angry

274 14 0
                                    

Assalamualaikum

"Gue bukan kambing anj!"

"Eh kirain."

"Bangsat Lo."

"Lo gak mesen makanan gitu?" Tanya farel yang baru saja selesai memakan bakso miliknya.

"Gak gue masih kenyang "

"Lo dik?"

"Gue nabung jadi harus hemat."

"Terus lo ngapain pergi ke kantin kalau gak beli makanan?"

"Gabut doang."

"Dih."

"Oh iya rel, lo belum jawab pertanyaan gue!"

"Hah?!" Tanyanya yang tidak mengerti apa maksud galih barusan.

"Lo tadi jam pertama sama kedua kok gak masuk kemana?"

"Oh."

"Dimana anjir, gue penasaran?!"

"Gak baik tau ngurusin hidup orang."

"Dih, Lo kan sahabat gue."

"Emang gue nganggap Lo sahabat?"

"Anj Lo."

Dhea dan kia kini sampai di kantin untuk membeli air minum, farel yang Indra penglihatannya tak senggaja melihat keberadaan Dhea, segeralah ia berjalan menghampirinya. Hingga kedua sahabatnya bertanya mau kemana tidak dipedulikan.

"Woy rel Lo mau kemana anj?" Tanya galih ketika melihat farel bangkit dari duduknya.

"Rel?" Teriak Dika ketika melihat farel berjalan mendekati segerombolan cewe yang antri membeli makanan ringan.

Sesampainya di gerombolan cewe tanganya langsung menarik Dhea, sedangkan Dhea yang melihat itu langsung meminta bantuan kia.

"Woy lepasin tangan sahabat gue!" Ucap Dhea sambil memasukan uang kembaliannya ke cassing hp.

"Gak usah ikut campur Lo." Jawab farel dengan suara khas dinggin miliknya, siswa yang mendengar itu merinding seketika begitupun dengan kia.

"Lepasin--" ucapanya terpotong karena ada orang yang menarik kia dari belakang. Dia adalah galih sahabat farel.

"Bubar!" Teriak farel, seketika siswa langsung berlari keluar kantin begitupun dengan galih yang menarik kia dari belakang.

"Lepasin rel, tangan aku sakit." Ucap Dhea sambil menahan rasa sakit karena tangan farel yang mencengkram Kuat tangan mungil Dhea.

"Gak! Jawab dulu Lo kenapa pagi ini gak ngenjalanin tugas Lo sebagai seorang istri?"

"Ntar gue jelasin di rumah." Jawab Dhea sambil berusaha menenangkan farel yang kini dikuasai emosi.

"Sekarang!"

"Nanti rel! Lo ngerti gak sih ini tuh di sekolah, kalau ada siswa yang denger bisa kebuka rahasia kita kalau---"

"Ya udah." Jawabnya lalu berjalan otomatis Dhea mau tak mau pun ikut berjalan karena cengkraman tangan farel hingga kini mereka berhenti di dekat gerbang belakang sekolah.

"Naik!"

"Gak mau, gue masih ingin ikut jam pelajaran." Tolaknya secara mentah-mentah, membuat emosi farel naik seketika.

Playboy Is My Husband {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang