Assalamualaikum
"Sakit tangan gue njir!" Jawabannya lalu bangkit dati baringanya lalu mengambil handuk di lemari lalu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Dhea yang sudah selesai memasak air panas ia kembali berjalan memasuki kamar, dan keget ketika balita itu sendirian di tempat tidur, lantas farel kemana.
"Rel?" Tariaknya sambil mendekati balita namun ia mendengar suara gemericik air ia berfikir farel sedang membersihkan diri, lalu membwa balita itu mendekat darinya lalu berusaha melepas baju yang melekat di tubuh balita itu.
Ckek..
Suara pintu kamar mandi yang baru saja dibuka dari dalam, terlihatlah farel yang mengunakan handuk melilit di pinggangku, lalu Dhea yang tak sengaja melihatnya pun menutup matanya."Kenapa Lo tutup mata?" Tanya farel yang makin jadi mendekati dhea.
"Jauh-jauh, gara-gara lo mata gue gak suci lagi." Jawabnya yang masih posisi sama dan mendorong farel agar menjauh darinya.
"Dih." Jawabnya lalu berjalan menuju lemari untuk mengambil baju santai lalu kembali ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
"Buka mata Lo!" Pinta farel sambil berjalan mendekati Dhea dan juga balita itu
"Gak mau, Lo masih pake handuk."
"Dih, mau Lo gue telanjang?!"
"Ya enggak lah."
"Makanya buka mata Lo!"
Dengan terpaksa Dhea menurunkan kedua tangannya dari matanya perlahan, Indra yang pertama kali ia lihat adalah Farel yang tersenyum kearahnya.
"Dih ngapa lo senyum-senyum."
"Gabut doang."
"Temenin bentar tuh bayi, gue mau ngambil air panas dulu." Ucapnya lalu berjalan keluar kamar menuju dapur, sesampainya disana ia langsung menaruh air panas tersebut di bak mandi besar lali membawanya ke kamar.
Sesampainya di kamar Dhea langsung melanjutkan jalanya menuju kamar mandi untuk menaruh bak mandi di kamar mandi, tidak lupa menambahkan air dingin terlebih dahulu.
Segeralah Dhea membawa balita itu ke kamar mandi, yang pertama menuangkan sampo anak kecil ke balita itu lalu membasuhnya. Dilanjut mengolesi sabun ke tubuh balita itu, yang terakhir sikat gigi.
Selesai kegiatan mandinya balita itu pun kini sudah cantik, dengan baju yang senada dengan kulitnya dan juga rambut yang di kuncir dua membuat kesan tambah gemoy.
Segeralah ia membawa balita itu kedalam gendongannya lalu berjalan keluar kamar menuju ruang tamu, terlihatlah farel yang sedang asik mengobrol sama ibu dari balita itu.
"Mana!" Ucap sang balita, dengan senang hati Dhea membantu balita itu hingga kini sudah berada di pangkuan sang mama.
"Oh iya dhe, maaf kalau anak saya ngerepotin kamu."
"Gak kok tant, dianya juga pendiem disini."
"Oh iya aku Langsung balik ya." Pamitnya yang hendak berdiri namun diurungkan ketika mendengar ucapan Dhea.
"Bentar tant aku ambilin tas perlengkapannya di kamar." Sahutnya lalu bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar. Lalu mengambilkan tas perlengkapan balita itu lalu memberikannya kepada Tante mawar.
"Makasih sekali lagi, nanti kalau aku tiba-tiba ada urusan mendadak aku titipin dia disini lagi gak papa kan?" Tanya tente mawar sambil berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Is My Husband {End}
Novela Juvenil{BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA!} {TYPO BERTEBARAN, BELUM PERNAH DIREVISI} Dijodohin sama santri, ketua geng✖️ Dijodohin sama fakboy✔️ "Paan nih?!" "Taruh di dapur istri!" "Ogah, taruh aja sendiri!" "Lo mau jadi istri dur----" "Gue istri Lo bukan...