terakhir us

134 4 0
                                    

Assalamualaikum...

"Sus ruangan bapak Andika Mahendra dimana ya?" Tanya Dhea yang baru saja sampai di admistrasi.

"Bentar kak." Jawab suster, lalu membuka komputer untuk mencari data yang ditanyakan tersebut.

"Mawar no 123." Jawab suster itu sambil kembali menutup komputernya.

Tanpa berniat menjawab sepatah katapun, Dhea dan farel pun langsung melanjutkan langkah kakinya menuju ruangan mawar no 123.

Cklek...
Bunyi pintu ruangan inap yang baru saja dibuka oleh Dhea, begitupun dengan farel yang masih setia berjalan dibelakangnya.

"Papa gimana keadaannya?" Tanya Dhea langsung menghampiri sang papa yang kini sedang sandaran di brankar.

"Papa gak papa kok, tadi cuma Penyakit jantung papa kambuh." Jelas sang papa.

"Ceritain dong pa, kejadiannya pada waktu papa mengemudikan mobil posisinya penyakitnya kambuh." Ujar Dhea ingin duduk disamping blankar namun ditahan sang mama.

"Tadi----"

"Anterin mama ke kantin nak!" Ajak sang mama langsung mengandeng tangan sang anak.

"Oke, pa aku sama mama ke kantin dulu." Pamit Dhea.

"Sama suami kamu gak pamitan?"

"Gue ke kantin."

Setelah mengucapkan kata tersebut Dhea dan sang mama pun langsung keluar ruangan inap sang papa.

"Duduk sini nak papa mau ngomong!" Pinta sang papa sambil menunjuk satu kursi yang dekat dengan brankarnya.

Farel yang mendengar ucapan mertuanya pun spontan langsung duduk, yang sempat tadi bermain ponselnya.

"Papa gimana keadaannya?" Tanya farel mengawali pembicaraan.

"Biasalah, kalau udah tua emang gini."

"Nak gimana keadaan rumah tangga kamu?"

"Ya gitu-gitu aja, emang kenapa pa?" Tanya balik farel, tumben mertuanya tanya tentang rumah tangganya.

"Syukurlah. Papa minta tolong sama kamu jangan bermain kasar kalau ada masalah, selesaikan dengan cara baik-baik. Dan tolong bimbing Dhea menjadi pribadi lebih baik lagi, karena Dhea sifatnya masih ke kanak-kanakan." Jawab sang papa panjang lebar.

"Iya pa farel janji gak akan main tangan, dan masalah itu sudah menjadi tanggung jawab farel sebagai suami." Jawab farel.

"Oh iya kamu udah mau lulus kan? Mau lanjut di univ mana?"

"Univ terdekat aja pa, biar gak usah LDR."

"Heh."

"Assalamualaikum papa Dhea dah balik!" Teriak Dhea yang baru saja masuk ke ruangan inap sang papa.

"Nak jangan teriak-teriak ini di rumah sakit!" Tegur sang mama, karena tidak enak jika pasien lain terganggu karena ulah sang anak.

"Sorry ma."

"Minggir lo! Gue mau duduk disitu!" Usir Dhea pada farel.

"Nak gak boleh gitu sama suami kamu." Tegur sang mama, karena mendengar sang anak menyuruh suami kaya nyuruh teman..minus ahlak emang.

"Gak papa ma," jawab farel langsung bangkit dari duduknya mempersilahkan sang istri untuk ditempatnya semula.

"Nak udah malam, gak mau pulang?" Tanya sang papa yang baru saja selesai bercerita kekadian dimana penyakitnya kambuh.

Playboy Is My Husband {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang