas tidur."

"Kamu ngusir bunda?" Tanya sang bunda dengan suara agak kecewa, farel yang mendengar itupun mendadak binggung?.

"Enggak kok bund, tunggu aja farel segera bukain." Jawab farel langsung memutuskan telfon secara sepihak, lalu berlari menuju pintu utama untuk membuka pintu.

Cklek..
Sura pintu yang baru saja dibuka oleh farel, terlihat sang bunda yang berdiri di depan pintu sambil.memanikan ponselnya.

"Silahkan masuk bunda!" Ucap farel sambil membuka pintu selebar-lebarnya.

"Oke." Jawabnya langsung berjalan masuk ke dalam apartemen farel, lali duduk manis di sofa ruang tamu

"Mantu bunda dimana?" Tanya sang bunda sambil menaruh tas disampingnya.

"Istirahat bund kenapa?" Tanya balik farel.

"Panggilin dong bunda mau ngomong."

"Bisa nanti aja gak bunda, soalnya Dhea baru tidur sekitar 30 menit yang lalu."

"Gak bisa, sekitar 1 jam lagi bunda ada arisan."

"Fine." Jawabnya lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar untuk membangunkan sang istri.

"Bangun, ada bunda dibawah!" Ucap farel sambil membuka selimut yang menutupi tubuh Dhea, namun tidak ada sahutan, segera farel mengambil nafas lalu membuangnya perlahan.

"Dhe!" Ucapnya sekali lagi sambil mendekatkan mulutnya ke pipi Dhea.

Cup!

Kecupan yang didaratkan oleh farel, membuat sang empu terganggu hingga kini mulai membuka kedua matanya.

"Eugh." Ucap Dhea yang baru saja bangun sambil mengerakan otot-otot yang sedikit pegal, namun indra matanya menangkap farel yang yang tersenyum ke arahnya.

"Lo kenapa, senyum-senyum gak jelas? Jangan-jangan Lo kerasukan setan kamar mandi ya!" Tebak Dhea tanpa berfikir terlebih dahulu.

"Gue gak kerasukan anjir. Dibawah ada bunda cepetan turun gih!" Jawab farel dengan suara lembutnya.

"Ya." Jawabnya singkat lalu meraih ikat rambut yang ada dinakas lalu mengikat rambut hitam panjangnya lalu berjalan menuju ruang tamu terlihatlah sang bunda, yang sedang memainkan ponselnya.

Playboy Is My Husband {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang