Demi dhea

205 9 2
                                    

Assalamualaikum..

"Naik!" Ucap farel ketika membenarkan helm yang melekat di kepalanya.

"Sabar, orang sabar disayang Tuhan." Jawab Dhea sambil berusaha naik ke atas motor farel.

"Lo gak sayang sama gue?"

"Dih, cepetan jangan bacot Mulu." Tanpa berniat menjawab farel pun langsung menancap gasnya dengan kecepatan rata-rata, tidak lupa tangan Dhea berpegang di seragam farel.

Hanya memakan waktu beberapa menit saja motor yang dikendarai oleh farel pun sudah sampai di parkiran SMA 1 Surabaya.
Segeralah Dhea turun dari motor farel begitupun dengan farel yang melepas helm yang melekat di kepalanya, namun Indra matanya menangkap belakang rok putih Dhea yang sedikit ada noda merah.

Farel pun bergegas lalu berlari mengejar Dhea yang belum jauh darinya, Lalu menaruh tas ransel menutupi noda tersebut yang membuat Dhea kaget seketika.

"Eh..apaan nih?" Tanya Dhea langsung menghentikan langkahnya karena kaget perilaku orang dibelakang.

"Ada sedikit noda merah di Rok Lo." Jawab farel yang berhenti sambil menutupi rok putih dhea

"Merah jangan-jangan gue mens, sekarang tangal berapa?"

"20."

"Rel sekarang gimana kalau gue gerak ntar malah bocor gimana?"

"Lo ke kamar mandi, biar gue beliin rok baru."

Segeralah Dhea melanjutkan langkah kakinya menuju kamar mandi begitupun dengan farel yang setia jalan di belakang sambil menutupi noda merah tersebut.

"Sana cepetan beliin gue rok!" Usir Dhea ketika sudah masuk ke dalam toilet.

"Ukuran?"

"L." Tanpa berniat menjawab farel pun langsung melangkahkan kakinya, namun berhenti dihentikan oleh teriakan Dhea barusan.

"Rel!"

"Apalagi anjir?" Tanya farel langsung berbalik badan, kini menatap Dhea yang berada di toilet cewe namun pintunya sedikit di buka.

"Sama pembalut yang ada sayapnya."

"Hah?!"

"Pembalut astaghfirullah."

"No, beli aja sendiri. Bisa hancur repotasi gue sebagai fakboy beliin cewe pembalut."

"Gue kalau bisa juga beli sendiri, gak guna banget Lo jadi suami."

"Suruh temen Lo kan bisa."

"Ponsel gue ketinggalan hehe." Jawabnya sambil cengengesan

"Ribet Lo!" Jawabnya lalu berbalik badan kembali untuk melanjutkan langkahnya menuju koperasi sekolah.

"Jangan lupa ada sayapnya!" Teriak Dhea namun sudah tak terdengar oleh farel, lalu tangannya pun bergerak menutup pintu toilet.

Beberapa menit terus berlalu hingga kini farel yang sudah sampai di depan toilet cewek yang pintunya tertutup.

Tok..tok..
Bunyi ketukan pintu yang diketik oleh farel dengan tangan kanannya, tidak lupa tanganya yang ikut teriak agar pintunya cepat dibuka.

"Buka woy!"

"Sabar." Ucapnya sambil membuka sedikit pintu dan menampilkan sedikit mukanya.

"Mana?"

"Ambil!" Jawabnya lalu menyerahkan Kantong plastik berwarna hitam yang berisi rok putih dan 1 bungkus pembalut. Lalu kembali menutup pintunya sedangkan farel menunggu di depan.

Playboy Is My Husband {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang