malming

159 4 0
                                    

Assalamualaikum...

Waktu terus berjalan hingga kini tepat pukul 16.00 wib Dhea yang kini tengah mencari keberadaan sang mama guna berpamitan.

"Kamu ngapain sayang mondar-mandir gitu?" Tanya sang mama baru saja membuka pintu kamarnya

"Cari mama, tadi mama aku panggil kok gak jawab?"

"Maka tadi sholat."

"Ya udah ma aku sama farel mau pulang," ucap Dhea sambil mencium tangan kanan sang mama.

"Gak nginep aja, kan udah sore juga."

"Kita berdua pulang aja ma, oh iya ma aku balik sekarang karena farel sudah nunggu diatas motor dari tadi." Jawab Dhea lalu berjalan keluar rumah megah tersebut.

"Hati-hati! Jawab sang mama, tapi mungkin sudah tak terdengar oleh Dhea.

Hanya memakan waktu beberapa menit saja motor farel sudah sampai di apartemen miliknya, Dhea pun langsung berjalan masuk ke dalam.

"Udah mandi Lo?" Tanya farel yang baru saja membuka pintu kamarnya, karena Indra matanya melihat Dhea yang tengah baringan ditempat tidur.

"Belum, lo mandi duluan gih!" Jawab Dhea yang kini tengah bangkit, tanpa berniat menjawab farel pun langsung melangkah kakinya mengambil baju bersih lalu pergi ke kamar mandi.

"Keringin rambut gue dong." Pinta farel yang baru saja keluar dari kamar mandi, dan handuk yang sempat ia bawa tadi kini di atas kepalanya .

"Keringin aja sendiri, seorang suami tuh harus mandiri gak boleh manja!" Jawab Dhea langsung berjalan memasuki kamar mandi.

"Tapi kalau manjanya sama istri itu dapat pahala."

"Tapi gue lebih suka cowo mandiri sorry."

🖤

"Dhe keluar yuk, mumpung gabut nih." Ajak farel sambil memasukan ponsel kedalam saku celananya.

"Kemana?" Tanya baik Dhea sambil menatap farel penuh tanda tanya.

"Muterin jalan biar vibesnya kek pacaran gitu."

"Lo aja gue males, mending turu." Jawab Dhea sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur, hendak narik selimut namun dengan cepat farel menahannya.

"Ayolah itung-itung represing gitu."

"Mager."

"Udah pokoknya ayo!" Ajak Dhea sambil menarik tangan Dhea agar yang ditarik bangkit dari baringanya.

"Rel Lo ngerti bahasa manusia gak?"

"Gue ngerinya Gaada penolakan,"

"Rel---"

"Gue tunggu 5menit untuk siap-siap, kalau gak gue unboxing hari ini lo!" Ancam farel lalu berjalan keluar kamar, meningalkan Dhea sendirian.

Dhea mau tak mau harus bangkit dari baringanya, daripada nanti ada hal yang bekum waktunya terjadi. Ia mengunakan kaus oversize dan celana leging yang pas ditubuhnya.

"Udah?" Tanya farel yang kembali masuk ke kamar.

"Bentar tinggal make sepatu doang." Jawabnya tidak berbohong, kakinya yang masih polos. Lalu hendak bangkit dari duduknya dihentikan oleh farel.

"Lo duduk aja biar gue ambilin sepatu." Pinta farel lalu beranjak mengambil sepatu putih bercorak pink di sebuah rak. Lalu farel kembali berlutut di depan lutut Dhea, lalu mulai memasangkan sepatu putih bercorak abu-abu itu di kaki Dhea.

Playboy Is My Husband {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang